Resmi: FIFA Akui Indonesia Adalah Negara Asia Pertama Peserta Piala Dunia Prancis 1938







Sabtu, 10 Maret 2018

Jakarta -  FIFA sebagai induk organisasi sepak bola dunia telah mengakui Indonesia sebagai wakil pertama Asia di Piala Dunia.

Jepang, Korea Selatan, dan Arab Saudi adalah negara-negara Asia yang sudah sering mentas di pesta sepak bola sejagat.

Kendati ketiga tim tersebut paling sering muncul di Piala Dunia, rupanya FIFA mengakui bahwa wakil pertama dari Benua Kuning adalah Indonesia.

Hal itu terungkap dalam sebuah sesi tanya jawab di media sosial Twitter.

"Tim Asia manakah yang pertama kali tampil di Piala Dunia? Hindia Belanda, dikenal saat ini dengan Indonesia, tampil dalam edisi 1938 di Prancis," demikian isi kicaun FIFA seperti dikutip Bolasport.com.

Indonesia berada di bawah nama Dutch East Indies (Hindia Belanda) saat tampil di Piala Dunia 1938.

Kelolosan Hindia Belanda ke putaran final bak sebuah hadiah karena wakil Asia lainnya, Jepang, mengundurkan diri akibat masalah perang.

Asia memang diberikan jatah satu tempat dan hanya dua tim yang memperebutkannya saat itu.

Hindia Belanda pun langsung tereleminasi setelah takluk 0-6 dari Hungaria pada partai perdana.

Sekelumit Kisah Hindia Belanda di Piala Dunia 1938

Piala Dunia 1938 terasa istimewa bagi sepak bola Indonesia. Bukan hanya menjadi debut putaran final, melainkan juga menjadi simbol perkenalan Hindia Belanda di kancah internasional dengan segala keterbatasannya.

Nederland-Indis, nama ini dipakai karena Indonesia masih berada di bawah kendali Belanda.

Sempat terjadi perseteruan karena tim yang berangkat ke Piala Dunia 1938 di Prancis adalah bentukan Nederlandsh Indische Voetbal Unie (NIVU), bukan PSSI.

Surat kabar Tionghoa berbahasa Melayu, Sin Po, mengabarkan setiap jengkal perjalanan Hindia Belanda di luar negeri.

Tertulis bahwa pemain beserta ofisial tim meninggalkan Batavia melewati Tanjung Priok menuju Belanda dengan kapal M.S. Johan van Oldenbarnevelt pada 18 Maret 1938.

Majalah Sport edisi 31 Mei 1938 merekam kegiatan para personel ‘Indonesia’ di Hotel Duinoord di Kota Wassenaar.

Pada edisi 27 Mei 1938, Sin Po melaporkan pertandingan “Indonesia” melawan HBS, yang berakhir imbang 2-2, sedangkan edisi 2 Juni 1938 mengupas hasil pertandingan kontra Haarlem (5-3).

Setelah singgah di Belanda untuk beberapa waktu, tim ‘Indonesia’ melanjutkan perjalanan ke Prancis menggunakan kereta. Mereka berangkat dengan penuh keyakinan berkat modal hasil ciamik dari partai ekshibisi.

Prancis 1938 masih menggunakan sistem sistem gugur seperti dua edisi terdahulu (1930 dan 1934).

Bermodal formasi ofensif 2-3-5, Hindia Belanda menatap duel menghadapi Raksasa Eropa Timur, Hungaria, pada 5 Juni 1938 di Reims.

Apa daya? Hungaria, yang belakangan keluar sebagai runner-up Piala Dunia 1938, ternyata masih terlalu tangguh untuk Hindia Belanda.

Gawang Mo Heng diberondong empat gol tanpa balas sebelum turun minum.

Gol pertama Hungaria tercipta pada menit ke-14 melalui sepakan Vilmos Kohut, disusul Geza Toldi (16’), Gyorgy Sarosi (25’), dan Gyula Zsengeller (30’).

Hindia Belanda menerima gempuran terus-menerus selama 90 menit.

“Negara ini agresif dan berjuang penuh semangat. Semua orang relatif kecil, tapi memiliki karakter pemain unik. Yang terpenting ialah mereka belajar mengatur sebuah pertandingan sepak bola internasional.”

