Soal Nama Masjid, Ini Tamparan Bolak Balik Seorang Netizen Muslim Untuk DeSi Badut ILC

Sebuah surat terbuka dari netizen dengan akun Danke Soe Priatna di Facebook untuk Denny Siregar (Desi) terkait postingannya yang dinilai terlalu berlebihan paranoidnya.

Berikut isinya:

***

BUAT DENNY SIREGAR

Saya fikir cukup sudah anda mempertontonkan kedangkalan ilmu dan pola fikir anda di ILC beberapa waktu itu. Dan jangan pula menularkan kebodohan itu kemasyarakat yang masih sehat. Cukup buat anda dan kopi anda saja semua itu.

Caption poto dibawah ini tertulis: Sebuah Mesjid di Abu Dhabi diganti namanya menjadi “Mesjid Maria Bunda Yesus” sebagai kimitmen UEA terhadap kerukunan agama dinegara tersebut. Bayangkan kalau peristiwa ini terjadi dinegeri kita yang tercinta…

Bung Desi,
Pertama, Bunda Maria adalah wanita yang sangat dihormati oleh umat dan agama Islam, nama dan kisahnya tertulis dengan elok dalam al Quran , surah Maryam. Beliau adalah Ibunda Nabiyullah Yesus / Isa a.s. Jadi bukan masalah yang aneh kalau ada mesjid yang memakai nama Maria Bunda Yesus. Karena memang nyatanya begitu.

Kedua, caption anda yg berbunyi : Bagaimana kalau hal ini terjadi di negara kita yang tercinta…
Aaahh, ternyata anda memang kurang wawasan, pantas saja hanya melongo di ajang ILC tersebut.

Begini, gk usah ke UEA dulu, kejauhan. Maen aja dulu ke Bandung, kota cantik dan Sexy yg penuh dengan inopasi ( maap sebagai orang sunda gk bisa bilang inovasi ). Naah, di Bandung itu ada mesjid yang namanya Mesjid LAUTZE, bukan namanya saja yang aneh, namun arsitektur, design eksterior dan interiornyapun bergaya China. Merah mendominasi. Lantas apakah orang Islam heboh? Unjuk rasa?? Orang Islam Indonesia santey kayak dipantey. Enjoy aja koq. Kami sudah dari zaman heubeul menjalankan toleransi.

Jadiii, sudah cukuplah provokasi anda yang tidak berisi itu, ganti kopi anda pake susu onta, biar fikiran jernih, hati bersih.

O iya, satu lagi tentang toleransi. Perlu Bung atau Neng catat, lepas dulu kacamata kuda anda, tinggalkan dulu rasa benci. Anda tahu USA, kiblatnya demokrasi dan HAM. Silahkan anda tanya, apakah hari besar agama Hindu jadi hari libur ? Apakah hari besar agama budha jadi hari libur? Apakah hari besar agama konghuchu jadi hari libur? Hari besar agama Islam? Jawabnya… TIDAK! ! Hanya di Indonesia, negara yang anda underestimate toleransinya semua hari besar agama apapun, dihargai dan diagungkan. So… don’t tell us about tolerance.

Sekali lagi stop berbagi kebodohan dan kepicikan. Stop memprovokasi dan memancing pertengkaran. Orang seperti anda inilah yg selalu mencari celah agar kami saling membenci.
Dari saya, yang tidak suka kopi.

Sumber: Nusanews