Profil KH Muhammad Al Khaththath, Ulama Sekjen FUI Yang Dicintai Umat Islam
Rabu, 25 April 2018
Faktakini.com, Jakarta - Hampir dalam setiap kegiatan pergerakan Islam, KH Muhammad Al Khaththath, atau biasa dipanggil MAK Sekjen Forum Umat Islam (FUI) yang kharismatik ini selalu muncul di garis terdepan dalam membela kepentingan umat.
Pria dengan nama asli Muhammad Gatot Saptono kelahiran Pasuruan, Jawa Timur pada tanggal 12 Juni 1964 ini merupakan lulusan Ilmu dan Teknologi Benih Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) di tahun 1988. Jadi beliau adalah seorang intelektual lulusan sebuah Universitas ternama.
Selama menjadi mahasiswa, dirinya cukup aktif dalam organisasi keislaman. Ustadz Al Khaththath pernah menjadi Ketua Umum Badan Kerohanian Islam IPB. Hal ini menunjukkan kecintaan beliau kepada gerakan-gerakan Islam sudah tertanam sedari muda.
Ustadz Al Khaththath juga pernah menjabat sebagai Ketum DPP Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) periode 2002 - 2004. Namun karena ada perbedaan pendapat Ustadz Al Khaththath kemudian memutuskan keluar dari HTI.
KH Al Khaththath yang terlahir dari keluarga Nahdliyyin, bahkan ayah beliau adalah seorang pemegang KARTANU (Kartu Anggota NU) ini juga sempat aktif di Partai Bulan Bintang (PBB).
Selain itu Ustadz Al Khaththath juga pernah aktif di Majelis UIama Indonesia (MUI). Sejak tahun 2005 hingga 2010, Al Khaththath aktif sebagai pengurus Komisi Dakwah MUI. Hal ini menunjukkan beliau adalah seorang Ulama yang sangat dipercaya umat sehingga diberi amanah besar di MUI.
Saat Gubernur DKI Jakarta dikuasai oleh Ahok, umat Islam dan warga DKI resah karena selain Jakarta kota mayoritas Muslim, Ahok juga arogan, kasar, bertutur kata kotor dan sering mengeluarkan kebijakan yang sangat merugikan umat Islam.
Apalagi Ahok juga diduga kuat terlibat dalam skandal korupsi pembelian eks RS Sumber Waras, Reklamasi Teluk Jakarta, Dana CSR Ahok Center, pembelian lahan eks Kedutaan Besar Inggris, dan lain-lain.
Karena itu KH Al Khaththath atas Perintah Habib Rizieq dan para Ulama ditugaskan untuk memimpin Gubernur Muslim untuk Jakarta (GMJ) dalam mencari pemimpin baru yang terbaik untuk Jakarta secara konstitusional.
Alhamdulillah hasilnya pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno yang gencar didukung oleh GMJ beserta para Ulama dan Habaib, umat Islam dan warga Jakarta akhirnya berhasil meraih kemenangan mutlak di Pilgub DKI 2017.
Saat ini KH Al Khaththath aktif di FUI sebagai Sekjen. Beliau kerap mengajak umat Islam agar terus mensosialisasikan Fatwa MUI tentang memilih pemimpin pada tahun 2009, yang pada hakekatnya fatwa dalam memilih pemimpin oleh MUI itu ada tiga hal, yaitu:
1. Beriman, bertaqwa, amanah, fathonah dll dan memperjuangkan kepentingan umat Islam.
2. Haram hukumnya kita Golput kalau ada calon yang memenuhi syarat itu.
3. Umat Islam diminta oleh MUI memilih pemimpin yang mengemban tugas amar ma'ruf nahi munkar.
"Saya akan terus berjuang agar Indonesia dipumpin oleh orang-orang Sholeh. Itu yang menjadi fokus saya", ujar KH Al Khaththath di MS FPI Petamburan (Ahad 4/2/2018).
Namun kesibukan utama KH Al Khaththath saat ini adalah sebagai Kornas GISS (Koordinator Nasional - Gerakan Indonesia Sholat Shubuh).
Dimana beliau dengan program GISS nya ini aktif berdakwah dan berkeliling Sholat Shubuh berjamaah dari masid ke masjid.
KH Al Khaththath senantiasa mengajak anggota keluarga, tetangga, dan kawan-kawan untuk mendukung Gerakan Indonesia Sholat Subuh (GISS) di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia demi terwujudnya kebangkitan umat yang ditandai dengan jumlah jamaah Sholat Subuh di seluruh masjid seperti jamaah Sholat Jum’at pada tahun 2020.
Dengan Sholat Subuh secara merata di seluruh wilayah NKRI ini Ustadz Al Khaththath berharap Allah SWT berkenan menganugerahkan Negara Indonesia yang Berkah, Aman, dan Sentosa.
