Prabowo, Kenapa Pilih Sudrajat?

"PRABOWO, KENAPA PILIH SUDRAJAT...?"
>>> Tb Ardi Januar

Judul di atas adalah pertanyaan banyak teman via pesan singkat selama dua hari ke belakang. 

Mereka nampak bingung mendengar satu nama yang kedepan akan menjadi bahan bicara dan materi konten berita.

Ya, hari Sabtu 9 Desember 2017 kemarin, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto resmi mengumumkan nama bakal calon yang akan diusung dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018 mendatang.
Dia bernama Mayjen (purn) Sudrajat.
Penunjukkan nama Sudrajat membuat banyak pihak heran. Pasalnya, nama Sudrajat sunyi dari pembicaraan.
Tak masuk pasaran, tak muncul di survei apalagi di iklan. Sudrajat menjadi nama yang mengejutkan.

Sejak pekan lalu saya sudah mendengar nama ini. Saya pun berusaha mencari tahu track record dan wajahnya via mesin pencari Google. Saya ketik "Sudrajat Jawa Barat", yang keluar malah Adjat Sudrajat mantan pesepakbola legendaris Persib Bandung. Saya ketik "Jenderal Sudrajat", yang muncul malah mantan Panglima ABRI Edi Sudrajat. Wah... siapa Sudrajat ini?

Hingga akhirnya secara perlahan kita tahu siapa sebenarnya Sudrajat.
Dia orang Sunda asli, mantan prajurit profesional, pernah mengenyam 

pendidikan di Harvard University, pernah menjadi duta besar Indonesia di RRC, atase pertahanan KBRI di Inggris dan Amerika Serikat, hingga pribadi yang dekat dengan kalangan ulama karena memiliki pondok pesantren di Sukabumi. Sudrajat bak mutiara terpendam di Bumi Pasundan.
Dan lagi-lagi kita dikejutkan dengan sikap seorang Prabowo. 

Setelah di Pilgub DKI Jakarta lalu dia berani mengusung mantan lawan. Kini di Jawa Barat dia berani mengusung nama yang tidak pernah dibicarakan dan diperhitungkan.

Seketika saya teringat sebuah cerita.
Saat operasi pembebasan Mapenduma, Prabowo harus menghadapi pilihan yang sulit. Tentara asing meminta rombongan TNI mengikuti rute yang telah mereka tentukan berkat bantuan alat canggih, sementara salah satu anak buah Prabowo menyarankan untuk menyusuri jalur berbeda karena dia mengetahui kondisi medan sesungguhnya.

Hingga akhirnya Prabowo memilih jalur yang disarankan anak buahnya setelah mengalami perdebatan. Operasi pun berhasil. Sandra dibebaskan dengan penuh keharuan dan kelompok separatis berhasil diamankan. Bayangkan, andai kata Prabowo tidak mengikuti kata hati dan berani melawan arus, mungkin cerita akan berbeda.

Kisah Prabowo di Mapenduma seakan menjadi refleksi cerita dalam memilih calon pemimpin di Pilgub Jabar. Prabowo mengikuti kata nurani. Dia tidak ingin Gerindra sekadar berkompetisi, tetapi juga dia ingin bantu mencari solusi.

Bila ingin mengusung calon populer, apa susahnya mendukung Ridwan Kamil? Bila ingin calon incumbent, apa susahnya tunjuk Deddy Mizwar? Bila ingin menggunakan politik agama, apa susahnya mendukung Aa Gym...?

Ternyata hasil survei, popularitas dan elektabilitas bukan menjadi alasan utama. Prabowo ingin Jawa Barat dipimpin oleh tokoh yang cerdas, religius, bersih, profesional, berkarakter dan total bekerja meski dalam sunyi. Dan Sudrajat adalah jawabannya.

Baru hitungan hari nama Sudrajat diumumkan, namanya sudah memenuhi pemberitaan, latar belakangnya sudah ramai diperbincangkan, wajahnya pun sudah banyak muncul di mesin pencarian. Kita semua kembali menyaksikan secara kasat mata, betapa dahsyatnya Prabowo effect.

Prabowo begitu dicintai masyarakat Jawa Barat. Lebih dari separuh warga ingin Prabowo memimpin Bangsa. Rasanya, tak sulit bagi warga Jawa Barat untuk menentukan pemimpin mereka. Prabowo presidennya, Sudrajat gubernurnya.
Warga Jawa Barat tetapi harus bersabar. Dalam waktu dekat mereka akan tahu siapa sebenarnya Sudrajat. Bagaimana konsep pemikirannya dan visi misinya untuk membangun kampung halamannya. Insya Allah, Sudrajat akan melekat di hati warga Jawa Barat.

Kita kawal Kang Sudrajat...

NB : masih ingat pilkada dki kemaren..banyak yg mencibir dan merendahkan calon yg diusung oleh prabowo..tapi beliau tidak peduli karna beliau tau mana yg emas dan mana yg loyang...
Inshaa allah...
#Prabowo08
#SudrajatJabar1