Dahsyat! Ini Tiga Strategi Ampuh Sudirman Said Bebaskan Jateng Dari Korupsi
Kamis, 21 Juni 2018
Faktakini.com, Semarang - Calon Gubernur Jawa Tengah Sudirman Said mempunyai tiga cara untuk membangun pemerintahan di Jawa Tengah bebas dari korupsi. Pertama, memasukkan kembali semangat kebijakan berbasis pengetahuan.
"Artinya, kita harus dekat dengan kampus, lembaga pemikiran supaya norma-norma pemimpin kebijakan bisa diambil," kata Sudirman Said di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (9/6/2018).
Yang kedua, lanjut dia, menerapkan sistem manajemen kinerja. Orang yang berprestasi diberikan penghargaan. Kemudian yang mangkir dalam tugas harus diberi sanksi.
"Itulah yang namanya keadilan," kata dia.
Kemudian yang ketiga adalah menempatkan pemimpin sebagai teladan. Yaitu, sebagai penggerak perubahan, dimulai dari gubernur dan wakil gubernurnya, sehingga akan tercipta pemerintahan yang bersih.
"Saya selalu membayangkan kalau setiap ada acara resmi gubernur bisa berceramah sedikit saja, satu dua menit. Sampun enggih (sudah ya) korupsi sampun katah (korupsi sudah banyak), empun stop korupsi, panjengan semua adalah pejabat publik," terang dia.
Apabila itu diulang secara terus menurus dan dikerjakan oleh gubernurnya, jelas Sudirman, maka Jawa Tengah akan berubah. Keteladan merupakan kunci untuk mengubah keadaan dan kondisi Jawa Tengah.
Lebih jauh, dia menilai kasus korupsi yang dilakukan para kepala daerah memicu tingginya angka kemiskinan di Jawa Tengah.
"Saya kok makin hari semakin berpikir bahwa jangan-jangan ada hubungan antara tingginya korupsi di Jawa Tengah dengan angka kemiskinan," ujarnya.
Sumber: Kompas
Faktakini.com, Semarang - Calon Gubernur Jawa Tengah Sudirman Said mempunyai tiga cara untuk membangun pemerintahan di Jawa Tengah bebas dari korupsi. Pertama, memasukkan kembali semangat kebijakan berbasis pengetahuan.
"Artinya, kita harus dekat dengan kampus, lembaga pemikiran supaya norma-norma pemimpin kebijakan bisa diambil," kata Sudirman Said di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (9/6/2018).
Yang kedua, lanjut dia, menerapkan sistem manajemen kinerja. Orang yang berprestasi diberikan penghargaan. Kemudian yang mangkir dalam tugas harus diberi sanksi.
"Itulah yang namanya keadilan," kata dia.
Kemudian yang ketiga adalah menempatkan pemimpin sebagai teladan. Yaitu, sebagai penggerak perubahan, dimulai dari gubernur dan wakil gubernurnya, sehingga akan tercipta pemerintahan yang bersih.
"Saya selalu membayangkan kalau setiap ada acara resmi gubernur bisa berceramah sedikit saja, satu dua menit. Sampun enggih (sudah ya) korupsi sampun katah (korupsi sudah banyak), empun stop korupsi, panjengan semua adalah pejabat publik," terang dia.
Apabila itu diulang secara terus menurus dan dikerjakan oleh gubernurnya, jelas Sudirman, maka Jawa Tengah akan berubah. Keteladan merupakan kunci untuk mengubah keadaan dan kondisi Jawa Tengah.
Lebih jauh, dia menilai kasus korupsi yang dilakukan para kepala daerah memicu tingginya angka kemiskinan di Jawa Tengah.
"Saya kok makin hari semakin berpikir bahwa jangan-jangan ada hubungan antara tingginya korupsi di Jawa Tengah dengan angka kemiskinan," ujarnya.
Sumber: Kompas