Jan Feith, Wartawan De Java Bode yang turut menyaksikan laga Hungaria vs Hindia Belanda di Piala Dunia 1938.

Skor berubah lagi menjadi setengah lusin alias 6-0 di babak kedua setelah Sarosi dan Zsengeller menyarangkan gol tambahan masing-masing pada menit ke-67 dan 88.

Hindia Belanda alias Indonesia mesti mengepak koper lebih dini akibat gagal melaju ke babak berikutnya. Usai mengalahkan Indonesia, Hungaria terus melaju ke final sebelum akhirnya dikalahkan Italia sang juara dengan Giuseppe Meazza nya dengan skor 2-4.

Berikut daftar skuad timnas Hindia Belanda atau Indonesia di Piala Dunia 1938 dan klub asalnya. Nama-nama klub mereka sebenarnya juga masih hidup sampai sekarang seperti SVV Semarang yang lantas berubah nama jadi PSIS Semarang.

- Pelatih: Johannes Mastenbroek (Belanda)

- Kiper:
Tan "Bing" Mo Heng (HCTNH Malang),
Jack Samuels (Hercules Batavia)

- Belakang:
Dorst, J. Harting Houdt Braaf Stand (HBS Soerabaja),
Frans G. Hu Kon (Sparta Bandung),
Teilherber (Djocoja Djogjakarta)

- Tengah:
G.H.V.L. Faulhaber (Djocoja Djogjakarta),
Frans Alfred Meeng (SVBB Batavia),
Achmad Nawir (HBS Soerabaja),
Anwar Sutan (VIOS Batavia),
G. van den Burgh (SVV Semarang)

- Depan:
Tan Hong Djien (Tiong Hoa Soerabaja),
Tan See Han (HBS Soerabaja),
Isaac "Tjaak" Pattiwael (VV Jong Ambon Tjimahi),
Suvarte Soedarmadji (HBS Soerabaja),
M.J. Hans Taihuttu Voetbal Vereniging (VV Jong Ambon Tjimahi),
R. Telwe (HBS Soerabaja),
Herman Zomers (Hercules Batavia)

... 

'GENTELEMEN AGREEMENT'
 
5 Januari 1937 perjanjian antara Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia ( PSSI ) dengan Nederlans Indisce Veotbal Unie ( NIVU ), Memutuskan bahwa pengiriman timnas ke piala dunia 1938 Perancis adalah bukan di dominasi tim Belanda tapi hasil pertandingan duel meet antara tim NIVU vs PSSI.

Tapi Belanda melanggar konsensus dan tidak menggelar pertandingan, tapi memberangkatkan pemain Hindia Belanda atasnama NIVU karena lebih di akui FIFA,PSSI Memboikot meski 9 pemainnya ikut dibawa di tim.Road to World cup 1938 pun di mulai tanpa satupun pertandingan kualifikasi,karena Jepang mundur karena perang Cina dan Amerika Serikat mundur karena alasan finansial.

5 Juni 1938 tampilah tim Hindia Belanda jam 17.00 sore di hadapan 9000 penonton stadion Veledroome Rheims Perancis dengan menghadapi tim unggulan Hungaria.Dr.Ahmad Nawir kapten tim memimpin perjuangan rekan rekan nya saat itu meski akhirnya menyerah 6 gol tanpa balas.

6 Juni 1938 koran koran luar negeri memuji penampilan Hindia Belanda tak lebih dari harian Perancis L'Equipe 'tim briliant dalam penyerangan tapi amburadul dalam pertahanan,mereka kurang pengalaman '.

Times menulis ' woww kapten nya seorang dokter dan berkacamata !'dalam komentar respondennya.
Setelah 3 bulan melakukan perjalanan Piala Dunia,akhirnya mereka tiba kembali di tanah air,dan pemain pemainnya sepi dari pemberitaan.
Bagaimanapun fluktuasi sejarah waktu itu. Tetapi tetap dikenang bahwa Hindia Belanda ( kini Indonesia ) adalah negara Asia pertama yang tampil di piala dunia dengan mengisi satu slot jatah Asia dari 15 negara peserta ( 12 Eropa,2 Amerika,1 Asia ).
AHMAD NAWIR ADALAH ELCAPITANO PERTAMA DI TIMNAS..DAN SEPAKBOLA MASIH MENJADI ALAT POLITIK EKSISTENSI WAKTU ITOE.

Sumber: Tribunnews Dll