Masya Allah! Warga Korban Banjir Di Pejaten Timur Berbondong-Bondong Datangi Pengobatan Gratis HILMI - FPI
























Senin, 12 Februari 2018

Jakarta - Meski banjir Jakarta telah surut, Hilal Merah Indonesia (HILMI) divisi kemanusiaan Front Pembela Islam (FPI) tak lantas surut semangat untuk memberikan yang terbaik dalam melayani dan membantu masyarakat yang membutuhkan.

Sabtu (10/2/2018) lalu, bertempat di gedung sekolah SMPN 46 Jakarta Selatan, kembali menggelar bakti sosial berupa pelayanan pengobatan gratis bagi warga korban banjir di wilayah Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Didukung para laskar DPC FPI Pasar Minggu, usai shalat dzuhur acara pengobatan gratis dimulai ditandai dengan berduyun-duyungnya warga sekitar untuk memeriksakan penyakitnya pasca banjir. 

Puluhan dokter ahli dan para perawat RSIA Budi Kemuliaan, Jakarta, Hilal Merah Indonesia (HILMI), serta dukungan medis lainnya dari Asosiasi Relawan Medis Islam Indonesia (ARMI) pun mulai sibuk melayani satu-persatu yang dikeluhkan warga.

Ruangan kelas SMPN 46 pun disulap dan ditata menjadi ruang pemeriksaan. Satu ruangan lainnya dikhususnya untuk ruangan terapi bekam dan terapi listrik. Sementara di pelataran dijadikan ruang tunggu serta tempat antri pengambilan obat.  

Tak berselang lama acara dimulai, Ibu Neno Warisman dari Gerakan Ibu Negeri (GIN) pun hadir memberikan support. Disusul kemudian hadir dr. Soleh Assegaf dokter ahli bedah dari RSIA Budi Kemuliaan dan Ketua Umum HILMI, Habib Ali Al Hamid.

Para dokter-dokter ahli dengan sigap melayani para warga. Terapi listrik dan bekam juga turut mewarnai kegiatan pengobatan gratis.

Dari beberapa warga yang diwawancari Tim Media HILMI menilai, kegiatan tersebut dirasakan sangat berarti bagi para warga, terlebih warga kurang mampu. 

Sebab pasca terjadinya banjir akibat luapan sungai Ciliwung, banyak warga yang menderita sakit. Dari deman, sakit kepala, nyeri badan serta penyakit kulit menjadi dominasi yang diderita warga akibat peritiswa banjir tersebut. 

Terutama yang diderita anak-anak dan balita. Sedang para orang tua, lebih memilih pengobatan terapi bekam dan terapi listrik, akibat penyakit menahun.

Sekitar pukul 5 sore, kegiatan pengobatan gratis itu pun ditutup. Meski secara keseluruhan warga telah terlayani, namun warga berharap kegiatan tersebut dapat diadakan kembali di lain waktu. 

Sebelum pamit, Ketua Umum HILMI Habib Ali Al Hamid pun meminta melalui ketua rukun warga setempat, apabila ada hal-hal yang diperlukan, warga untuk tidak sungkan-sungkan menyampaikannya kepada HILMI. “Insya Allah kami siap membantu. Walaupun tidak dalam keadaan terjadinya musibah banjir.” tukas Habib Ali Al Hamid di hadapan Ketua RW serta tokoh-tokoh masyarakat Pejaten Timur. (RG)

Sumber: Hilal Merah Indonesia