Anies Baswedan, Guru Yang Tak Henti Dicaci Maki Kubu Kalah Pilkada

Ahad, 28 Januari 2018

Faktakini.com, Jakarta - Sebelum jadi Gubernur DKI Jakarta hasil menang telak di Pilgub DKI 2017 dia cuma seorang Menteri Pendidikan dan itupun masa jabatannya cuma sebentar. Dan sebelumnya lagi ia hanya seorang Rektor di sebuah Universitas yaitu Universitas Paramadina.

Jadi sejatinya Anies Baswedan hanyalah seorang Dosen. Dia adalah seorang Guru, Pengajar yang mendidik anak bangsa ini, sungguh sebuah pekerjaan yang mulia.

Anies bukan politisi busuk maka itu otomatis dia tidak punya dosa politik apapun kepada rakyat Indonesia, sampai kemudian ia mencalonkan diri sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta di Pilkada DKI 2017 yang hasilnya kita semua sudah tahu, Anieslah yang dipercaya oleh warga Jakarta untuk lima tahun ke depan.

Jadi Gubernur DKI pun baru sekitar 100 hari ia rasakan, yang alhamdulillah walau masih baru tapi sudah begitu nanyak menuai prestasi, satu demi satu janji kampanye pun telah ia penuhi.

Dan kini warga Jakarta bahkan sudah bersiap menyaksikan Anies mendirikan sebuah stadion bertaraf internasional baru di Jakarta, yang lama sudah dijanjikan Jokowi dan Ahok tapi tak pernah terealisasi, dan kini justru Anies yang bekerja keras untuk mewujudkannya.

LALU KALAU BEGITU, APA DOSA ANIES BASWEDAN?

Jawabannya cuma: Haters Gonna Hate.

APAPUN yang dilakukan oleh Anies, bagi media haters macam Sew***, Kumpa***, Kata K*** cs buzzer si A-hoax yang masih dendam kalah telak dari Anies-Sandi, sampe kapanpun gak akan pernah ada benernya.

Bajunya Anies dibilang salah kostum lah, ikat pinggangnya dibilang gak sesuai standar lah, sepatunya melanggar aturan lah, dan sebagainya. Pokoknya segala yang dikerjakan Anies = salah semua dan wajib dibully setiap hari.

Tapi coba kalo yang salah kostum si ono... biarpun meresmikan proyek resmi pemerintahan pake kaos oblong tapi malah dibilang "gaya pakaian yang keren, merakyat, trendi" dan sebagainya oleh para Ahokers. Kasus yang sama tapi kok responsnya bisa berbanding terbalik kepada Anies. Itulah yang disebut Haters Gonna Hate...

Sampai saat ini, serangan terhadap Anies 90 persen adalah hal-hal yang tidak substantif. Karena itu Zeng Wei Jian pengamat politik yang cerdas dan populer sampai geleng-geleng kepala dan menjuluki para haters Anies sudah jadi Go-Block semua.

Istilah "Gubernur Seiman" dipakai Ahokers untuk menyindir umat Islam pemilih Anies. Padahal Zeng Wei Jian sendiri yang bukan seorang Muslim menolak pemilih pemimpin hanya dengan alasan "yang penting seiman", maka itu ia ogah memilih Ahok walau ia dan  Ahok seiman, sama-sama umat Kristiani.

Bahkan bukan hanya dalam hal keyakinan spiritual, Zeng sama pula etnisnya dengan Ahok. Tapi karena ia memilih pemimpin berdasarkan kompetensi dan prestasi, maka Zeng mendukung Anies, bukan Ahok.

Sampai disini sudah jelas kan, bahwa Anies dicintai oleh berbagai lapisan masyarakat Jakarta apapun latar belakangnya, dan yang nyinyir lalu nyindir soal SARA ya para Ahokers itu sendiri.

Yang kasian adalah orang-orang bodoh dan gak tau apa-apa tapi sok mau komentarin kinerja Anies-Sandi, tapi ironisnya yang jadi patokan dan sumber bacaan mereka bukan dari media Pemprov DKI atau dari Anies sendiri, tapi justru dari media-media corong A-hoax! Ya hasilnya bukannya mereka berhasil paham tetapi malah gagal paham karena termakan propaganda jahat dan teracuni pikirannya.

Padahal Allah SWT sudah memerintahkan umat Islam untuk untuk tidak mudah percaya pemberitaan orang-orang fasik termasuk yang disajikan oleh media-media penebar Hoax dan fitnah:


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ



“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (QS. Al Hujurat: 6).

Foto: Anies Baswedan saat masih mengajar di Universitas Paramadina

Posting Komentar untuk "Anies Baswedan, Guru Yang Tak Henti Dicaci Maki Kubu Kalah Pilkada "