Ini Baru Putri Sejati Bung Karno: Rachmawati Soekarnoputri
Senin, 2 April 2018
Faktakini.com, Jakarta - Siapakah Putri Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia Soekarno yang paling dikenal dan dicintai? Kalau pertanyaan itu diajukan kepada umat Islam sudah pasti jawabannya adalah Rachmawati Soekarnoputri!
Berikut ini adalah biografi ibu Rachmawati sang Nasionalis sejati anak ideologis Bung Karno namun dekat dengan para Ulama dan selalu istiqomah dalam memperjuangkan kebenaran.
Riwayat
Gerilya politik anak presiden Indonesia ini tak kenal lelah hingga usia tua. Rachmawati memilih jalan berbeda dengan kakaknya Megawati Soekarnoputri dalam berpolitik.
Rachmawati memiliki nama panjang Diah Pramana Rachmawati Soekarnoputri. Ia lahir di Jakarta, 27 September 1950. Rachmawati merupakan anak ketiga dari lima bersaudara dari pasangan Presiden Soekarno dan Fatmawati. Dia memiliki kakak kandung; Guntur Sukarnoputra dan Megawati Sukarnoputri, sementara adiknya Sukmawati Sukarnoputri dan Guruh Sukarnoputra.
Rachhmawati menikah dengan Martomo Pariatman dan kemudian bercerai lalu menikah lagi dengan Dicky Suprapto. Namun, ia kembali berpisah dan yang terakhir ia menikah dengan Benny Sumarno yang baru saja meninggal .
Rachmawati Soekarnoputri memiliki tiga orang anak; Hendra Rahtomo, M. Marhaendra Putra, dan M. Mahardika Putra.
Rachmawati menjalani pendidikannya di Jakarta. Ia sekolah di SD Perguruan Cikini, SMP Perguruan Cikini, dan SMA Santa Ursula Jakarta. Setelah lulus SMA, ia melanjutkan ke Universitas Indonesia di Fakultas Hukum.
Rachmawati terbilang aktif berorganisasi dalam meneruskan semangat perjuangan bapaknya sebagai presiden RI ke-1 Soekarno. Dia menjadi pengurus Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM), Yayasan Pendidikan Soekarno (YPS), dan Yayasan Bung Karno.
Selain itu, Rachma mendirikan Universitas Bung Karno (UBK) dan Yayasan Pendidikan Soekarno bersama beberapa tokoh seperti Yano Bolang, Simon Tiranda, dan Bagin. Bahkan dia juga merupakan Ketua Umum Forum Komunikasi Front Marhaenis.
Ketika almarhumah ibunya, Fatmawati meninggalkan istana sebagai protes atas pernikahan presiden Soekarno dengan Hartini, dia masih berusia tiga tahun pada tahun 1953. Sejak itu Rachmawati lebih dekat dengan ayahnya. Dia diasuh oleh ibu angkatnya, Ibu Hadi, wanita asal Solo, Jawa Tengah.
Di SD, kemudian SMP, Diah belajar menari Jawa, Sunda, dan Sumatera. Olah raganya anggar, renang, dan bulu tangkis. Semula ia bercita-cita ingin menjadi dokter, tetapi ia lulus dari SMA jurusan sosial dan akhirnya ia kuliah di Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada tahun 1969.
Diah kini aktif di banyak kegiatan. Ibu tiga anak ini sering menulis. Ia juga mengurusi organisasi Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM), Yayasan Bung Karno, dan Yayasan Pendidikan Soekarno (YPS), serta pendiri Universitas Bung Karno (UBK) pada tahun 1981.
Yayasan Pendidikan Soekarno dan Universitas Bung Karno (UBK), didirikan Rachmawati Soekarno Putri bersama sejumlah tokoh nasionalis di era kepemimpinan Soeharto, di antaranya Yano Bolang (Alm), Simon Tiranda (Alm) dan Bagin (Alm), meski menghadapi berbagai tekanan berat.
Tujuan didirikannya instansi pendidikan itu untuk mengimplementasikan ajaran-ajaran Bung Karno yang masih sangat relevan dengan kondisi saat ini. Antara lain Trisakti Bung Karno yaitu, berdaulat dalam bidang politik, berdikari dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam bidang kebudayaan.
Kiprah politik Rachmawati Soekarnoputri mulai nampak pada pertengahan tahun 2001 ketika ia mendeklarasikan Forum Nasional di mana dia mulai mengecam para elit politik yang menurutnya berada di menara gading. Saat Forum Nasional melahirkan Partai Persatuan Bangsa Indonesia, Rachmawati dijadikan Calon Presiden oleh partai tersebut walaupun ia bukan termasuk pendiri partai.
Pasca runtuhnya rezim Soeharto, 1998, ia lebih mendirikan partai sendiri ketimbang bergabung dengan kakaknya Megawati yang berjuang di PDI Perjuangan. Rachmawati mendirikan Partai Pelopor sekaligus sebagai ketua umumnya. Bahkan dia sering berseberangan dengan kakaknya Megawati.
