Kocak! Ini Puisi Balasan Konde Dari Seorang Netizen Muslim
Kamis, 5 April 2018
Faktakini.com
Puisi Balasan Konde
oleh Sefty Septiana
Aku tak suka sari konde
yang kusuka wedang ronde
Aku cantik tanpa harus dikonde
karena cantik tak ada hubungan dengan cadar,
apalagi jika wajahmu mulai keriput dan gigi menguning apa layak kau pamerkan.
Suci buatku adalah suci dari perbuatan kotor, suci dari hadas besar dan kecil. Suci nya bayi baru lahir dan suci nya rumah Ibadah, bukan tekuk rambut yg penuh kutu dan gerombolan ubanmu.
Jariku bersih tak bergetah, apalagi berbau got.
penglihatan ku masih waras bisa bedakan mana yang harus di impor dan pertahankan produk lokal.
Bagiku suara adzan adalah panggilan Illahi untuk umatnya.
tak sebanding dengan kidungmu.
kidungmu bagai bunyi rintihan kuntilanak yang kesepian dimalam buta.
Kemolekan wanita bangsaku tidak hanya sebatas canting dan tenun.
Tapi akhlak dan budi pekerti serta kecerdasan
bukan kebodohan yang dipamerkan.
Sebelum bangsa ini terbentuk, syariat islam yang KAU TAK TAHU itu sudah lebih jauh mengajarkan untuk mencintai dan menghormati ibumu 3 kali lebih besar dari ayahmu atau laki laki.
Sudahlah tak usah kau berpuisi
puisi itu berat, biar aku saja
lebih baik perbanyak protein dari sarden saja biar kuat menopang kondemu.
Sefty Septiana
Jakarta 3 April 2018
Faktakini.com
Puisi Balasan Konde
oleh Sefty Septiana
Aku tak suka sari konde
yang kusuka wedang ronde
Aku cantik tanpa harus dikonde
karena cantik tak ada hubungan dengan cadar,
apalagi jika wajahmu mulai keriput dan gigi menguning apa layak kau pamerkan.
Suci buatku adalah suci dari perbuatan kotor, suci dari hadas besar dan kecil. Suci nya bayi baru lahir dan suci nya rumah Ibadah, bukan tekuk rambut yg penuh kutu dan gerombolan ubanmu.
Jariku bersih tak bergetah, apalagi berbau got.
penglihatan ku masih waras bisa bedakan mana yang harus di impor dan pertahankan produk lokal.
Bagiku suara adzan adalah panggilan Illahi untuk umatnya.
tak sebanding dengan kidungmu.
kidungmu bagai bunyi rintihan kuntilanak yang kesepian dimalam buta.
Kemolekan wanita bangsaku tidak hanya sebatas canting dan tenun.
Tapi akhlak dan budi pekerti serta kecerdasan
bukan kebodohan yang dipamerkan.
Sebelum bangsa ini terbentuk, syariat islam yang KAU TAK TAHU itu sudah lebih jauh mengajarkan untuk mencintai dan menghormati ibumu 3 kali lebih besar dari ayahmu atau laki laki.
Sudahlah tak usah kau berpuisi
puisi itu berat, biar aku saja
lebih baik perbanyak protein dari sarden saja biar kuat menopang kondemu.
Sefty Septiana
Jakarta 3 April 2018