Saat Yesus Memutuskan Pergi Ke Galilea Karena Mau Dibunuh Orang Yahudi Di Yudea

Sabtu, 3 Maret 2018

Tinjauan Kristologi

1. Saat nyawanya terancam karena mau dibunuh oleh orang-orang Yahudi di Yudea, berdasarkan fakta dalam Bibel Yesus Kristus kemudian memutuskan segera keluar dari Yudea dan pindah ke Galilea. Sebagai berikut:

[Yohanes 7:1] Sesudah itu Yesus berjalan keliling Galilea, sebab Ia tidak mau tetap tinggal di Yudea, karena di sana orang-orang Yahudi berusaha untuk membunuh-Nya.

Yudea adalah nama biblika, Romawi, dan modern dari bagian selatan Palestina yang bergunung-gunung.

Sementara Galilea adalah sebuah daerah yang luas di bagian utara tanah Palestina (kini dikuasai Israel) dan bertumpang tindih dengan sebagian Distrik Utara Israel. Galilea mencakup lebih dari sepertiga wilayah Israel sebagai penjajah tanah Palestina pada masa kini.

2. Dalam ayat lainnya, Yesus juga dikatakan segera menyingkir ke Galilea saat Yohanes Pembaptis ditangkap.

[Matius 4:12] Tetapi waktu Yesus mendengar, bahwa Yohanes telah ditangkap, menyingkirlah Ia ke Galilea.
[4:13] Ia meninggalkan Nazaret dan diam di Kapernaum, di tepi danau, di daerah Zebulon dan Naftali

3. Satu contoh lagi. Diceritakan dalam Bibel bahwa saat diserang batu Yesus juga memilih untuk menghindar dan keluar secepat mungkin dari tempat dimana ia diserang, sebagai berikut:

[Yohanes 8:59] Lalu mereka mengambil batu untuk melempari Dia; tetapi Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah.

Tiga contoh diatas ini membuktikan bahwa saat nyawa seseorang sedang terancam di satu tempat, lalu segera keluar dan berpindah ke tempat lain yang lebih aman itu bukanlah tindakan pengecut, itu bukan kabur!

Melainkan itu adalah sebuah strategi brillian demi untuk meraih kemenangan yang lebih besar dan hal ini terbukti juga dilakukan oleh Yesus Kristus berdasarkan keterangan dalam Bibel.