Membahas Kinerja Anies-Sandi Tapi Sumber Bacaannya Dari Media Haters, Bagaimana Bisa Pintar?

Aneh kalau seseorang mau membahas dan mengomentari program-program dan kinerja Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, tapi sumber bacaannya orang itu bukan dari media resmi Pemprov DKI tapi justru dari dari media-media buzzer Hoax seperti Si Sewot cs alias hatersnya Islam dan para Ulama.

Jelas kalau begitu bukannya dapat pencerahan tapi malah sebaliknya, pembacanya jadi korban agitasi fitnah, berita bohong dan kebencian. Yang pintar jadi dibodohi, yang bodoh tambah blangsak lagi taraf bodohnya nyemplung ke jurang.

Standar gandanya jelas sekali di media-media tersebut. Disitu sepatu sampai ikat pinggang yang dipakai Anies-Sandi diperhatikan mendetail dari ujung ke ujung lalu akan dibully habis-habisan, dibilang tidak pantas, melanggar aturan dan sebagainya. Sementara saat penguasa yang mereka dukung cuma pake kaos oblong doang untuk meresmikan proyek resmi pemerintahan malah dipuji habis-habisan.

Itu satu contoh kecil saja  dalam satu kasus yang sama, standar gandanya aja sampe begitu amat, maka bagaimana dengan ribuan pemberitaan mereka lainnya? 

Dan pemberitaan yang berpihak dan tidak jujur semacam itu lalu dibaca, diterima dan dipercayai isinya oleh orang-orang itu setiap hari, maka bisa dibayangkan bagaimana bahayanya.

Dalam prinsip jurnalistik ada istilah Cover Both Side. Dalam Islam umat Islam diperintahkan oleh Allah SWT untuk tidak mudah percaya pemberitaan orang-orang fasik:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ


“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (QS. Al Hujurat: 6).

Posting Komentar untuk "Membahas Kinerja Anies-Sandi Tapi Sumber Bacaannya Dari Media Haters, Bagaimana Bisa Pintar?"