Diprovokasi Di CFD Tak Terpancing, Masyarakat Makin Kagum Pada #2019GantiPresiden


Senin, 30 April 2018

Faktakini.com, Jakarta - Ajang Car Free Day (CFD) di Jakarta, Bandung, Surabaya dan berbagai kota lainnya pada hari Ahad (29/4) menjadi ajang pamer kaos dan atribut antara kubu pro perubahan (2019 ganti Presiden) vs kubu pro status quo (2019 ogah ganti Presiden).

Di lapangan, fakta menunjukkan jumlah massa pro perubahan jauh lebih banyak dari kubu status quo. 

Dengan bangga mereka mengenakan kaos # 2019 Ganti Presiden lengkap dengan berbagai atributnya seperti spanduk dan topi, karena mereka hadir bukan karena dibayar. 

Kaos dan atribut pun semuanya mereka beli pake uang dari kocek mereka sendiri karena yakin berbagai kegagalan dan kemerosotan ekonomi Indonesia saat ini hanya bisa berubah dengan memilih pemimpin baru di Pilpres 2019 nanti.

Sementara kubu rival (Ogah ganti Presiden) terlihat jelas kaos yang mereka kenakan seragam, satu cetakan semua dan ada info sebagian dari mereka dibayar dan diberi nasi bungkus. Yang lebih miris lagi anak-anak kecil juga ikut mereka sertakan mengenakan kaos propaganda mereka.

Usai acara, beredar video kedua kelompok yang bertentangan ini saling ledek-ledekan di ajang CFD Jakarta, mirip seperti saat supporter sebuah klub sepakbola bertemu dengan supporter klub rivalnya. 

Saling meledek dan adu yel-yel antara kedua kubu yang kontra begini tentu hal biasa, tidak ada yang aneh, kecuali bagi manusia yang berkuping tipis tentunya.

Termasuk saat kubu # 2019 Ganti Presiden mengibas-ngibaskan uang kertas sebagai ledekan kepada kubu lawannya, ini juga harus disikapi biasa-biasa saja, karena faktanya tidak ada penyerangan semacam pemukulan kepada kubu lawannya.

Apalagi kabar bahwa ada sekelompok orang yang hadir di CFD hari itu karena dibayar 50 ribu plus dikasih kaos dan nasi bungkus, infonya sudah tersebar luas diantara peserta aksi.

Yang berbahaya justru adalah upaya menggiring opini bahwa telah terjadi penyerangan dan segala macam bumbu-bumbu provokatif lainnya, dengan memanfaatkan sepotong demi sepotong penggalan video di ajang CFD tersebut lalu memberi narasi dramatis demi untuk memfitnah dan mendiskreditkan kelompok # 2019 Ganti Presiden.

Karena faktanya, kubu pro status quo yang hadir jumlahnya sangat sedikit dibandingkan kubu pro perubahan. Tentu kalau saja kubu # 2019 Ganti Presiden memang berniat melakukan penyerangan kepada lawannya, yang ada adalah pertarungan yang sangat tidak seimbang karena komposisi massa kedua kubu jomplang. 

Apalagi pihak kepolisian telah bekerja maksimal memisahkan kedua kubu sehingga tidak ada konflik, yang ada hanya saling ledek dan adu yel-yel saja saat keduanya berpapasan. 

Ini bukti bahwa kelompok pro perubahan walaupun jumlahnya sangat banyak namun tetap melindungi kelompok massa yang jauh lebih kecil di ajang CFD.

Alhamdulillah akhirnya kemudian beredar informasi valid dari para saksi mata yang ada di lokasi CFD Jakarta, bahwa kubu status quo memang seperti sengaja memancing-mancing kemarahan kubu # 2019 Ganti Presiden.

Yaitu dengan melakukan berbagai provokasi terutama oleh seorang ibu-ibu, namun syukur alhamdulillah provokasi tersebut gagal, sehingga yang ada hanya aksi saling ledek dan adu yel-yel saja.

Sebagai berikut informasi saksi mata tersebut: