Allahu Akbar! Selama Ini Diabaikan, Mulai 2018 Guru Ngaji, Merbot Masjid Dan Penggali Kuburan Akan Digaji Pemprov DKI
Ahad, 1 April 2018
Faktakini.com, Jakarta - Allahu Akbar! Selama ini diabaikan bahkan terkesan tidak dipedulikan, tetapi Pemprov DKI dibawah kepemimpinan Anies-Sandi bakal mulai menggaji guru ngaji di pemukiman penduduk beserta para merbot Masjid dan penggali kuburan pada tahun 2018 ini.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno yang memulai ide itu saat mengunjungi Masjid Istiqlal, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Minggu (22/10/2017).
Sandi mengatakan, kesejahteran guru ngaji kampung dan marbot masjid di Jakarta kurang mendapat perhatian.
Padahal jasa mereka sangat kongkret memperkenalkan huruf hijaiyah dan membina akhlaq anak-anak.
Sandi menilai kesejahteraan guru ngaji patut ditingkatkan.
Apalagi guru ngaji merupakan center of influence, tempat di mana mereka pertama kali, mendapatkan pengajaran agama dan contoh langsung pelaksanaan pelajaran agama itu sendiri.
"Pemprov DKI , akan mengupayakan memberikan honor untuk guru ngaji dan marbot masjid," kata Sandi.
’’Guru ngaji sejahtera Insya Allah murid-murid atau anak-anak mendapatkan pendidikan yang tuntas dan berkualitas,’’ lanjut Sandi.
Pendidikan yang berkualitas, kata Sandi, bisa membuat anak-anak berprestasi.
Honor untuk guru ngaji merupakan perluasan dari manfaat program Kartu Jakarta Pintar (Plus).
Sandi berjanji akan memasukkan hal tersebut dala. APBD 2018. Karena itu, dia berharap, DPRD DKI bisa mendukung program ini.
’’kompetensi guru, kesejahteraan guru, itu berbanding lurus dengan prestasi siswa,’’ beber Sandi.
Selain guru, menurut Sandi, honor juga akan diberikan kepada marbut masjid hingga penggali kuburan.
Anggaran itu juga akan diupayakan masuk dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2018.
Bagaimana mekanismenya, ujar Sansi, nanti akan dibicarakan secara detail dengan politisi di Kebon Sirih, Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), dan pihak-pihak terkait.
’’Saya berharap, bisa masuk di APBD 2018. Makanya, kami akan kaji terus agar matang saat implemntasi,’’ jelas Sandi. .
Terpisah, Kepala Badan perencanaan pembangunan daerah (Bappeda) DKI Tuty Kusumawati mengakui, program tersebut sedang dibahas secara detail dengan pihak-pihak terkait.
Pemprov DKI masih mempelajari bagaimana mekanisme penyaluran, criteria guru ngaji, marbot masjid, dan penggali kubur.
"Kan, banyak guru ngaji di Jakarta. Makanya, perlu mendalam. Insya Allah ini masuk dalam APBD 2018. Ini kan program bagus pak gubernur dan pak wakil gubernur,’’ ungkap Tuty.
Dia menjelaskan, pos anggaran untuk menggaji guru ngaji bisa melalui bantuan sosial (Bansos) dan Biro Pendidikan dan Mental Spiritual (Dikmental) DKI.
Nanti, dibahas kembali anggaran tersebut dimasukan lewat mana.
’’Terpenting, program ini jalan. Ini sangat baik,’’ tandas Tuty.
Foto: Wakil Gubernur DKI Jakarta Haji Sandiaga Uno
Sumber: Wartakota
Faktakini.com, Jakarta - Allahu Akbar! Selama ini diabaikan bahkan terkesan tidak dipedulikan, tetapi Pemprov DKI dibawah kepemimpinan Anies-Sandi bakal mulai menggaji guru ngaji di pemukiman penduduk beserta para merbot Masjid dan penggali kuburan pada tahun 2018 ini.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno yang memulai ide itu saat mengunjungi Masjid Istiqlal, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Minggu (22/10/2017).
Sandi mengatakan, kesejahteran guru ngaji kampung dan marbot masjid di Jakarta kurang mendapat perhatian.
Padahal jasa mereka sangat kongkret memperkenalkan huruf hijaiyah dan membina akhlaq anak-anak.
Sandi menilai kesejahteraan guru ngaji patut ditingkatkan.
Apalagi guru ngaji merupakan center of influence, tempat di mana mereka pertama kali, mendapatkan pengajaran agama dan contoh langsung pelaksanaan pelajaran agama itu sendiri.
"Pemprov DKI , akan mengupayakan memberikan honor untuk guru ngaji dan marbot masjid," kata Sandi.
’’Guru ngaji sejahtera Insya Allah murid-murid atau anak-anak mendapatkan pendidikan yang tuntas dan berkualitas,’’ lanjut Sandi.
Pendidikan yang berkualitas, kata Sandi, bisa membuat anak-anak berprestasi.
Honor untuk guru ngaji merupakan perluasan dari manfaat program Kartu Jakarta Pintar (Plus).
Sandi berjanji akan memasukkan hal tersebut dala. APBD 2018. Karena itu, dia berharap, DPRD DKI bisa mendukung program ini.
’’kompetensi guru, kesejahteraan guru, itu berbanding lurus dengan prestasi siswa,’’ beber Sandi.
Selain guru, menurut Sandi, honor juga akan diberikan kepada marbut masjid hingga penggali kuburan.
Anggaran itu juga akan diupayakan masuk dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2018.
Bagaimana mekanismenya, ujar Sansi, nanti akan dibicarakan secara detail dengan politisi di Kebon Sirih, Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), dan pihak-pihak terkait.
’’Saya berharap, bisa masuk di APBD 2018. Makanya, kami akan kaji terus agar matang saat implemntasi,’’ jelas Sandi. .
Terpisah, Kepala Badan perencanaan pembangunan daerah (Bappeda) DKI Tuty Kusumawati mengakui, program tersebut sedang dibahas secara detail dengan pihak-pihak terkait.
Pemprov DKI masih mempelajari bagaimana mekanisme penyaluran, criteria guru ngaji, marbot masjid, dan penggali kubur.
"Kan, banyak guru ngaji di Jakarta. Makanya, perlu mendalam. Insya Allah ini masuk dalam APBD 2018. Ini kan program bagus pak gubernur dan pak wakil gubernur,’’ ungkap Tuty.
Dia menjelaskan, pos anggaran untuk menggaji guru ngaji bisa melalui bantuan sosial (Bansos) dan Biro Pendidikan dan Mental Spiritual (Dikmental) DKI.
Nanti, dibahas kembali anggaran tersebut dimasukan lewat mana.
’’Terpenting, program ini jalan. Ini sangat baik,’’ tandas Tuty.
Foto: Wakil Gubernur DKI Jakarta Haji Sandiaga Uno
Sumber: Wartakota