Partai yang bersemangat marhaenis ini menjajikan tidak akan berkompromi terhadap para pelanggar HAM, menolak dwifungsi TNI/Polri dan menolak ketergantungan ekonomi pada lembaga dana internasional. Selain itu kiprahnya di kancah politik, dia pernah menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) dan Ketua Umum Partai Pelopor.
Setelah partainya tidak lolos pemilu sejak pemilu bergulir tahun 1999, Rachmawati terus bergerilya non-parlemen. Pada tahun 2013, ia bergabung dengan Partai Nasdem dan menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan. Namun, ia dipecat oleh Partai Nasdem sebagai akibat kritik pedasnya terhadap Jokowi.
Setelah ia tidak lagi di Partai Nasdem, ia masuk Partai Gerindra. Pada bulan April tahun 2015, Diah Pramana Rachmawati Soekarnoputri dilantik sebagai Waketum Bidang Ideologi Partai Gerindra oleh Prabowo Subianto. Bergabung dengan Gerindra lagi-lagi mempertegas perbedaannya dengan kakaknya yang berada di PDI Perjuangan.
Ibu Rachmawati juga dikenal dekat dengan para Ulama dan mendukung penuh Aksi-Aksi Bela Islam bersama Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab.
Nama Lengkap: Diah Pramana Rachmawati Soekarnoputri
Agama: Islam
Tempat Lahir :Jakarta
Tanggal Lahir: Jumat, 27 September 1957
Ibu Fatmawati Soekarno
KELUARGA
Suami : Martomo Pariatman (Bercerai)
Dicky suprapto (Bercerai)
Benny Sumarno
Anak : Hendra Rahtomo
M. Marhaendra Putra
M. Mahardika Putra
PENDIDIKAN
SD Perguruan CIkini Jakarta
SMP Perguruan Cikini Jakarta
SMA Santa Ursula Jakarta
Universitas Indonesia Fakultas Hukum
KARIER
Pengurus Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM)
Yayasan PEndidikan SOekarno (YPS)
Yayasan Bung Karno
Ketua Umum Forum Komunikasi Front Marhaenis
Pendiri Partai Pelopor
Ketua Umum Parta Pelopor
Pendiri Universitas Bung Karno (UBK)
Ketua Dewan Pertimbangan Partai NasDem 2013
Waketum Bidang Ideologi Partai Gerindra 2015
Foto: Rachmawati Soekarnoputri
Faktakini.com, Jakarta - Siapakah Putri Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia Soekarno yang paling dikenal dan dicintai? Kalau pertanyaan itu diajukan kepada umat Islam sudah pasti jawabannya adalah Rachmawati Soekarnoputri!
Berikut ini adalah biografi ibu Rachmawati sang Nasionalis sejati anak ideologis Bung Karno namun dekat dengan para Ulama dan selalu istiqomah dalam memperjuangkan kebenaran.
Riwayat
Gerilya politik anak presiden Indonesia ini tak kenal lelah hingga usia tua. Rachmawati memilih jalan berbeda dengan kakaknya Megawati Soekarnoputri dalam berpolitik.
Rachmawati memiliki nama panjang Diah Pramana Rachmawati Soekarnoputri. Ia lahir di Jakarta, 27 September 1950. Rachmawati merupakan anak ketiga dari lima bersaudara dari pasangan Presiden Soekarno dan Fatmawati. Dia memiliki kakak kandung; Guntur Sukarnoputra dan Megawati Sukarnoputri, sementara adiknya Sukmawati Sukarnoputri dan Guruh Sukarnoputra.
Rachhmawati menikah dengan Martomo Pariatman dan kemudian bercerai lalu menikah lagi dengan Dicky Suprapto. Namun, ia kembali berpisah dan yang terakhir ia menikah dengan Benny Sumarno yang baru saja meninggal .
Rachmawati Soekarnoputri memiliki tiga orang anak; Hendra Rahtomo, M. Marhaendra Putra, dan M. Mahardika Putra.
Rachmawati menjalani pendidikannya di Jakarta. Ia sekolah di SD Perguruan Cikini, SMP Perguruan Cikini, dan SMA Santa Ursula Jakarta. Setelah lulus SMA, ia melanjutkan ke Universitas Indonesia di Fakultas Hukum.
Rachmawati terbilang aktif berorganisasi dalam meneruskan semangat perjuangan bapaknya sebagai presiden RI ke-1 Soekarno. Dia menjadi pengurus Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM), Yayasan Pendidikan Soekarno (YPS), dan Yayasan Bung Karno.
Selain itu, Rachma mendirikan Universitas Bung Karno (UBK) dan Yayasan Pendidikan Soekarno bersama beberapa tokoh seperti Yano Bolang, Simon Tiranda, dan Bagin. Bahkan dia juga merupakan Ketua Umum Forum Komunikasi Front Marhaenis.
