Analisis Muhammad Ilham Soal Terorisme


Sabtu, 19 Mei 2018

Faktakini.com

Ada postingan spt ini ....
Tulisan berikut sangat menarik
copas dari wAG‪+62 818-857-XXX:
 Sapanjang saya mengikuti seluruh sosmed 2 hari ini apa sih pesan terorisnya?*_

Aksi Teroris apa Aksi Intelejen?

Gerakan teror itu harus ada subjek dan objeknya. Katakan operasi teror yang dilakukan OPM (Papua), mereka melakukan gerakan teror, intimidasi dan kerusakan ada subjeknya, ada orangnya, dan ada objeknya atau tuntutannya. Yakni subjeknya OPM dan Objeknya adalah pesan agar Papua dibebaskan.

OPM berjibaku bersembunyi dihutan, latihan perang, dan selundupkan senjata dan Bom tidak untuk doing nothing. Pernah dengar di Papua, tiba - tiba orang mati ditembak, dan setelah itu tidak ada pesan apa - apa?

Gimana mau nyampe pesan terornya, kalau dia tiba2 bunuh orang. Teror itu media komunikasi, ya, walau dengan cara buruk. Tapi teror, adalah salah satu peristiwa sosial komunikasi. Meraka takut2i orang, biar orang paham, maunya dia apa, dan apa yang orang harus lakukan. Ini komunikasi hukum rimba namanya, tatkala komunikasi beradab manusia sudah stag.

Apa pernah ada preman tiba - tiba tikam orang atau pukuli orang, pasti dia akan ngomong dulu. "Hei, serahkan uang mu, kalau tidak ku tusuk kamu!". Kalau korban langsung serahkan uangnya bisa jadi tidak ada peristiwa penusukan.

Jadi Teror adalah sikap aksi - reaksi, dia harus punya pemicu, dan reaksinya bisa jadi dalam bentuk teror. Tapi semuanya punya objek dan pesan yang jelas.

Jadi kalau ada aksi kerusakan dan tidak ada pesan disitu. Itu pasti operasi intelejen. Ya, intelejen. Intelejen ini gerakan dasarnya diam - diam, objeknya absurd, orangnya apalagi. Tujuannya apa intelejen? Beragam, bisa untuk pertahanan negara, untuk mematikan lawan atau propaganda tertentu.

Intelejen harus canggih, dan sembunyi2. Ini sebuah perang bisu antar kelompok yang lebih kecil. Targetnya spesifik, untuk mengendalikan atau mematikan lawan.

Dan peristiwa2 Bom di Indonesia, kalau boleh saya berpendapat, adalah lebih mirip ke arah operasi intelejen. Jika kita bilang, aksi Bom dilakukan ISIS. Itu sebuah tuduhan yang absurd.

ISIS punya target operasi di Timur Tengah, mereka melakukan aksi peperangan, untuk wilayah politik yang diyakininya, yakni Syam - meliputi suriah, irak, yaman dan libanon serta palestina. Jadi kalo nuduh ISIS beroperasi di Indonesia anda kemakan operasi intelejen bro.

Coba ngapain ISIS di Indonesia, menegakkan daulah (negara) dengan cara Bom, sembunyi2, dan nakut2in. Gak bisa menarik hati rakyat dengan cara begitu. Kudeta negara apalagi, belum pernah ada satupun negara yang dikudeta ISIS, yang ada begitu ISIS masuk ke negara tertentu, malah makin kacau, malah para mujahid2 yang beneran lawan penjajah jadi target ISIS.

Jadi operasi2 Bom dan teror lainnya di Indonesia, itu bukan aksi teror, tapi intelejen. Orangnya kita gak tahu, pesannya juga gal disampaikan. Tapi masyarakat jadi ketakutan, dan fitnah2 bertebaran. Ini mah perang intelejen, Proxy War. ISIS gak bakal berjaya di Indonesia atau negara manapun. Karena memang ISIS adalah produk Intelejen!

Jadi buat rekan2 seluruh Indonesia gak usah takut, ini adalah operasi intelejen. Dan gak usah parno sama aktivis islam, karena memang bukan mereka pelakunya. Parah aja, anak2 shalih dan shalihah nge Bom2, hehe. Yang ada nge Bom jumlah penduduk dgn memperbanyak anak, hehe

Jika bom itu dilakukan oleh orang gak dikenal, katakan itu operasi intelejen. Jika Bom itu gak punya pesan, katakan itu juga operasi intelejen.

Operasi Intelejen, bisa ditangani kok oleh Negara. Indonesia punya TNI yang solid dan kuat. Ini tentang Mitigasi ancaman Proxy War dari Negara Lain atau oknum dalam negeri yang akan memperoleh untung dari ketakutan rakyatnya. Jadi Jika Negara gagal mencegah aksi intelejen yang membuat banyak korban rakyatnya. Gampang, ganti aja presidennya. Semoga Presiden yang baru terpilih disegani lawan dan kawan, aamiin.

Muhammad Ilham
Batangtoru, 13 Mei 2018

Tanyakan pada rumput yang bergoyang....
------------------------
Jadi kesimpulannya..bhw teror itu adalah bhs komunikasi..ada aksi ada pesan. Utk teror sesungguhnya aksinya tegas spt misalnya bomnya berdaya rusak besar.. pesannya juga jelas. Kalo teror intelijen aksinya samar kerusakannya minimal dan pesannya gak jelas..
Jd kejadian belakangan ini brkl bisa dianalisa dgn cara tsb diatas..gitu aja..

Maaf ini cuma copasan..