Pernyataan Sikap Persaudaraan Alumni 212 Terhadap Pernyataan Kapolri Tito Karnavian Yang menyudutkan Umat Islam Non-NU Dan Non-Muhammadiyah
PERNYATAAN SIKAP
PERSAUDARAAN ALUMNI 212
TERHADAP PROVOKASI, INSINUASI, DISKRIMINASI DAN TERORISASI
KAPOLRI TITO KARNAVIAN
TERHADAP UMAT ISLAM INDONESIA
Kami Pimpinan Persaudaraan Alumni 212 menyampaikan sikap tegas kami terhadap
pernyataan Kapolri yang sudah viral sejak beberapa hari ini.
1. Pernyataan Kapolri Tito Karnavian yang berbunyi: “Para Kapolsek wajib, di tingkat
kecamatan, bersinergi dengan NU dan Muhammadiyah. Jangan dengan yang lain.
Dengan yang lain itu nomor sekian. Mereka bukan pendiri negara, mau merontokan
negara malah iya”.
Bagi kami pernyataan ini sungguh mengagetkan, karena pernyataan itu
jelas sedang menyudutkan umat Islam non-NU dan non-Muhammadiyah karena mereka dianggap malah merontokkan Negara, Pernyataan yang ultra-diskriminatif, bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan berpotensi mengadu-domba sesama anak bangsa.
2. Pernyataan itu telah menghina, melecehkan dan memusuhi umat Islam selain dari NU dan Muhammadiyah yang juga telah berjuang memerdekakan dan mempertahankan bangsa Indonesia.
Karena Tito Karnavian adalah Kapolri, maka tidak mustahil seluruh jajaran Polri dibawahnya, yang sehari-hari hidup di tengah masyarakat akan mengambil sikap mencurigai, memata-matai dan memusuhi orang Islam yang bukan NU dan Muhammadiyah. Karena kegiatan mereka dinilai sedang merontokkan negara.
3. Allah SWT sedang membuka mata umat Islam khususnya dan bangsa Indonesia umumnya, kebenaran firman Nya: “Bahwa kadangkala muncul kebencian (pada agama Islam) dari mulut mereka (pembenci Islam), tetapi kebencian yang tersimpan dalam dada mereka sungguh lebih besar”. (Al-Qur’an: 3: 118)
Kami belajar dari Al-Qur’an dan Sunnah Nabi serta tarikh perjuangan kaum beriman, bahwa tidak semua orang yang mengaku muslim dan beragama Islam secara lahiriah, betul-betul menghargai Islam. Seperti sinyalemen Al-Qur’an di atas, kebencian yang tersembunyi dalam dada mereka justru lebih besar.
4. Umat Islam sudah cukup terhina dengan kasus Ahok tahun lalu, terkejut ada Perppu Ormas yang ganjil, juga Victor Laiskodat si pembenci Islam tetap berkeliaran bebas, dan sekarang seorang Tito Karnavian mengekspresikan sikapnya di depan publik yang benar-benar tidak bisa kami terima.
5. Kami minta pada Presiden Jokowi supaya Kapolri Tito Karnavian segera di copot dari
jabatannya. Karena kami yakin masih ada perwira tinggi Polri yang betul-betul Pancasilais, faham sejarah bangsa sendiri, tidak membenci Islam serta bersahabat dengan umat Islam.
6. Kepada Presiden Jokowi kami minta menertibkan para pembantunya yang telah terbukti meresahkan umat Islam Indonesia.
7. Meminta kepada Kapolri Tito Karnavian untuk meminta maaf kepada Umat Islam Indonesia terutama kepada ormas – ormas Islam selain NU dan Muhammadiyah.
