Indahnya Suara Adzan Berkumandang Di Aksi Tuntut Sukmawati

Sabtu, 7 April 2018

Faktakini.com, Jakarta - Sukmawati yang telah menghina Suara Adzan pasti sangat tertampar menyaksikan hal ini.

Puluhan ribu massa umat Islam yang tergabung dalam Aksi Bela Islam 64 hari ini Jumat (6/4) melakukan long march dari Masjid Istiqlal menuju gedung Bareskrim Mabes Polri di kawasan Gambir, Jakarta Pusat.

Mereka menuntut Sukmawati Soekarnoputri dihukum, karena  putri Presiden pertama RI itu diduga keras melakukan penistaan agama melalui puisinya yang berjudul "Ibu Indonesia" yang ia bacakan pekan lalu di JCC, Jakarta.

Sesampainya di tujuan,  aksi ini langsung dibuka dengan lantunan adzan. Ini sebagai cara untuk menunjukkan merdunya suara adzan, dan tidak kalah dengan kidung, seperti yang disampaikan Sukmawati.

“Apakah adzan ini menggetarkan hati Anda, apakah ini tidak merdu? Tapi kidung dikatakan lebih bagus dari suara adzan saudara,” ujar orator di atas mobil komando.

Ribuan massa yang menyemut di sekitar mobil komando merespon dengan kibaran bendera dan teriakan yel-yel, menyuarakan dukungannya terhadap polisi untuk menuntaskan kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Sukmawati.

“Jika Anda merasa terganggu, mari kita bersama dalam perjuangan membela agama Allah,” katanya lagi.

Sebagaimana diketahui dalam pekan ini, publik dibuat heboh oleh puisi Sukmawati yang dianggap melecehkan cadar dan adzan. Meski sudah meminta maaf secara terbuka kepada umat Islam, tindakan hukum tetap akan berlanjut.

KH Didin Hafidudin dalam pesan melalui whatsapp mengatakan bahwa umat Islam memang umat pemaaf dan diperintahkan untuk terus  saling memaafkan seperti perintah Allah SWT dalam QS Ali Imran ayat 134 dan 135.

"Tetapi hal tersebut jika berkaitan dengan urusan pribadi. Tidak boleh ada saling mendendam. Tetapi jika berkaitan dengan penistaan Agama seperti puisi Sukmawati yang menghujat syariat cadar dan syariat adzan, maka hukum harus ditegakkan,” lanjutnya.

Menurutnya, orang yang secara sadar dan sengaja menghina syariat Islam harus diproses dan diadili sesuai dengan hukum yang berlaku.

Sementara itu, berbagai elemen Islam di sejumlah kota, serentak melakukan aksi serupa antara lain di Jakarta, Semarang, Cianjur, Pangkep, Solo, Banten, Magetan, Tegal, Tasikmalaya, Poso, Makasar, Labuhan Batu, dan lain-lain.

Foto: Habib Muhammad Hanif bin Abdurrahman Alatas, Pimpinan Front Santri Indonesia (FSI) dan ikut memberikan orasi saat Aksi Bela Islam menuntut proses hukum Sukmawati, Jum'at 6/4/2018 di depan Gedung Bareskrim Mabes Polri

Sumber: Kiblat Muslimah