Mengapa Film Benyamin S Versi Reborn Gagal Total? Ini Ulasannya

Kamis, 8 Maret 2018

Jakarta - Judulnya sama-sama Benyamin: Biang Kerok. Film yang disutradarai Hanung Bramantyo ini memang didasarkan pada karakter yang sama seperti seperti garapan Nawi Ismail pada 1972. Dahulu, Pengki, karakter konyol itu, dimainkan seniman legendari Benyamin Sueb.

Kali ini, Hanung menghidupkannya kembali dengan gaya berbeda, lewat akting Reza Rahadian.

Namun bisa dibilang hanya karakter Pengki yang menjadi benang merah Benyamin: Biang Kerok versi Hanung dan Nawi. Ceritanya benar-benar berbeda. Dahulu, Pengki diceritakan sebagai seorang sopir yang selalu mengerjai majikannya dengan menjual bensin mobil.

Ia juga berlagak jadi tuan besar dengan mobil tuannya serta merayu gadis-gadis cantik.

Pengki selalu lolos dari ulahnya itu. Ia terkena batunya saat dua gadis cantik yang dikencaninya sama-sama datang ke rumah majikannya yang diaku sebagai rumahnya sendiri. Pengki dipecat, meski itu tak menghalanginya untuk tetap mengusili bekas majikannya.

Di tangan Hanung, film itu dibikin lebih modern dengan Pengki yang tinggal bersama ibunya, (Meriam Bellina) yang dikisahkan sebagai pengusaha IT kaya raya. Sementara ayahnya (Rano Karno) yang telah bercerai memilih tinggal di rumah sederhana mengurus oplet dan kambing.

Reza Rahadian memerankan Pengki yang dahulu dimainkan Benyamin.Reza Rahadian memerankan Pengki yang dahulu dimainkan Benyamin.

Reza memang bisa menghadirkan kembali pembawaan Benyamin kala memerankan karakter Pengki. Gaya, suara khas, logat Betawi, celetukan, hingga mimiknya mirip dengan 'Bang Ben.'

Namun kepiawaian akting Reza tidak didukung cerita yang baik. Cerita keseluruhan film yang mengusung tema fiksi ilmiah dengan balutan komedi itu tidak memiliki arah yang jelas.

Film dibuka dengan aksi bak James Bond yang tengah menjalankan misi menyusup ke sebuah kasino dengan teknologi nan canggih. Begitulah Pengki diperkenalkan. Penyusup yang berwajah Tora Sudiro itu ternyata adalah Pengki. Ia lantas kabur menggunakan oplet.

Dari kasino, oplet membawa Pengki ke sebuah pasar malam, di mana ia menyanyi Ondel-ondel.

Adegan kemudian berlanjut ke kehidupan sehari-hari Pengki yang tinggal di gedung pencakar langit. Meski begitu, Pengki seakan punya sisi lain. Ia menyelamatkan rumah susun dari preman. Sang pahlawan kemudian bertemu wanita idolanya, Aida Lastri (Delia Hussein).

Di Benyamin: Biang Kerok versi lawas, lawan main Benyamin adalah Ida Royani.

Di cerita sekarang, Aida yang menolak akhirnya jatuh cinta juga. Namun masalah belum selesai. Ia ternyata punya kaitan dengan mafia kelas kakap, Said Toni Rojim (Komar). Pengki pun punya misi baru: menyelamatkan wanita idamannya dari tangan mafia.

Pengki harus menyelamatkan wanita pujaannya, Aida Mustafa.Pengki harus menyelamatkan wanita pujaannya, Aida Mustafa. (Dok. Falcon Pictures via youtube.com)

Secara keseluruhan, film yang digadang-gadang menonjolkan budaya Betawi ini justru tidak bernapaskan Betawi sama sekali. Itu seakan hanya sisipan atau bumbu saja, seperti saat Pengki menyanyi di pasar malam dan film menyoroti rumah tradisional sang ayah.

Selebihnya, film ini seperti tidak memiliki jati diri akan hal apa yang ingin disampaikan.

Di awal, Pengki memiliki misi menyelamatkan rusun dari gusuran preman, lalu berganti menolong kekasihnya. Tapi di sisi lain, ia juga terancam karena mengobrak-abrik bisnis milik Said. Belum lagi ternyata ibu Pengki dan Said saling bersaing. Rumit.

Yang lebih parah lagi, film ini dibuat menggantung dengan cerita bersambung bak sinetron di televisi. Belum juga jelas penyelesaian sebuah konflik, tiba-tiba dipotong begitu saja.

Sampai pada titik, film ini seolah hanya menjual nama Benyamin. Konsep ceritanya tidak digarap dengan serius, apa yang ditampilkan pun sepertinya cukup jauh dari masuk akal. Seperti saat film ini tiba-tiba menghadirkan wanita bak harimau pemakan manusia, sampai adanya adegan meninju orang sampai ke langit lalu ditabrak pesawat terbang.

Meski menggunakan nama-nama bintang film ternama sekelas Reza Rahadian, Lydia Kandou, Rano Karno, Meriam Bellina, serta Komar yang mungkin sudah tak diragukan untuk berakting, tapi secara keseluruhan film ini gagal karena ceritanya tak digarap dengan serius.

Reza Rahadian sebagai Pengki berganti-ganti misi, dari 'merampok' kasino sampai menyelamatkan pujaan hati.Reza Rahadian sebagai Pengki berganti-ganti misi, dari 'merampok' kasino sampai menyelamatkan pujaan hati. (Dok. Falcon Pictures via youtube.com)
(rsa)

Komentar Netizen:

Suyoto
6 hari yang lalu
Persis spt ulasan saya. kualitas hanya 40 % nya Film Yo wi Ben. Katanjhya sutradara terkenal ? Kasian artis 2 nya. jatuh dibawah jualitas Bayu Skak. Yoshua. Brandon Salim dkk.

Pribumi
6 hari yang lalu
pemeran nya LGBT jadi bikin drop sosok benyamin

Foto: Reza Rahardian

Sumber: CNNIndonesia