Monas Jadi Lautan Sampah, Pemprov DKI Panggil Panitia "Tragedi Monas 284"
Ahad, 29 April 2018
Faktakini.com, Jakarta - "Tragedi Monas 284" yang memalukan dan memilukan termasuk ada yang terbunuh karena terinjak-injak, Sabtu (28/4) hingga hari ini masih terus menuai kecaman publik.
Jangan mimpi kegiatan ini akan berlangsung tertib seperti Aksi-Aksi Bela Islam yang dipimpin oleh Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab termasuk Aksi 212 yang mempesona dunia dan dilakukan di tempat yang sama yaitu area Monas, karena walau disesaki 8 juta orang namun rumput pun tidak diinjak-injak! Masya Allah...
Karena kegiatan "Untukmu Indonesia" di Monas, Sabtu 28/4 ini justru dilakukan oleh kubu dan para tokoh yang kontra terhadap Aksi-Aksi Bela Islam, yaitu para Ahoker.
Sehingga sedari awal sebagian pihak sudah menduga Aksi ini kembali akan menyulap area Monas jadi lautan sampah, seperti pada "Tragedi 412" yaitu Parade Kita Indonesia alias Aksi Bela Ahok, Ahad 4/12/2016 lalu. Dan dugaan tersebut akhirnya terbukti.
Karena itu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memanggil panitia penyelenggara "Untukmu Indonesia" yang membagi-bagikan sembako di Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (28/4/2018).
"Iya, kami akan memanggil panitia yang telah membuat kegaduhan dan berbagai masalah akibat kegiatan yang telah saya larang," ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Tinia Budiarti kepada Kompas.com, Minggu (29/4/2018).
Setelah pelaksanaan acara tersebut, kawasan Monas dipenuhi lautan sampah yang bertebaran dimana-mana.
Atas dasar itu, lanjut Tinia, pihaknya akan meminta pertanggungjawaban panitia penyelenggara.
"Intinya panitia tidak memenuhi janji mereka sesuai surat pernyataan yang mereka buat dan tidak mengindahkan peringatan dan saran saya terkait bagi-bagi sembako," katanya.
Acara "Untukmu Indonesia" digelar kelompok Untukmu Indonesia dan dimeriahkan sejumlah kegiatan termasuk bagi-bagi mie instant yang disinyalir oleh sebagian pihak sebagai bagian dari kampanye terselubung.
Sumber: Kompas
Faktakini.com, Jakarta - "Tragedi Monas 284" yang memalukan dan memilukan termasuk ada yang terbunuh karena terinjak-injak, Sabtu (28/4) hingga hari ini masih terus menuai kecaman publik.
Jangan mimpi kegiatan ini akan berlangsung tertib seperti Aksi-Aksi Bela Islam yang dipimpin oleh Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab termasuk Aksi 212 yang mempesona dunia dan dilakukan di tempat yang sama yaitu area Monas, karena walau disesaki 8 juta orang namun rumput pun tidak diinjak-injak! Masya Allah...
Karena kegiatan "Untukmu Indonesia" di Monas, Sabtu 28/4 ini justru dilakukan oleh kubu dan para tokoh yang kontra terhadap Aksi-Aksi Bela Islam, yaitu para Ahoker.
Sehingga sedari awal sebagian pihak sudah menduga Aksi ini kembali akan menyulap area Monas jadi lautan sampah, seperti pada "Tragedi 412" yaitu Parade Kita Indonesia alias Aksi Bela Ahok, Ahad 4/12/2016 lalu. Dan dugaan tersebut akhirnya terbukti.
Karena itu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memanggil panitia penyelenggara "Untukmu Indonesia" yang membagi-bagikan sembako di Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (28/4/2018).
"Iya, kami akan memanggil panitia yang telah membuat kegaduhan dan berbagai masalah akibat kegiatan yang telah saya larang," ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Tinia Budiarti kepada Kompas.com, Minggu (29/4/2018).
Setelah pelaksanaan acara tersebut, kawasan Monas dipenuhi lautan sampah yang bertebaran dimana-mana.
Atas dasar itu, lanjut Tinia, pihaknya akan meminta pertanggungjawaban panitia penyelenggara.
"Intinya panitia tidak memenuhi janji mereka sesuai surat pernyataan yang mereka buat dan tidak mengindahkan peringatan dan saran saya terkait bagi-bagi sembako," katanya.
Acara "Untukmu Indonesia" digelar kelompok Untukmu Indonesia dan dimeriahkan sejumlah kegiatan termasuk bagi-bagi mie instant yang disinyalir oleh sebagian pihak sebagai bagian dari kampanye terselubung.
Sumber: Kompas