Politisi Prancis Mau Merubah Isi Al-Qur'an, Erdogan Mengecam!
Rabu, 9 Mei 2018
Faktakini.com, Ankara - Presiden Turki, Tayyip Erdogan melemparkan kecaman keras atas upaya politisi dan tokoh masyarakat Prancis untuk mengubah isi dari Al-Quran. Sekitar 300 tokoh Prancis menandatangi sebuah petisi yang menyerukan penghapusan sejumlah ayat Al-Quran.
Berbicara dalam pertemuan kelompok parlemen Partai Keadilan dan Pembangunan (AK Party), Erdogan mengatakan 300 penulis dan politisi Prancis yang menandatangani petisi tersebut jelas tidak tahu apa-apa tentang Al-Quran.
_"Saya ingin tahu apakah mereka pernah membaca kitab suci mereka sendiri Alkitab, atau Taurat, atau Zabur. Jika mereka membacanya, kurasa mereka ingin kitab-kitab itu dilarang. Tapi mereka tidak memiliki masalah seperti itu,"_ ucap Erdogan, seperti dilansir Anadolu Agency pada Selasa (8/5).
_"Turki telah beberapa kali memperingatkan negara-negara Barat tentang pendekatan anti-agama, xenofobia dan fasisme. Bahkan, jika Anda menyerang kitab suci kami, kami tidak akan melakukan hal yang sama. Kami tidak akan membungkuk kepada Anda dan menyerang nilai-nilai suci Anda,"_ sambungnya.
Pada 21 April, 300 tokoh terkemuka Prancis, termasuk mantan Presiden Nicolas Sarkozy dan mantan Perdana Menteri Manuel Valls, menandatangani sebuah manifesto terbuka yang menuntut beberapa bagian dari Al-Qur'an, yang mereka klaim mengandung referensi kekerasan dan anti-Semit, dihapus.
Sumber: Sindonews