Prabowo Ikut Kampanyekan, Elektabilitas Sudrajat Langsung Melesat!
Sabtu, 31 Maret 2018
PRABOWO TURUN, SUDRAJAT NAIK
*Tb Ardi Januar
Prabowo turun gunung. Sejak kemarin hingga lima hari ke depan, Prabowo akan menyambangi sejumlah tempat untuk menyapa warga Jawa Barat. Karawang, Cirebon, Majalengka, Bandung, Bekasi dan Subang menjadi titik kunjungan dalam rangkaian safari perdana.
Dalam kesempatan ini, Prabowo akan memperkenalkan dan mengajak warga Jawa Barat untuk mendukung pasangan nomor urut tiga, Sudrajat-Syaikhu, dalam pemilihan gubernur mendatang.
Prabowo rela berubah wujud dari ketua umum partai menjadi humas alias public relation. Prabowo juga akan mengambil alih tugas motivator dalam membangkitkan semangat juang para relawan yang selama ini bergerak hingga tingkat pedesaan.
Turun gunungnya Prabowo tentu akan berdampak signifikan kepada elektabilitas pasangan Sudrajat-Syaikhu. Pasalnya, lebih dari setengah warga Jawa Barat adalah pendukung Prabowo pada Pilpres 2014 lalu. Ya, Jawa Barat satu dari sekian provinsi yang menjadi basis kekuatan suara Prabowo.
Sudrajat dan Syaikhu adalah pasangan yang ditunjuk Prabowo. Bagi Prabowo, Sudrajat seorang putra Sunda asli yang memiliki rekam jejak cemerlang, cerdas, berprestasi, nasionalis dan tidak memiliki beban korupsi. Sementara Syaikhu adalah birokrat yang bersih, mantan auditor profesional, dan pribadi yang religius.
Soal popularitas Sudrajat yang kerap diragukan, Prabowo tak mau ambil pusing. Bagi Prabowo, yang utama adalah kualitas calon terlebih dahulu. Percuma populer karena sering main film dan percuma memiliki follower segambreng di sosial media bila kualitas yang dimiliki tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat Jawa Barat saat ini.
Prabowo ingin menyadarkan kita semua, bahwa dalam memilih calon pemimpin, integritas harus diutamakan ketimbang popularitas. Bahwa ketulusan dan kejujuran harus menjadi alasan utama ketimbang ketenaran dan pencitraan. Warga Jawa Barat sedang mencari pekerja ikhlas, bukan sedang kontes audisi selebritas.
Sedikit cerita saat Pilgub DKI Jakarta 2017 lalu. Pasangan Anies-Sandi kerap menempati posisi paling buncit di sejumlah lembaga survei. Kalah tenar sama Ahok dan AHY yang ditopang materi berlimpah. Prabowo pun memutuskan untuk turun gunung ke sudut-sudut kota.
Prabowo rela panas-panasan dan berpeluh keringat di Pasar Ikan. Dia rela becek-becekan di Cakung Penggilingan. Bahkan dia memilih hujan-hujanan di kawasan padat penduduk di Kapuk. Pesan yang Prabowo sampaikan hanya satu, "Pilih Anies-Sandi, karena pasangan ini akan bekerja dan mengabdi untuk kalian...".
Efeknya luar biasa. Survei Anies-Sandi melejit secara signifikan. Pasangan ini masuk dua putaran dan diakhiri dengan kemenangan. Hasilnya pun sama-sama bisa kita rasakan, Anies-Sandi membawa angin perubahan. Dia menjadi pemimpin yang bukan menservis para taipan, tetapi menjadi pembela orang kecil yang selama ini terpinggirkan.
Prabowo ingin fenomena yang sama terjadi di Jawa Barat. Pemimpin yang dipilih adalah pemimpin yang mampu bekerja dan mengerti keinginan rakyat. Bukan pemimpin yang sekadar narsis di dunia maya atau sibuk syuting dan main iklan saat bulan puasa tiba.
Prabowo ingin Jawa Barat maju provinsinya dan bahagia warganya.