Faktakini.com, Jakarta - Hampir dalam setiap kegiatan pergerakan Islam, KH Muhammad Al Khaththath, atau biasa dipanggil MAK Sekjen Forum Umat Islam (FUI) yang kharismatik ini selalu muncul di garis terdepan dalam membela kepentingan umat.
Pria dengan nama asli Muhammad Gatot Saptono kelahiran Pasuruan, Jawa Timur pada tanggal 12 Juni 1964 ini merupakan lulusan Ilmu dan Teknologi Benih Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) di tahun 1988. Jadi beliau adalah seorang intelektual lulusan sebuah Universitas ternama.
Selama menjadi mahasiswa, dirinya cukup aktif dalam organisasi keislaman. Ustadz Al Khaththath pernah menjadi Ketua Umum Badan Kerohanian Islam IPB. Hal ini menunjukkan kecintaan beliau kepada gerakan-gerakan Islam sudah tertanam sedari muda.
Ustadz Al Khaththath juga pernah menjabat sebagai Ketum DPP Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) periode 2002 - 2004. Namun karena ada perbedaan pendapat Ustadz Al Khaththath kemudian memutuskan keluar dari HTI.
KH Al Khaththath yang terlahir dari keluarga Nahdliyyin, bahkan ayah beliau adalah seorang pemegang KARTANU (Kartu Anggota NU) ini juga sempat aktif di Partai Bulan Bintang (PBB).
Selain itu Ustadz Al Khaththath juga pernah aktif di Majelis UIama Indonesia (MUI). Sejak tahun 2005 hingga 2010, Al Khaththath aktif sebagai pengurus Komisi Dakwah MUI. Hal ini menunjukkan beliau adalah seorang Ulama yang sangat dipercaya umat sehingga diberi amanah besar di MUI.
Saat Gubernur DKI Jakarta dikuasai oleh Ahok, umat Islam dan warga DKI resah karena selain Jakarta kota mayoritas Muslim, Ahok juga arogan, kasar, bertutur kata kotor dan sering mengeluarkan kebijakan yang sangat merugikan umat Islam.
Apalagi Ahok juga diduga kuat terlibat dalam skandal korupsi pembelian eks RS Sumber Waras, Reklamasi Teluk Jakarta, Dana CSR Ahok Center, pembelian lahan eks Kedutaan Besar Inggris, dan lain-lain.
Karena itu KH Al Khaththath atas Perintah Habib Rizieq dan para Ulama ditugaskan untuk memimpin Gubernur Muslim untuk Jakarta (GMJ) dalam mencari pemimpin baru yang terbaik untuk Jakarta secara konstitusional.
Alhamdulillah hasilnya pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno yang gencar didukung oleh GMJ beserta para Ulama dan Habaib, umat Islam dan warga Jakarta akhirnya berhasil meraih kemenangan mutlak di Pilgub DKI 2017.
Saat ini KH Al Khaththath aktif di FUI sebagai Sekjen. Beliau kerap mengajak umat Islam agar terus mensosialisasikan Fatwa MUI tentang memilih pemimpin pada tahun 2009, yang pada hakekatnya fatwa dalam memilih pemimpin oleh MUI itu ada tiga hal, yaitu:
1. Beriman, bertaqwa, amanah, fathonah dll dan memperjuangkan kepentingan umat Islam.
2. Haram hukumnya kita Golput kalau ada calon yang memenuhi syarat itu.
3. Umat Islam diminta oleh MUI memilih pemimpin yang mengemban tugas amar ma'ruf nahi munkar.
"Saya akan terus berjuang agar Indonesia dipumpin oleh orang-orang Sholeh. Itu yang menjadi fokus saya", ujar KH Al Khaththath di MS FPI Petamburan (Ahad 4/2/2018).
Namun kesibukan utama KH Al Khaththath saat ini adalah sebagai Kornas GISS (Koordinator Nasional - Gerakan Indonesia Sholat Shubuh).
Dimana beliau dengan program GISS nya ini aktif berdakwah dan berkeliling Sholat Shubuh berjamaah dari masid ke masjid.
KH Al Khaththath senantiasa mengajak anggota keluarga, tetangga, dan kawan-kawan untuk mendukung Gerakan Indonesia Sholat Subuh (GISS) di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia demi terwujudnya kebangkitan umat yang ditandai dengan jumlah jamaah Sholat Subuh di seluruh masjid seperti jamaah Sholat Jum’at pada tahun 2020.
Dengan Sholat Subuh secara merata di seluruh wilayah NKRI ini Ustadz Al Khaththath berharap Allah SWT berkenan menganugerahkan Negara Indonesia yang Berkah, Aman, dan Sentosa.