Kinerja Anies Makin Mengagumkan, Wapres JK Bangga: Kami Di KAHMI Dan HMI Ikut Menangkan Anies!

Senin, 12 Maret 2018

Jakarta - Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017 - 2022 terus menuai prestasi demi prestasi mengagumkan dalam memimpin DKI walau baru beberapa bulan menjabat sehingga mengundang decak kagum warga Jakarta.

Serta membuat para pendukungnya merasa bangga karena telah ikut mendukung dan membantu Anies-Sandi meraih kemenangan super telak melawan pasangan Ahok-Djarot di Pilgub DKI 2017 lalu.

Pada acara pelantikan pengurus Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) di Puri Agung Hotel Grand Sahid Jaya, Ahad (11/3/2018) malam Wakil Presiden Jusuf Kalla menjadi pembicara pamungkas dihadapan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan beserta para anggota KAHMI dan tamu undangan lainnya.

Pak JK, demikian beliau biasa disapa, sebagai sesama mantan aktivis HMI sama seperti Anies kemudian berseloroh, "Pak Anies berutang sama KAHMI karena kita ingat waktu 2016, waktu masih mencalonkan (jadi Gubernur DKI Jakarta)," ujar JK disambut tawa para undangan termasuk Anies.

"Kita (KAHMI) doakan dua orang berdiri sebagai calon gubernur, yaitu Anies dengan Sylvi (Sylviana Murni). Kita doakan salah satunya menang dan ini menang salah satunya," sambung JK sembari tertawa penuh rasa syukur, karena telah menjatuhkan pilihan yang benar.

Seperti diketahui, Anies-Sandi menang super telak di Pilgub DKI 2017 berkat pertolongan Allah SWT yang memberikan kekuatan dan semangat luar biasa kepada umat Islam dan warga Jakarta untuk mengalahkan pasangan Incumbent, Ahok-Djarot.

Berbagai kelompok dan organisasi massa seperti FPI, HMI, Jawara Betawi, FBR, partai Gerindra, PKS, PAN beserta seluruh ormas Islam dan elemen masyarakat lainnya berjuang bersama untuk memenangkan Anies-Sandi di Pilgub DKI 2017.

Ahok kalah di Pilkada itu bukan hal aneh, karena di kampung tanah kelahirannya sendiri Ahok memang tidak pernah dipercaya oleh warga setempat untuk menjadi menjadi Gubernur. Ya, Ahok kalah dari Eko Maulana Ali pada pemilihan Gubernur Provinsi Bangka Belitung pada tahun 2007.

Tetapi di Pilgub DKI 2017 "mesin perang" pasangan Ahok-Djarot bagai tiada tanding tiada banding.

Ahok-Djarot memiliki berbagai keuntungan besar sebagai pasangan incumbent, juga didukung oleh partai penguasa dan partai-partai besar, didukung dana kampanye tak terbatas, didukung para taipan, dan didukung oleh para buzzer dan cyber army yang sangat terorganisir.

Masih belum cukup mereka juga didukung media raksasa Kompas, Metro TV, Detik, Merdeka dan lain-lain yang melakukan propaganda masif setiap hari. Bahkan di hari-hari terakhir masa kampanye badai masif serbuan "Operasi Sembako" juga dilakukan untuk merayu warga Jakarta.

Dan sangat banyak lagi keuntungan mereka lainnya sehingga tim sukses kubu Ahok-Djarot sejak jauh-jauh hari sudah berani berkoar "Ahok-Djarot pasti menang satu putaran!".

Tapi apa daya, semua kelebihan dan keuntungan itu runtuh tak berbekas dihadapan Anies-Sandi, pasangan utusan warga Jakarta yang dekat dengan Ulama dan dicintai umat.

Karena itu wajar JK dengan penuh rasa bangga menyatakan KAHMI dan HMI adalah pendukung Anies-Sandi. JK ingin seluruh masyarakat mengetahui bahwa HMI dan KAHMI bukan pendukung Ahok-Djarot, tetapi pendukung Anies-Sandi.

Bahkan JK sampai berseloroh, tanpa dukungan KAHMI, tanpa doa para anggota KAHMI dan kader Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI), tak ada ada cerita Anies Baswedan terpilih jadi Gubernur DKI Jakarta.

"Tanpa doa KAHMI, tidak akan meningkatkan daya juang Saudara Anies dan begitu juga teman lainnya. Dia jadi gubernur, bukan gubernur KAHMI, Gubernur DKI," ucap Wapres JK.

Seperti halnya JK, Anies punya kedekatan dengan KAHMI. Sebab, Gubernur DKI Jakarta itu pernah menjadi bagian dari HMI saat kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Begitu juga JK, ia juga bagian dari KAHMI. Bahkan, pada saat remaja, JK menjabat Ketua HMI Cabang Makassar tahun 1965-1966.

Acara pelantikan pengurus Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam semalam tidak hanya dihadiri Kalla dan Anies, tetapi juga para pejabat lainnya, misalnya Ketua DPR Bambang Soesatyo, Ketua MPR Zulkifli Hasan, dan mantan Ketua MK Mahfud MD.

Foto: Wapres Jusuf Kalla saat bersama Anies Baswedan beberapa waktu lalu

Sumber: Kompas Dll