Para Ulama Difitnah Oleh Musuh Islam Itu Sudah Biasa, Inilah Kisah Saat KH Zainuddin MZ Difitnah

JAUH SEBELUM HABIB RIZIEQ SHIHAB, KH. ZAINUDDIN MZ LEBIH DULU DIFITNAH DENGAN MENGGUNAKAN WANITA. ORANG-ORANG YANG TELAH TERLANJUR MENCACI MAKI SANG KYAI KARENA TERMAKAN PEMBERITAAN DUSTA TERSEBUT AKHIRNYA MENYESAL SEJADI-JADINYA.

Fitnah kepada Ulama

Tahun 2010, jagad entertainment Indonesia heboh dengan munculnya foto dan tuduhan dari seorang penyanyi Dangdut yang bernama Aida Saskia bahwa dirinya wanita simpanan Dai kondang (Alm) KH. Zainuddin MZ.

Sontak hal ini menimbulkan kegemparan, banjir caci maki dan hujatan dari seluruh lapisan masyarakat kepada KH. Zainuddin MZ yang menganggap beliau adalah Ulama Mesum. Seluruh media memberitakan besar2an dan condong memberikan dukungan ke si Penuduh yang dianggap sebagai pihak yg terdzalimi.

Apalagi kemudian muncul ajakan dari KH. Zainuddin MZ untuk islah daripada ribut2 ke pengadilan. Masyarakat semakin buas menganggap hal itu sebagai bukti bahwa beliau bersalah dan ingin sembunyi dari kenyataan. Padahal apa yang beliau lakukan sesuai dengan Syariat Agama Islam, tapi dianggap negatif oleh sebagian umat muslim sendiri.

"Kalau saya nego untuk win-win solution. Dalam Alquran ada dua hal, balaslah kejahatan dengan kejahatan yang setimpal, atau mencari jalan damai dan itu yang terbaik. Saya lebih suka watak yang Islamiah. Kita pergi naik haji, terus tawaf. Tawaf itu membentuk watak muslim. Dalam Alquran dijelaskan, kalau terinjak maka jangan membalas dengan injakan. Siapa yang minta maaf dan cari jalan damai maka dia yang dapat pahala, itu yang terbaik,"  terang Zainuddin panjang lebar.

"Saya pihak yang dirugikan lahir dan batin, kenapa saya nego. Saya mau berakhir dengan enak. Walau saya terluka dan disakiti, agama mengajarkan untuk memberi maaf dan damai. Terserah kalau ada berita saya berhasil nego, yang penting saya sudah melakukan kebaikan," ujar Zainuddin.

Pada akhirnya terbukti bahwa semua tuduhan itu tidak benar, dan foto yang digunakan pun sudah direkayasa. Pelakunya hanya mengejar sensasi dan setelah kondang malah main film dengan akting2 yang buka2an aurat. Sementara KH. Zainuddin MZ sendiri namanya tetap harum sampai akhir hayat beliau.

Pertanyaannya, apa yang terjadi dengan masyarakat yang menghujat karena termakan berita bohong? Terutama yang sesama muslim.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Mencela seorang muslim adalah kefasikan, dan membunuhnya adalah kekufuran.” (HR Bukhari Muslim)

Di hadits yang lain, beliau juga bersabda, :
“Cukuplah seseorang berbuat keburukan jika dia merendahkan saudaranya sesama muslim.” (HR. Muslim).

Allah Subhahanu wa ta'ala berfirman :
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”. [Al Hujurat : 6].

Banyak dalil yang mengecam seorang muslim yang suka mengujat dan mencaci maki saudara seagamanya, tapi sayangnya mudah sekali muslim terpengaruh dengan berita gosip, isu, dan propaganda yang dilancarkan musuh2 Islam untuk mengadu domba antara umat muslim sendiri. Dengan hasutan dan ajakan untuk mencela ulama, musuh2 Islam sangat pandai dalam beretorika. Seharusnya umat muslimlah yang waspada dan berhati-hati. 

Jangan mudah su'udzon, cari kebenarannya, dan jangan mudah mengumbar emosi, karena jika fitnah sudah dituduhkan ke sesama muslim, maka konsekuensinya sangat berat. Perbanyak ibadah, hindari berburuk sangka, dan buka hati untuk menerima nasihat agama. Seorang Muslim yang kurang kuat ilmu agamanya, mudah menjadi target pihak lain untuk menjadi pion2 penyebar fitnah, khususnya untuk menjatuhkan kredibilitas ulamanya sendiri. 

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

'Sesungguhnya umatku yang bangkrut adalah orang yang pada hari kiamat datang dengan shalat, puasa, dan zakat, tetapi ia selalu mencaci-maki, menuduh, dan makan harta orang lain serta membunuh dan menyakiti orang lain. Setelah itu, pahalanya diambil untuk diberikan kepada setiap orang dari mereka hingga pahalanya habis, sementara tuntutan mereka banyak yang belum terpenuhi. Selanjutnya, sebagian dosa dari setiap orang dari mereka diambil untuk dibebankan kepada orang tersebut, hingga akhirnya ia dilemparkan ke neraka.' (HR.Muslim)