Kisruh PA 212?

KISRUH PA 212
Oleh : Abah Dola MD.

Musyawarah Kerja Nasional PA 212 pd tgl 25 - 27 Jan 2018 di Bogor sudah *"sah"*, krn bukan saja dihadiri oleh mayoritas Pendiri & Pengurus, tp juga direstui oleh Imam Besar Umat Islam Indonesia Hb Muhammad Rizieq Syihab.

Bahkan tatkala peserta Musyawarah berselisih & berdebat soal nama PA 212, mereka sepakat bertanya & minta pendapat HRS di Mekkah via WA.

HRS dlm arahannya via WA menyatakan bhw tdk ada alasan kuat utk mengubah kata ALUMNI & angka 212, namun utk kata PRESIDIUM tergantung sistem kepemimpinan yg dianut organisasinya.

Kata HRS, jika PA 212 menganut kepemimpinan kolektif kolegial mk kata PRESIDIUM pun tdk boleh diubah, namun jika PA 212 menganut sistem kepemimpinan sentralistik mk PRESIDIUM perlu diubah.

Dan HRS yg mengusulkan bhw jika memang harus diubah sebaiknya diganti dg PERSAUDARAAN agar singkatannya tetap PA 212 & agar supaya menjadi penyemangat persaudaraan.

Akhirnya, para peserta Mukernas sepakat mengubah PRESIDIUM ALUMNI 212 menjadi PERSAUDARAAN ALUMNI 212 yang singkatannya tetap PA 212.

HRS sangat menghargai *"Musyawarah"*. Dua puluh tahun HRS memimpin FPI sejak didirikan pd thn 1998 hingga kini selalu mengedepankan *"Musyawarah"* dlm mengambil keputusan.

Begitu juga arahan HRS utk Mukernas PA 212 sifatnya hanya usul & saran yg keputusannya tetap dikembalikan kpd *"Musyawarah"*.

Tiba-tiba kini ada kelompok yg menggelar Siaran Pers atas nama PA 212 menolak hasil Mukernas PA 212.

Lucunya, mereka yg menggelar Siaran Pers tsb sebagian ada yg diundang Mukernas PA 212 tp tdk mau hadir. Sdg sebagian lagi ada yg hadir di Pembukaan Mukernas PA 212 bahkan duduk di barisan paling depan. Dan sebagian lainnya hadir di Penutupan Mukernas PA 212. Serta sebagian lagi ada yg ikut Mukernas PA 212 dari awal hingga akhir, bahkan ikut memimpin Sidang Komisi dlm Mukernas PA 212.

Ironisnya, kelompok ini pun mengklaim sebagai pendukung HRS. Padahal HRS paling benci dg perpecahan & paling marah jika hasil Musyawarah dikangkangi.

Apa mereka tdk sadar bhw kalau mereka menolak Hasil Mukernas PA 212 berarti mereka juga melawan restu Imam Besar mereka sendiri.

Seharusnya jika mereka keberatan dg hasil Mukernas PA 212, mk bertarunglah dg argumentasi dlm Mukernas & kalah menang tetap harus legowo dg putusan Mukernas. Bukan menggelar Siaran Pers memecah belah umat Islam.

Atau sekurangnya kelompok ini bersama pengurus terpilih bisa terbang ke Mekkah untuk Musyawarah dg Imam Besar yang sama mereka ikuti utk mencari solusi terbaik.

Ingat, apa & bagaimana pun kisruh yang terjadi di dalam PA 212, tetap saja umat Islam akan merujuk kpd sikap & putusan Imam Besar mereka terkait PA 212.

Wallaahul Musta'aan.

Posting Komentar untuk "Kisruh PA 212?"