Penuhi Undangan Jokowi, FPI Menuai Pujian Karena Terbukti Utamakan Dialog

Kamis, 26 April 2018

Faktakini.com

Penuhi Undangan Jokowi, FPI Menuai Pujian Karena Terbukti Utamakan Dialog

Oleh: Abu Hana

"Kriminalisasi terhadap Ulama", begitu imej yang melekat di benak sebagian besar umat Islam atas kasus yang menimpa Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab, KH Muhammad Al Khaththath, Para Ulama, Tokoh Islam maupun para Pegiat Medsos Muslim pasca umat Islam melakukan Aksi-Aksi Bela Islam 2016 dan 2017 lalu.

Dan pasca kekalahan Ahok-Djarot di Pilgub DKI 2017 dan kemudian divonis penjaranya Ahok selama dua tahun karena terbukti bersalah menistakan agama Islam, kasus demi kasus pun nampak tak henti terus berdatangan.

Beberapa hari lalu, pihak Istana mengundang para Ulama dan Tokoh 212 untuk bertemu di Istana Bogor, untuk bersilaturahmi, saling mendengar, saling berbicara.

Akhirnya permintaan itu disetujui oleh para Ulama, dan disepakati pertemuan akan dilaksanakan di Istana Bogor, Ahad 22 April 2018.

Hadir dalam pertemuan tersebut Enam Tokoh yaitu Ketum Parmusi H Usamah Hisyam,  Ketum GNPF Ulama H Yusuf Martak, Ketum PA 212 Ustadz Slamet Maarif, Dewan Syuro Adz Dzikro KH Rouhdul Bahar, Sekjen FUI KH Muhammad Al-Khaththath dan Ketum FPI KH Ahmad Sobri Lubis.

Hal ini membuktikan bahwa FPI dan ormas Islam selalu siap membuka pintu dialog, baik dengan kawan maupun lawan. FPI selalu mengedepankan jalan diplomasi dan walaupun pihak-pihak yang tak suka mencibir, jalan dialog tetap akan dikedepankan.

Apalagi setelah diperhatikan pihak yang mencibir pertemuan Tim 11 dengan Jokowi adalah musuh-musuh Islam, serta pihak yang tak suka Ulama bisa duduk damai dan berdampingan dengan penguasa.

Sementara segelintir yang mencibir lainnya adalah pihak yang iri dengan Persaudaraan Alumni 212 yang dipercaya oleh Habib Rizieq Shihab untuk menemui Jokowi.

Padahal Tim 11 dan para Ulama hadir dalam pertemuan tersebut bertujuan untuk menyampaikan informasi akurat langsung kepada Jokowi terkait dengan kasus-kasus kriminalisasi para ulama dan aktivis 212. Jadi semua semata demi untuk memperjuangkan kepentingan umat.

Serta diharapkan agar Presiden mengambil kebijakan menghentikan kriminalisasi ulama dan aktivis 212 dan mengembalikan hak-hak para ulama dan aktivis 212 korban kriminalisasi sebagai warga Negara.

Pihak Istana kemudian meminta agar pertemuan tersebut dirahasiakan dan tidak dibocorkan dulu ke masyarakat, walaupun Tim 11 sudah meminta agar pertemuan tersebut diadakan secara terbuka.

Tetapi karena ini permintaan khusus maka akhirnya Tim 11 mau menurutinya demi untuk kepentingan yg lebih besar yaitu dialog.

Bahkan Tim 11 pun tidak menolak saat HP tidak boleh dibawa saat bertemu Jokowi apalagi untuk merekam. Karena apa? Karena Husnudzon semata dan para Ulama sama sekali tidak menyembunyikan apapun selain membela kepentingab umat Islam.

Kalaupun pada akhirnya pertemuan tersebut bocor, umat Islam patut bersyukur karena para Ulama terbukti bisa memegang komitmen dan janji untuk tidak membocorkannya. Karena ternyata yang membocorkannya adalah portal Detik yang terkenal selalu sinis terhadap Habib Rizieq dan FPI, serta media-media sejenis, bukan media dari umat Islam.

Namun karena sangat berbahaya apabila opini yang beredar hanya sepihak yaitu versi Detik cs untuk dibiarkan, maka akhirnya diputuskan oleh para Ulama terutama Tim 11 mengeluarkan berita klarifikasi. Supaya berita dari Detik dan sejenisnya tidak tersebar luas dan dipercaya masyarakat sebagai satu-satunya kebenaran.

Memang sempat beredar beberapa sinyalemen bodoh semacam ini untuk menyikapi pertemuan tersebut:

- "Ini tokoh-tokoh Tim 11 alias Ulama 212 yang bertemu dengan Jokowi telah berkhianat! Mereka menyakiti Habib Rizieq dengan menemui Jokowi!"

JAWAB:

Semoga mereka yang nyinyir ini punya mata untuk melihat dan otak untuk berpikir. Karena yang menemui Jokowi itu ada KH Shobri Lubis Ketua Umum DPP FPI, MUSTAHIL KH Shobri Lubis berani menemui Jokowi kalau tidak atas restu Habib Rizieq.

- "Persaudaraan Alumni 212 jalan sendiri tanpa konsultasi dengan Habib Rizieq"

JAWAB:

Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 KH Slamet Ma'arif adalah Waketum DPP FPI, MUSTAHIL Waketum DPP FPI bertindak tanpa restu Habib Rizieq.

- "KH Misbahul Anam yang hari ini memimpin Tim 11 melakukan Konferensi Pers bertindak sendiri tanpa restu Habib Rizieq"

JAWAB:

KH Misbahul Anam Attijani adalah Dewan Syuro DPP FPI, MUSTAHIL Dewan Syuro DPP FPI bertindak tanpa restu Habib Rizieq.

Maka itu umat Islam harap waspada dengan beberapa orang atau kelompok yang memakai kedok sebagai Pembela FPI dan Habib Rizieq, tetapi sejatinya mereka sedang berusaha mengadu domba antara umat Islam dengan FPI dan Habib Rizieq, dengan cara melakukan pembusukan terhadap orang-orang terdekat Habib Rizieq seperti KH Shobri Lubis, KH Slamet Ma'arif dan KH Misbahul Anam.

Semua yang dilakukan oleh Tim 11 dan Persaudaraan Ulama 212 saat bertemu Jokowi semuanya diketahui dan direstui oleh Habib Rizieq Shihab.

FPI bertemu Jokowi bukan hal aneh, tokh tahun lalu saat hari raya Idul Fitri para petinggi FPI juga telah bertemu dengan Jokowi di Istana Negara.

Yang penting kita semua tetap satu komando dibawah pimpinan Habib Rizieq Shihab. Dan...
#2019GantiPresiden