AS Roma Vs Liverpool, "Mission Impossible" Serigala Ibukota Kejar Kemenangan 3-0?
Rabu, 2 Mei 2018
Faktakini.com, Roma - AS Roma butuh kemenangan tanpa kemasukan gol di leg kedua semifinal Liga Champions Eropa. Liverpool diminta mewaspadai provokasi tuan rumah.
Kalah 2-5 di pertemuan pertama, Roma harus bisa menang 3-0 di leg kedua yang akan berlangsung di Stadion Olimpico Roma, Kamis (3/5/2018) dini hari WIB yang akan disiarkan langsung oleh SCTV mulai pukul 01.45 WIB.
Untuk mewujudkan hasil tersebut, Il Lupi diyakini akan menggunakan segala cara. Mantan pemain Liverpool, Phil Thompson, mencontohkan saat Roma menghadapi Barcelona di leg kedua perempatfinal.
Saat itu, pemain Roma beberapa kali berusaha memancing lawannya bermain keras dengan maksud mencari pelanggaran dan merusak fokus pemain.
"Mereka akan mencoba segala sesuatu dari mencoba agar pemain kami diusir dari lapangan karena menjadi bermain keras. Jadi, kami harus setiap untuk itu dan membutuhkan wasit yang tegas," kata Thompson.
"Secara fisik, secara verbal, semua mengenai sepakbola Italia yang sudah diketahui selama 40 tahun terakhir. Mereka akan melakukan apapun yang diperlukan untuk menang."
"Barcelona mendapatkan tendangan di semua sisi lapangan di Roma. Charle Nicholas sudah melaporkannya di Soccer Spesial dan tidak bisa mempercayai apa yang terjadi," ia melanjutkan.
Lebih lanjut, Thompson juga menyoroti performa Edin Dzeko yang tak pernah absen bikin gol dalam tiga pertandingan fase knockout. Penyerang Bosnia itu diyakini bisa menjadi pembeda hasil akhir jika tidak diberi penanganan khusus oleh barisan belakang Liverpool.
"Karena itu, Barcelona menerimanya dan melewatkan peluang. Jadi, kami harus siap untuk mengambil keuntungan dari kesempatan kami dan siap mengantisipasi bola diagonal untuk Edin Dzeko," ia memungkasi.
"Aku senang kita sudah sampai sejauh ini, tapi aku tidak pernah puas dengan itu. Ambisi kami harus pergi ke Kyiv," ujar pelatih AS Roma, Eusebio Di Francesco.
"[Tapi] Kami di sini untuk memperjuangkan impian kami. Banyak orang mungkin berpikir Roma hanya menang 3-0, itu cukup hasilnya. Kami akan berada di sana juga - kami tidak akan tinggal di ruang ganti! Inilah yang Anda inginkan, bermain dengan taruhan besar dan untuk hal-hal besar," kata pelatih Liverpool, Juergen Klopp.
Radja Nainggolan, gelandang Roma: "Saya tidak tahu karena saya tidak bisa masuk ke kepala setiap pemain, tapi saya pikir setelah pertandingan ini, kita semua tahu kesalahan apa yang kita lakukan, bahkan bagaimana kita bekerja pada set-piece. Kita perlu meningkatkan banyak hal dan sekarang kami harus berusaha lebih baik, lebih lama - selama 95 menit."
"Tentu saja saya adalah tipe pemain yang tidak hidup untuk gol - tentu saja saya suka mencetak gol, tetapi hasil akhirnya lebih penting. Saya telah memberikan lebih banyak assist musim ini. Semoga aku bisa membuka akun #UCL besok. "
"Kami berhasil mendapatkan dua gol di akhir yang memberi kami harapan untuk lolos. Kami tidak dapat membuat kesalahan yang sama seperti leg pertama dan saya pikir setiap orang dari kami sadar akan apa yang kami lakukan di sana, dan kita tidak bisa mengulangnya di sini. "
"Dalam permainan seperti ini, mereka dapat melukai Anda dalam sekejap - kami harus fokus selama 90 menit dan mencoba untuk membatalkan pertandingan. Kami tahu itu akan sulit tetapi sulit melawan Barcelona dan kami melakukannya."
Sementara AS Roma wajib mewaspadai trio lini serang Liverpool dalam diri Mohamed Saleh, Roberto Firmino, dan Sadio Mane jika ingin meraih tiket final Liga Champions.
Salah, Firmino, dan Mane jadi trisula paling menakutkan di Eropa. Terbukti ketiganya jadi malapetaka bagi AS Roma saat Liverpool mengamuk di Anfield dengan kemenangan telak 5-2.
Salah dan Firmino masing-masing memborong dua gol ke gawang Roma dilengkapi satu gol dari Mane. Sementara gol balasan AS Roma dicetak oleh Edin Dzeko dan Diego Perotti.
Mohamed Salah dan Roberto Firmino sama-sama telah mencetak 10 gol di Liga Champions musim ini.
Trio lini depan Liverpool juga jadi yang paling tajam di Liga Champions musim ini. Hingga saat ini ketiganya berhasil mengemas total 28 gol.
Salah dan Firmino sama-sama mencetak 10 gol, sementara Mane menorehkan delapan gol. Salah-Firmino juga membuat Liverpool menjadi tim kedua setelah Barcelona yang memiliki dua pemain dengan koleksi 10 gol atau lebih dalam semusim di Liga Champions.
Mohamed Salah bakal jadi ancaman utama lini pertahanan AS Roma karena ia bermain untuk tim tersebut musim lalu.
Mohamed Salah bakal jadi ancaman utama lini pertahanan AS Roma karena ia bermain untuk tim tersebut musim lalu.
Barcelona jadi tim pertama yang dua pemain berhasil mengoleksi 10 gol atau lebih pada musim 2014/15 lewat duet Lionel Messi dan Neymar.
Trio lini depan Liverpool juga tercatat yang paling subur di Eropa. Mereka sudah mengemas total 88 gol di semua kompetisi dengan rincian 43 gol dicetak Salah, Firmino membukukan 27 gol, dan 18 gol ditorehkan Mane.
Dengan statistik menawan tersebut, AS Roma wajib mewaspadai trio Liverpool yang kian mengganas. Jika tidak, gawang I Lupi bisa kembali jadi bulan-bulanan Salah, Firmino, dan Mane pada leg kedua semifinal Liga Champions di Stadion Olimpico, Rabu (2/5).
Perkiraan susunan pemain:
AS Roma:
Alisson; Florenzi, Manolas, Fazio, Kolarov; Nainggolan, De Rossi, Pellegrini; Schick, Deko, El Shaarawy
Absen: Karsdorp (knee), Defrel (knee), Perotti (ankle), Strootman (ribs).
Liverpool:
Karius; Alexander-Arnold, Lovren, Van Dijk, Robertson; Wijnaldum, Henderson, Milner; Salah, Firmino, Mané
Absen: Matip (thigh), Oxlade-Chamberlain (knee), Can (back), Gomez (ankle).