Djarot Pembela Ahok, Edy Pembela Ulama, Suara Umat Islam Sumut Diyakini Solid Dukung ERAMAS!

Jum'at, 30 Maret 2018

Jakarta - Masih ingat Ahok? Dipastikan tiada satupun umat Islam di Indonesia yang bisa melupakan tindakan penistaan yang telah ia lakukan terhadap Kitab Suci umat Islam, Al-Qur'anul Karim.

Umat Islam juga tak akan pernah lupa, bahwa usai melakukan penistaan terhadap agama Islam tersebut, Ahok sang pelaku malah nampak aman-aman saja tak segera diproses hukum. Padahal sudah bertumpuk laporan umat Islam di kepolisian yang menuntut agar Ahok segera diproses hukum.

Akhirnya kemudian umat Islam di seluruh Indonesia makin gencar menuntut agar penista ini segera dihukum termasuk dengan melakukan Aksi Damai 411, 212 yang fenomenal dihadiri 8 juta umat dan sebagainya.

Alhamdulillah akhirnya perjuangan umat Islam pun berhasil. Ahok secara syah dan meyakinkan dinyatakan bersalah telah menista agama Islam oleh Majelis Hakim PN Jakarta Utara dan divonis penjara dua tahun.

Fakta persidangan dan keputusan Majelis Hakim ini membuktikan bahwa Ahok memang benar-benar telah menistakan agama Islam. Ini benar-benar merupakan sebuah fakta yang nyata, sama sekali bukan sesuatu yang mengada-ada.

Namun apa yang dilakukan oleh Djarot Syaiful Hidayat saat Ahok menistakan agama Islam saat itu? Djarot yang kini dicalonkan oleh Megawati sebagai Cagub di Pilgub Sumut 2018 ini bukannya menunjukkan empati kepada umat Islam di Indonesia yang hatinya tengah tersakiti dan tercabik-cabik akibat ulah Ahok yang melecehkan Kitab Suci Al-Qur'an, Tetapi Djarot malah membela Ahok mati-matian!

Di mata Djarot, tudingan Ahok melakukan penistaan agama tidak tepat. Djarot malah mati-matian membela Ahok dengan menuding bahwa ada pihak-pihak yang mencoba menjatuhkan kepercayaan rakyat terhadap Ahok, alias ada yang mencoba merusak citra Ahok. Padahal faktanya saat itu citra Ahok sudah sangat buruk.

Parahnya lagi Djarot mengaku yakin kasus penistaan agama yang dituduhkan ke Ahok itu sarat aroma politik, dan isu ini dimainkan lawan politiknya untuk menjatuhkan pasangan petahana dengan cara mendesak agar proses hukum dilakukan dengan cepat.

"Persoalan Pak Ahok bukan persoalan hukum tapi ditarik ke masalah politik dan masalah pilkada," kata Djarot ngawur. (Sumber:
https://www.merdeka.com/peristiwa/mati-matian-djarot-bela-ahok-dari-tuduhan-penistaan-agama.html)

Sementara sebaliknya Edy Rahmayadi dikenal sebagai sosok yang tegas, sholeh, religius dan bukan termasuk pembela Ahok sang penghujat Islam tersebut.

Edy dekat dengan para Ulama di berbagai pondok-pondon pesantren, termasuk Pondok Pesantren Musthofawiyah di Kabupaten Madina, Sumatera Utara.

Saat menerima kunjungan Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah, Keluarga besar Ponpes Musthofawiyah menyatakan mendukung kepemimpinan yang sesuai ajaran Islam.

Ponpes ini melalui pimpinannya Haji Musthafa Bakri Nasution dengan tegas menyatakan Pasangan Edy Rahmayadi - Musa Rajekshah atau dikenal dengan julukan pasangan ERAMAS mencerminkan kepemimpinan yang tegas, adil, pengalaman dan sudah terbukti peduli jauh sebelum momen Pilkada.

Musthafa menyatakan Keluarga Besar Ponpes Muthafawiyah juga mendukung kepempinan berwibawa, peduli pendidikan Islam dan dekat dengan ulama.

“Kami meyakini tipe kepemimpinan itu ada di ERAMAS,” tegas Mushafa.

Saat berkunjung ke berbagai Ponpes kedatangan Pasangan ERAMAS selalu disambut dengan hangat dengan lantunan Sholawat Nabi termasuk saat itu oleh ribuan santri Ponpes Musthofawiyah.

Sementara Edy Rahmayadi menyampaikan apresiasinya kepada Keluarga Besar Ponpes Musthofawiyah dan mengatakan Ponpes Musthofawiyah merupakan salah satu Ponpes berpengaruh di tingkat nasional.

"Izinkan kami agar diberi wewenang untuk bisa membesarkan Ponpes Musthofawiyah. Dan yang paling penting agar santri dan santriwati di sini belajar dan menuntut ilmu dengan baik. Curilah ilmu dari guru dan pimpinan di sini agar kita menjadi orang-orang yang beruntung,” tandas Edy. (Sumber: https://www.akses.co/sumut/ponpes-musthofawiyah-dukung-kepemimpinan-bermartabat-dan-peduli-ulama/)

Melihat fakta-fakta ini, tentu mudah untuk meraba bahwa mayoritas umat Islam di Sumut akan memberikan suara untuk siapa. Aroma kemenangan dan kejayaan gilang-gemilang yang akan diraih oleh ERAMAS pada Pilgub Sumut 2018 terus makin membesar hari demi hari.

Termasuk kalangan non-Muslim di Sumatera Utara juga diyakini banyak yang akan memilih Edy Rahmayadi sebagai Gubernur Sumatera Utara 2018. Karena seorang penista agama (Ahok) maupun pembela setia penista agama adalah musuh semua umat beragama!.

Warga masyarakat Sumut dipastikan akan memilih pasangan yang berakhlakul karimah, bermartabat dan menghormati keberagaman dan seluruh agama resmi yang ada di Indonesia. Dan kriteria pasangan itu hanya ada pada pasangan ERAMAS.

Foto: Edy Rahmayadi saat bersama pimpinan ormas Islam dan Ahok saat kompak bersama Ahok penista agama Islam