Profil Fauzi Bowo, Pemimpin Sarat Prestasi Namun Minim Publikasi
Haji Fauzi Bowo Lahir di Jakarta 10 April 1946. Sempat masuk Fakultas Teknik Universitas Indonesia 1966/1967, sebelum keTechnische Universitat Brunschweig, Jerman. Di universitas ini, Fauzi meraih gelar Sarjana Arsitektur Bidang Perencanaan Kota dan Wilayah. Menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta, mendampingi Gubernur Sutiyoso.
Doktor Ingenieur dari Fachbereich Architektur/Raum Und Umweltpplanung Baungenieurwesen Universitat Kaiserlautem Republik Federasi Jerman tahun 2000 ini seorang pekerja keras dan berdisiplin.
Saat masih menjabat Sekretaris Wilayah Daerah Propinsi DKI, putra Betawi ini dijagokan beberapa partai dan Badan Musyawarah (Bamus) Betawi sebagai salah satukan kandidat gubernur. Namun, suami Hj. Sri Hartati dan ayah tiga orang anak ini memilih tetap berpasangan dengan Sutiyoso dan terpilih sebagai Wakil Gubernur.
Mantan dosen Universitas Indonesia (1977-1984) ini saat kuliah di Jerman aktif dalam organisasi Persatuan Pelajar Indonesia di Jerman Barat. Selain organisasi kemahasiswaan, juga aktif sebagai anggota Dewan Pertimbangan Pemuda KNPI Pusat 1982-1984. Penggemar membaca dan fotografi ini juga aktif di Kosgoro dan Golkar. Sempat menjabat bendahara DPD Golkar DKI selama 10 tahun (1983-1993).
Karirnya di Pemda DKI cukup panjang. Tahun 1979-1982 sudah menjabat Pelaksana tugas Kepala Biro Kepala Daerah DKI, Pejabat sementara Kabiro Kepala Daerah DKI (1982-1986), Pejabat Kabiro Kepala Daerah DKI (1986-1988).
Lalu menjabat Kepala Dinas Pariwisata DKI (1993-1998) sebelum diangkat sebagai Sekretaris Wilayah Daerah (Sekwilda) DKI Jakarta 1998-2002.
Terpilih menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta (2002-2007) berpasangan dengan Sutiyoso. Namun sejak tanggal 7 Oktober 2007 hingga 7 Oktober 2012 menjabat sebagai Gubernur Provinsi DKI Jakarta.
Terobosan yang dicapai salah satunya adalah membangun Kanal Banjir Timur (KBT). Hasil Positif dari pembangunan KBT adalah melindungi kurang lebih 20,125 Ha wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Utara dari ancaman banjir serta melindungi 2,7 juta jiwa warga Jakarta dari ancaman banjir.
Di Bidang Kesehatan Fauzi Bowo mencetuskan Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Keluarga Miskin (JPK Gakin) kepada 2,7 juta penduduk miskin dan tidak mampu dengan cara memberikan pelayanan kesehatan gratis bagi pemegang kartu Gakin dan keringanan pembayaran bagi pemegang Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) pada 85 Rumah Sakit di Jakarta.
Selain itu menyediakan 339 fasilitas Puskesmas di seluruh wilayah kecamatan dan kelurahan, terdiri dari 295 Puskesmas Kelurahan dan 44 Puskesmas Kecamatan. Hingga saat ini seluruh Puskesmas di 44 kecamatan, 5 RSUD, dan 144 Puskesmas Kelurahan telah memperoleh sertifikat ISO Manajemen Pelayanan (ISO 9001:2008).
Tahun 2008 Fauzi Bowo menerima Nominasi World Mayor Award sebagai satu-satunya wakil Indonesia yang menerima nominasi tersebut pada saat itu dan merupakan orang Indonesia pertama yang meraih nominasi tersebut.
Pada Tahun 2010 terpilih menjadi Presiden Serikat Kota dan Pemerintah Daerah Asia Pasifik atau United Cities and Local Government (UCLG).
Gubernur Fauzi Bowo juga menerima penghargaan Satyalancana Wira Karya Bidang Keluarga Berencana Atas keberhasilan mempertahankan pencapaian Angka Kelahiran Total (Total Fertility Rate/TFR) sesuai hasil Sensus Penduduk 2010, sebesar 1,90.
Di Bidang Transportasi, Selain busway, MRT juga merupakan salah satu strategi mengatasi kemacetan yang menjadi perhatian khusus. Pembangunan MRT Jakarta yang direncanakan mulai beroperasi tahun 2016/2017 dan revitalisasi Kereta Api Regional akan menjadi tulang punggung sistem angkutan umum massal di Jakarta.
Jaringan ini akan diintegrasikan dengan moda-moda transportasi lainnya seperti Busway. Masih dibidang transportasi, PadaTahun 2012 Proyek Jalan Layang Non-Tol Pangeran Antasari-Blok M dan Jalan Layang Non Tol Kampung Melayu-Tanah Abang rampung di kerjakan, Panjang jalan laying Pangeran Antasari-Lapangan Blok M yakni sejauh 4,846 meter dengan lebar 8,75 meter untuk satu jalur. Karena akan dibuat dua jalur, maka total lebar jalan layang menjadi 17,5 meter dengan ketinggian 10 meter dari jalan eksisting.
Gubernur DKI Jakarta yang satu ini juga menaruh perhatian besar terhadap kemajuan pembangunan pendidikan, pembinaan generasi muda, serta meningkatkan kualitas SDM warga DKI Jakarta. Salah satunya dengan meluncurkan Kartu Gratis Wajib Belajar (Wajar) 12 tahun.
Ini merupakan komitmen untuk memberikan pendidikan berkualitas bagi peserta didik di Jakarta. Pemerintah Provisi DKI Jakarta dapat memenuhi kebutuhan operasional sekolah melalui pemberian Biaya Operasional Pendidikan (BOP).
Fauzi Bowo adalah Gubernur DKI Jakarta ke-16, Gubernur periode 2007-2012 ini mengakhiri masa jabatannya tanggal 7 Oktober 2012, mampu membawa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperoleh penghargaan sebagai Pelayanan Informasi Terbaik Melalui Internet, hal ini ditandai dengan terpilihnya website www.Jakarta.go.id sebagai Juara Pertama tingkat Nasional oleh Bakohumas, Kementerian Komunikasi dan informatika RI pada tahun 2010 dan 2011.
Serta pada tahun 2010 Juara Ketiga website terbaik versi Perhimpunan Profesi Humas seluruh Indonesia (PERHUMAS) dan pada tahun 2011 penghargaan lainnya Juara Kedua pelayanan e-Gov terbaik versi majalah Warta Ekonomi. Serta terbentuknya Komisi Informasi Provinsi DKI Jakarta sebagai bagian yang diamanatkan Undang-Undang No 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik.
http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/566/Fauzi-Bowo