Ketika almarhumah ibunya, Fatmawati meninggalkan istana sebagai protes atas pernikahan presiden Soekarno dengan Hartini, dia masih berusia tiga tahun pada tahun 1953. Sejak itu Rachmawati lebih dekat dengan ayahnya. Dia diasuh oleh ibu angkatnya, Ibu Hadi, wanita asal Solo, Jawa Tengah.
Di SD, kemudian SMP, Diah belajar menari Jawa, Sunda, dan Sumatera. Olah raganya anggar, renang, dan bulu tangkis. Semula ia bercita-cita ingin menjadi dokter, tetapi ia lulus dari SMA jurusan sosial dan akhirnya ia kuliah di Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada tahun 1969.
Diah kini aktif di banyak kegiatan. Ibu tiga anak ini sering menulis. Ia juga mengurusi organisasi Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM), Yayasan Bung Karno, dan Yayasan Pendidikan Soekarno (YPS), serta pendiri Universitas Bung Karno (UBK) pada tahun 1981.
Yayasan Pendidikan Soekarno dan Universitas Bung Karno (UBK), didirikan Rachmawati Soekarno Putri bersama sejumlah tokoh nasionalis di era kepemimpinan Soeharto, di antaranya Yano Bolang (Alm), Simon Tiranda (Alm) dan Bagin (Alm), meski menghadapi berbagai tekanan berat.
Tujuan didirikannya instansi pendidikan itu untuk mengimplementasikan ajaran-ajaran Bung Karno yang masih sangat relevan dengan kondisi saat ini. Antara lain Trisakti Bung Karno yaitu, berdaulat dalam bidang politik, berdikari dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam bidang kebudayaan.
Kiprah politik Rachmawati Soekarnoputri mulai nampak pada pertengahan tahun 2001 ketika ia mendeklarasikan Forum Nasional di mana dia mulai mengecam para elit politik yang menurutnya berada di menara gading. Saat Forum Nasional melahirkan Partai Persatuan Bangsa Indonesia, Rachmawati dijadikan Calon Presiden oleh partai tersebut walaupun ia bukan termasuk pendiri partai.
Pasca runtuhnya rezim Soeharto, 1998, ia lebih mendirikan partai sendiri ketimbang bergabung dengan kakaknya Megawati yang berjuang di PDI Perjuangan. Rachmawati mendirikan Partai Pelopor sekaligus sebagai ketua umumnya. Bahkan dia sering berseberangan dengan kakaknya Megawati.
Partai yang bersemangat marhaenis ini menjajikan tidak akan berkompromi terhadap para pelanggar HAM, menolak dwifungsi TNI/Polri dan menolak ketergantungan ekonomi pada lembaga dana internasional. Selain itu kiprahnya di kancah politik, dia pernah menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) dan Ketua Umum Partai Pelopor.
Setelah partainya tidak lolos pemilu sejak pemilu bergulir tahun 1999, Rachmawati terus bergerilya non-parlemen. Pada tahun 2013, ia bergabung dengan Partai Nasdem dan menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan. Namun, ia dipecat oleh Partai Nasdem sebagai akibat kritik pedasnya terhadap Jokowi.
Setelah ia tidak lagi di Partai Nasdem, ia masuk Partai Gerindra. Pada bulan April tahun 2015, Diah Pramana Rachmawati Soekarnoputri dilantik sebagai Waketum Bidang Ideologi Partai Gerindra oleh Prabowo Subianto. Bergabung dengan Gerindra lagi-lagi mempertegas perbedaannya dengan kakaknya yang berada di PDI Perjuangan.
Ibu Rachmawati juga dikenal dekat dengan para Ulama dan mendukung penuh Aksi-Aksi Bela Islam bersama Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab.
Nama Lengkap: Diah Pramana Rachmawati Soekarnoputri
Agama: Islam
Tempat Lahir :Jakarta
Tanggal Lahir: Jumat, 27 September 1957
Ibu Fatmawati Soekarno
KELUARGA
Suami : Martomo Pariatman (Bercerai)
Dicky suprapto (Bercerai)
Benny Sumarno
Anak : Hendra Rahtomo
M. Marhaendra Putra
M. Mahardika Putra
PENDIDIKAN
SD Perguruan CIkini Jakarta
SMP Perguruan Cikini Jakarta
SMA Santa Ursula Jakarta
Universitas Indonesia Fakultas Hukum
KARIER
Pengurus Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM)
Yayasan PEndidikan SOekarno (YPS)
Yayasan Bung Karno
Ketua Umum Forum Komunikasi Front Marhaenis
Pendiri Partai Pelopor
Ketua Umum Parta Pelopor
Pendiri Universitas Bung Karno (UBK)
Ketua Dewan Pertimbangan Partai NasDem 2013
Waketum Bidang Ideologi Partai Gerindra 2015
Foto: Rachmawati Soekarnoputri