Ustadz Hilmi Firdausi Luruskan Kesesatan Ahoker Ustadz Palsu Soal Ibadah Sa'i

Rabu, 28 Februari 2018

Fitnah Abu Janda Kepada Saya

Oleh : Hilmi Firdausi

Sebelumnya izinkan saya menyampaikan beberapa hadits Rasul mulia tentang Ibadah Sa’i ;

“Sesungguhnya thawaf mengelilingi Baitullah, perjalanan antara Shafa dan Marwa dan melempar jumrah diadakan hanya untuk menegakkan Dzikrullah (HR Abu Dawud & Tirmidzi)”

Dari Jabir RA ; “Sesungguhnya Nabi SAW mulai Sa’i dari Shafa lalu naik ke atasnya sampai melihat Baitullah lalu menghadap kiblat. Lalu membaca kalimat tauhid dan takbir seraya mengucap: “Laa Ilaaha Illallahu wahdah, Laa syariikalah, Lahul Mulku wa Lahul Hamdu, Wa Huwa ‘alaa kulli Sya’in Qodiir. La Ilaaha Ilallahu wahdah, Anjaza wa’dah, Wa Nashoro ‘Abdah, Wa Hazamal Ahzaaba Wahdah”. Lalu berdoa diantaranya lalu mengucap seperti bacaan itu tiga kali. Kemudian turun ke Marwa.” (HR Bukhari Muslim)

Masih banyak hadits tentang Sa’i, namun secara garis besar Perjalanan antara Bukit Shafa & Marwa dilakukan sambil memperbanyak Doa dan Dzikrullah.

Lalu...jika ibadah mulia ini dijadikan sebagai ajang aneh dan nyeleneh, membawa misi tertentu selain doa & dzikrullah...bukankah itu mengada-ngada dalam urusan agama, bahkan bisa sangat mempermalukan warga Nahdiyin.
Ini saya sampaikan Klarifikasi dari KBRI tentang ketidaksetujuan akan aksi-aksi nyeleneh di Tanah Haram ;

Klarifikasi Informasi

Merujuk pesan Whatsapp berantai yang menyatakan bahwa Dubes RI untuk Arab Saudi, Bapak Agus Maftuh Abegebriel telah menerima protes keras dari Pemerintah Arab Saudi terkait fenomena jemaah Indonesia yang melantunkan Ikrar Pancasila dan Nasyid Ya Lal Wathan ketika melakukan ibadah Sa'i, bersama ini disampaikan klarifikasi sbb:

1. Sebagai Pelayan Ekspatriat Indonesia (Mughtaribin) di Arab Saudi, Dubes RI, Bapak Agus Maftuh Abegebriel sangat menyayangkan terjadinya aksi yang “tidak biasa” di Mas'a (tempat melakukan ibadah Sa'i) yang dilakukan oleh segelintir jamaah umrah Indonesia;

2. Sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, tugas perlindungan seluruh Ekspatriat Indonesia yang tinggal (muqimin), umrah, haji atau yang sedang berkunjung ke di/ke Arab Saudi menjadi tanggung jawab Perwakilan RI di Arab Saudi.

3. Jika ada Ekspatriat Indonesia di Arab Saudi yang melakukan tindakan di luar kepatutan dan norma-norma yang berlaku, maka secara diplomatik yang akan diprotes pertama kali oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi adalah Dubes RI sebagai Pelayan Ekspatriat Indonesia di Arab Saudi;

4. Aksi di Mas'a tersebut berpotensi untuk mengganggu hubungan diplomatik Indonesia - Arab Saudi yang saat ini sedang berada di masa keemasan;

5. Kepada seluruh Ekspatriat Indonesia yang sedang atau akan berkunjung ke Arab Saudi, dihimbau untuk mematuhi peraturan, kepatutan dan norma-norma yang berlaku di Arab Saudi;

6. Untuk diketahui bersama, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi melarang keras segala bentuk upaya yang mempolitisasi Umrah dan Haji.

Demikian klarifikasi informasi ini dibuat untuk menjadi perhatian.
Terima kasih
Pensosbud - KBRI

———————————

Weis ya Mas Permadi Abu Janda, jangan setiap orang yang mengkritisi aktivitas kalian dianggap benci NU. Tidak ! Saya juga putra Kyai Nahdiyin, mana mungkin saya benci NU.

Justru tindakan saya ini untuk menjaga marwah dan martabat NU dari tindakan-tindakan nyeleneh segelintir oknum.
Terakhir...Saya sudah screenshoot tweet anda untuk saya dan Kang Ust Azzam Mujahid Izzulhaq . Ini fitnah dan tuduhan serius !!!

Oiya satu lagi, ga usahlah follow-follow Saya...jangan-jangan anda ngefans ya sama cowok-cowok tampan .

FB : Hilmi Firdausi
FP : Kajian Hilmiyah
IG-Twitter : @hilmi28