8. Atas perhatian dan tindakan follow-up dari Presiden Jokowi, kami seluruh Alumni 212 menyampaikan terima kasih.
Jakarta, 31 Januari 2018
DEWAN PENGURUS PUSAT
PERSAUDARAAN ALUMNI 212
Ketua Umum
Ust. Slamet Ma’arif, SA.g.MM
Sekretaris Umum
Ust. Drs. Bernard Abdul Jabbar
PERSAUDARAAN ALUMNI 212
TERHADAP PROVOKASI, INSINUASI, DISKRIMINASI DAN TERORISASI
KAPOLRI TITO KARNAVIAN
TERHADAP UMAT ISLAM INDONESIA
Kami Pimpinan Persaudaraan Alumni 212 menyampaikan sikap tegas kami terhadap
pernyataan Kapolri yang sudah viral sejak beberapa hari ini.
1. Pernyataan Kapolri Tito Karnavian yang berbunyi: “Para Kapolsek wajib, di tingkat
kecamatan, bersinergi dengan NU dan Muhammadiyah. Jangan dengan yang lain.
Dengan yang lain itu nomor sekian. Mereka bukan pendiri negara, mau merontokan
negara malah iya”.
Bagi kami pernyataan ini sungguh mengagetkan, karena pernyataan itu
jelas sedang menyudutkan umat Islam non-NU dan non-Muhammadiyah karena mereka dianggap malah merontokkan Negara, Pernyataan yang ultra-diskriminatif, bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan berpotensi mengadu-domba sesama anak bangsa.
2. Pernyataan itu telah menghina, melecehkan dan memusuhi umat Islam selain dari NU dan Muhammadiyah yang juga telah berjuang memerdekakan dan mempertahankan bangsa Indonesia.
Karena Tito Karnavian adalah Kapolri, maka tidak mustahil seluruh jajaran Polri dibawahnya, yang sehari-hari hidup di tengah masyarakat akan mengambil sikap mencurigai, memata-matai dan memusuhi orang Islam yang bukan NU dan Muhammadiyah. Karena kegiatan mereka dinilai sedang merontokkan negara.
3. Allah SWT sedang membuka mata umat Islam khususnya dan bangsa Indonesia umumnya, kebenaran firman Nya: “Bahwa kadangkala muncul kebencian (pada agama Islam) dari mulut mereka (pembenci Islam), tetapi kebencian yang tersimpan dalam dada mereka sungguh lebih besar”. (Al-Qur’an: 3: 118)
Kami belajar dari Al-Qur’an dan Sunnah Nabi serta tarikh perjuangan kaum beriman, bahwa tidak semua orang yang mengaku muslim dan beragama Islam secara lahiriah, betul-betul menghargai Islam. Seperti sinyalemen Al-Qur’an di atas, kebencian yang tersembunyi dalam dada mereka justru lebih besar.
4. Umat Islam sudah cukup terhina dengan kasus Ahok tahun lalu, terkejut ada Perppu Ormas yang ganjil, juga Victor Laiskodat si pembenci Islam tetap berkeliaran bebas, dan sekarang seorang Tito Karnavian mengekspresikan sikapnya di depan publik yang benar-benar tidak bisa kami terima.
5. Kami minta pada Presiden Jokowi supaya Kapolri Tito Karnavian segera di copot dari
jabatannya. Karena kami yakin masih ada perwira tinggi Polri yang betul-betul Pancasilais, faham sejarah bangsa sendiri, tidak membenci Islam serta bersahabat dengan umat Islam.
6. Kepada Presiden Jokowi kami minta menertibkan para pembantunya yang telah terbukti meresahkan umat Islam Indonesia.
7. Meminta kepada Kapolri Tito Karnavian untuk meminta maaf kepada Umat Islam Indonesia terutama kepada ormas – ormas Islam selain NU dan Muhammadiyah.
8. Atas perhatian dan tindakan follow-up dari Presiden Jokowi, kami seluruh Alumni 212 menyampaikan terima kasih.
Jakarta, 31 Januari 2018
DEWAN PENGURUS PUSAT
PERSAUDARAAN ALUMNI 212
Ketua Umum
Ust. Slamet Ma’arif, SA.g.MM
Sekretaris Umum
Ust. Drs. Bernard Abdul Jabbar