Demo Ahokers Di Area Patung Kuda Sepi, Netizen: Gagal Maning Gagal Maning Sooon!




Ahad, 18 Februari 2018

Jakarta - Masih ingat Aksi Bela Ahok alias Aksi 412 pada 4 Desember 2016 lalu? Yaitu Aksi yang dibuat oleh para pendukung Ahok sebagai Aksi tandingan terhadap Aksi Bela Islam atau Aksi 212 yang dilakukan dua hari sebelumnya, Jum'at 2/12/2016.

Namun bertolak belakang dengan Aksi 212 yang dihadiri delapan juta umat dan berlangsung tertib, Aksi 412 yang diberi nama Aksi Parade Kita Indonesia itu malah jadi bahan tertawaan netizen karena sepinya massa yang hadir.

Selain itu diantara massa yang hadir kebanyakan didatangkan dari daerah Jawa Barat dan itupun sebagian terbukti dibayar. Sudah gitu rumput dan tanaman banyak yang rusak diinjak-injak, massa berebut nasi bungkus, sampah bertebaran dimana-mana dan sebagai pelengkap penderitaan angin puting beliung menghancurkan tenda-tenda peserta Aksi 412.

Masih belum kapok, pada hari ini, Ahad 18/2/2018 kisah memalukan dan memilukan itu kembali terulang. Dengan para peserta Aksi masih dari kubu yang sama yaitu para pendukung Ahok.

Para Ahokers ini kembali mengadakan aksi di di area Patung Kuda, persimpangan jalan MH Thamrin dan jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, yang mana Area ini masih termasuk area ajang Car Free Day. Dan persis sama seperti Tragedi Aksi 412, hasil foto menunjukkan sampah-sampah ertebaran dan rumput diinjak-injak.

Mereka para pendemo yang jumlahnya sangat sedikit, tak sampai tiga puluh orang itu memang bermaksud memanfaatkan ramainya warga Jakarta yang hadir di ajang Car Free Day. Tujuannya supaya jumlah Ahokers bisa terkesan ada banyak dalam foto dan video yang akan mereka sebarkan.

Padahal ajang CFD dilarang untuk Aksi Demonstrasi namun para Ahokers tak peduli. Karena kalau mereka melakukan Aksi demo di lapangan kosong atau gurun pasir, betapa sedikitnya jumlah mereka tentu akan terlihat jelas.

Tetapi kalau di lokasi CFD mereka bisa membaur dengan warga Jakarta peserta CFD, sehingga kalau di foto dan di videokan jumlah Ahokers bisa terkesan banyak.

Spanduk yang mereka bawa dalam Aksi unjuk rasa anti FPI dan HRS ini antara lain isinya: "tolak radikalisme", "tolak intoleransi", "bubarkan ormas Radikal" dan jargon-jargon basi nan kopong tak berisi lainnya.

Para peserta Car Free Day hanya sedikit yang mau menuruti permintaan para Ahokers ini untuk membubuhkan tanda tangan dan itupun karena terpaksa.

Sementara sebagian besar lainnya mengacuhkan aksi demo gagal para Ahokers itu bahkan sampai ada yang tersenyum sinis dan berkata: "Ahoker tiap ngadain demo kok pesertanya dikit amat yak? Banyakan juga rombongan sales, gagal maning gagal maning sooon!..."