Wilujeng Sumping Pak Prabowo...
PRABOWO TURUN, SUDRAJAT NAIK
*Tb Ardi Januar
Prabowo turun gunung. Sejak kemarin hingga lima hari ke depan, Prabowo akan menyambangi sejumlah tempat untuk menyapa warga Jawa Barat. Karawang, Cirebon, Majalengka, Bandung, Bekasi dan Subang menjadi titik kunjungan dalam rangkaian safari perdana.
Dalam kesempatan ini, Prabowo akan memperkenalkan dan mengajak warga Jawa Barat untuk mendukung pasangan nomor urut tiga, Sudrajat-Syaikhu, dalam pemilihan gubernur mendatang.
Prabowo rela berubah wujud dari ketua umum partai menjadi humas alias public relation. Prabowo juga akan mengambil alih tugas motivator dalam membangkitkan semangat juang para relawan yang selama ini bergerak hingga tingkat pedesaan.
Turun gunungnya Prabowo tentu akan berdampak signifikan kepada elektabilitas pasangan Sudrajat-Syaikhu. Pasalnya, lebih dari setengah warga Jawa Barat adalah pendukung Prabowo pada Pilpres 2014 lalu. Ya, Jawa Barat satu dari sekian provinsi yang menjadi basis kekuatan suara Prabowo.
Sudrajat dan Syaikhu adalah pasangan yang ditunjuk Prabowo. Bagi Prabowo, Sudrajat seorang putra Sunda asli yang memiliki rekam jejak cemerlang, cerdas, berprestasi, nasionalis dan tidak memiliki beban korupsi. Sementara Syaikhu adalah birokrat yang bersih, mantan auditor profesional, dan pribadi yang religius.
Soal popularitas Sudrajat yang kerap diragukan, Prabowo tak mau ambil pusing. Bagi Prabowo, yang utama adalah kualitas calon terlebih dahulu. Percuma populer karena sering main film dan percuma memiliki follower segambreng di sosial media bila kualitas yang dimiliki tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat Jawa Barat saat ini.
Prabowo ingin menyadarkan kita semua, bahwa dalam memilih calon pemimpin, integritas harus diutamakan ketimbang popularitas. Bahwa ketulusan dan kejujuran harus menjadi alasan utama ketimbang ketenaran dan pencitraan. Warga Jawa Barat sedang mencari pekerja ikhlas, bukan sedang kontes audisi selebritas.
Sedikit cerita saat Pilgub DKI Jakarta 2017 lalu. Pasangan Anies-Sandi kerap menempati posisi paling buncit di sejumlah lembaga survei. Kalah tenar sama Ahok dan AHY yang ditopang materi berlimpah. Prabowo pun memutuskan untuk turun gunung ke sudut-sudut kota.
Prabowo rela panas-panasan dan berpeluh keringat di Pasar Ikan. Dia rela becek-becekan di Cakung Penggilingan. Bahkan dia memilih hujan-hujanan di kawasan padat penduduk di Kapuk. Pesan yang Prabowo sampaikan hanya satu, "Pilih Anies-Sandi, karena pasangan ini akan bekerja dan mengabdi untuk kalian...".
Efeknya luar biasa. Survei Anies-Sandi melejit secara signifikan. Pasangan ini masuk dua putaran dan diakhiri dengan kemenangan. Hasilnya pun sama-sama bisa kita rasakan, Anies-Sandi membawa angin perubahan. Dia menjadi pemimpin yang bukan menservis para taipan, tetapi menjadi pembela orang kecil yang selama ini terpinggirkan.
Prabowo ingin fenomena yang sama terjadi di Jawa Barat. Pemimpin yang dipilih adalah pemimpin yang mampu bekerja dan mengerti keinginan rakyat. Bukan pemimpin yang sekadar narsis di dunia maya atau sibuk syuting dan main iklan saat bulan puasa tiba.
Prabowo ingin Jawa Barat maju provinsinya dan bahagia warganya.
Wilujeng Sumping Pak Prabowo...