Aneh! Dua Orang Tewas Di Acara "Untukmu Indonesia", Media Bungkam. Netizen: Ini Bukan Acara Kubu 212 Sih!
Selasa, 1 Mei 2018
Faktakini.com, Jakarta - Saat umat Islam mengadakan Aksi 212 atau Aksi Bela Islam pada 2/12/2016 yang dihadiri oleh 8 juta umat Islam, dunia mengakui betapa aman dan tertibnya acara itu, tak ada satu nyawa pun yang terkorban.
Tapi aneh sungguh aneh! Saat kubu kontra 212 atau dugaan banyak pihak adalah kelompok Ahokers dan pro status quo mengadakan acara "Untukmu Indonesia", cerita memilukan pun menyertai yaitu dua nyawa umat manusia tewas!
Padahal jumlah massa kegiatan "Untukmu Indonesia" ini cuma seucrit, sangat jauh lebih kecil dari jumlah massa Aksi 212.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, ada dua korban meninggal dalam acara 'Untukmu Indonesia' di Monas pada Sabtu (28/4). Korban meninggal tersebut dua-duanya warga Pademangan, Jakarta Barat.
"Ada dua korban yang mesti kehilangan nyawanya yaitu saudara kita Mahesha Junaedi dan satu lagi, adinda Rizki. Keduanya warga Pademangan," kata dia di Balai Kota, Senin (30/4) malam.
Masing-masing mereka berusia 12 tahun dan 10 tahun. Rizki bersama Mahesha harus kehilangan nyawa karena berdesak-desakan. Sandi menyebut saat ini ada investigasi lanjutan berkaitan dengan penyebab pasti dari kematian kedua korban.
"Kami sekarang sedang berkoordinasi dengan panitia untuk tindaklanjutnya dan bagaimana langkah tanggung jawab dari panitia atas kejadian yang telah terjadi. Sangat kita sayangkan," ujar dia.
Sandiaga Uno menyebut ada unsur politik dalam acara 'Untukmu Indonesia' di Monas pada Sabtu (28/4). Dia mengaku mendapat laporan dari bawahannya terkait adanya nuansa politik di kegiatan yang juga diisi dengan bagi-bagi sembako itu.
Dari laporan yang diterimanya, Sandi mengatakan adannya keharusan bagi masyarakat yang datang untuk menggunakan ciri-ciri tertentu. Cara ini, menurutnya, menunjukkan adanya motif politik dalam kegiatan tersebut dan tidak murni sesuai izin penyelenggaraannya.
"Ada yang kasih tahu, karena katanya keharusan memakai baju dengan warna dan atribut tertentu. Itu kan ada afiliasinya gimana pun juga," kata dia.
Foto: Acara "Untukmu Indonesia", selain telah menyulap area Monas jadi lautan sampah, juga merenggut dua nyawa
Sumber: Republika
Faktakini.com, Jakarta - Saat umat Islam mengadakan Aksi 212 atau Aksi Bela Islam pada 2/12/2016 yang dihadiri oleh 8 juta umat Islam, dunia mengakui betapa aman dan tertibnya acara itu, tak ada satu nyawa pun yang terkorban.
Tapi aneh sungguh aneh! Saat kubu kontra 212 atau dugaan banyak pihak adalah kelompok Ahokers dan pro status quo mengadakan acara "Untukmu Indonesia", cerita memilukan pun menyertai yaitu dua nyawa umat manusia tewas!
Padahal jumlah massa kegiatan "Untukmu Indonesia" ini cuma seucrit, sangat jauh lebih kecil dari jumlah massa Aksi 212.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, ada dua korban meninggal dalam acara 'Untukmu Indonesia' di Monas pada Sabtu (28/4). Korban meninggal tersebut dua-duanya warga Pademangan, Jakarta Barat.
"Ada dua korban yang mesti kehilangan nyawanya yaitu saudara kita Mahesha Junaedi dan satu lagi, adinda Rizki. Keduanya warga Pademangan," kata dia di Balai Kota, Senin (30/4) malam.
Masing-masing mereka berusia 12 tahun dan 10 tahun. Rizki bersama Mahesha harus kehilangan nyawa karena berdesak-desakan. Sandi menyebut saat ini ada investigasi lanjutan berkaitan dengan penyebab pasti dari kematian kedua korban.
"Kami sekarang sedang berkoordinasi dengan panitia untuk tindaklanjutnya dan bagaimana langkah tanggung jawab dari panitia atas kejadian yang telah terjadi. Sangat kita sayangkan," ujar dia.
Sandiaga Uno menyebut ada unsur politik dalam acara 'Untukmu Indonesia' di Monas pada Sabtu (28/4). Dia mengaku mendapat laporan dari bawahannya terkait adanya nuansa politik di kegiatan yang juga diisi dengan bagi-bagi sembako itu.
Dari laporan yang diterimanya, Sandi mengatakan adannya keharusan bagi masyarakat yang datang untuk menggunakan ciri-ciri tertentu. Cara ini, menurutnya, menunjukkan adanya motif politik dalam kegiatan tersebut dan tidak murni sesuai izin penyelenggaraannya.
"Ada yang kasih tahu, karena katanya keharusan memakai baju dengan warna dan atribut tertentu. Itu kan ada afiliasinya gimana pun juga," kata dia.
Foto: Acara "Untukmu Indonesia", selain telah menyulap area Monas jadi lautan sampah, juga merenggut dua nyawa
Sumber: Republika