Ibu Indonesia, Sebuah Balasan Untuk Puisi Sukmawati
Senin, 2 April 2018
Faktakini.com
Ibu Indonesia
Oleh : Hilmi Firdausi
Ibu Indonesia...setau Aku, Ibu di negeri ini banyaklah muslimah sejati, berhijab syar’i bahkan sebagian ada yang bercadar untuk menjaga diri. Jika ada seorang Ibu mengaku lebih tau sari konde dibanding syariat Islam, pertanyakanlah agamanya, pertanyakan juga ia dari Indonesia bagian mana, sampai tak tau syariat agama mayoritas penduduk negerinya.
Duhai Ibu Indonesia, kecantikanmu tak berkurang dengan berhijab dan bercadar, rambut sucimu tak kau biarkan terurai di hadapan banyak orang. Itulah kesucian sejati Ibu Indonesia, muslimah cantik, sehat, berbudi dan tetap kreatif...dalam bungkusan aturan Tuhan.
Ibu Indonesia, jika engkau merasa suara kidungmu lebih merdu dari alunan Adzan...bertaubatlah jika engkau seorang muslimah. Bukankah dulu engkau dilahirkan dengan kumandang Adzan ? Dan kelakpun engkau akan dikuburkan dengan kumandang Adzan ? Adzan adalah panggilan Tuhan, tak dapat kau bandingkan dengan kidung semerdu apapun.
Wahai Ibu Indonesia, kami menghormatimu, memuliakanmu...bukan karena sari kondemu, bukan karena kidung merdumu, gemulai tarimu, lenggak-lenggok tubuhmu apalagi kemolekan ragamu. Kami menghormatimu karena ketaqwaanmu, kecantikan akhlaqmu, kehalusan budipekertimu, ketangguhan sikapmu, kesabaran, keuletan, ketegaran dan semua sifat hebat seorang Ibu, hingga mampu melahirkan putra-putri terbaik Pertiwi, yang cinta agama, bangsa dan negara.
Terima kasih Ibu Indonesia...muslimah sejati, penegak aturan Illahi.
FB : Hilmi Firdausi
FP : Kajian Hilmiyah
IG-Twitter : @hilmi28
Faktakini.com
Ibu Indonesia
Oleh : Hilmi Firdausi
Ibu Indonesia...setau Aku, Ibu di negeri ini banyaklah muslimah sejati, berhijab syar’i bahkan sebagian ada yang bercadar untuk menjaga diri. Jika ada seorang Ibu mengaku lebih tau sari konde dibanding syariat Islam, pertanyakanlah agamanya, pertanyakan juga ia dari Indonesia bagian mana, sampai tak tau syariat agama mayoritas penduduk negerinya.
Duhai Ibu Indonesia, kecantikanmu tak berkurang dengan berhijab dan bercadar, rambut sucimu tak kau biarkan terurai di hadapan banyak orang. Itulah kesucian sejati Ibu Indonesia, muslimah cantik, sehat, berbudi dan tetap kreatif...dalam bungkusan aturan Tuhan.
Ibu Indonesia, jika engkau merasa suara kidungmu lebih merdu dari alunan Adzan...bertaubatlah jika engkau seorang muslimah. Bukankah dulu engkau dilahirkan dengan kumandang Adzan ? Dan kelakpun engkau akan dikuburkan dengan kumandang Adzan ? Adzan adalah panggilan Tuhan, tak dapat kau bandingkan dengan kidung semerdu apapun.
Wahai Ibu Indonesia, kami menghormatimu, memuliakanmu...bukan karena sari kondemu, bukan karena kidung merdumu, gemulai tarimu, lenggak-lenggok tubuhmu apalagi kemolekan ragamu. Kami menghormatimu karena ketaqwaanmu, kecantikan akhlaqmu, kehalusan budipekertimu, ketangguhan sikapmu, kesabaran, keuletan, ketegaran dan semua sifat hebat seorang Ibu, hingga mampu melahirkan putra-putri terbaik Pertiwi, yang cinta agama, bangsa dan negara.
Terima kasih Ibu Indonesia...muslimah sejati, penegak aturan Illahi.
FB : Hilmi Firdausi
FP : Kajian Hilmiyah
IG-Twitter : @hilmi28