Iman Ni'matullah: NU Dan Palestina
Kamis, 21 Juni 2018
Faktakini.com
*NU dan Palestina*
By _Iman Ni'matullah_
فَهَلُّمُوْاكُلُّكُمْ وَمَنْ تَبِعَكُمْ جَمِيْعًا مِنَ اْلفُقَرَاءِ وَاْلاَغْنِيَاءِ وَالضُّعَفَاءِ وَالاَقوِيَاءِ اِلَى هَذِهِ اْلجَمْعِيَّةِ اْلمُبَارَكَةِ اْلمَوْسُوْمَةِ بِجَمْعِيَّةِ نَهْضَةِاْلعُلَمَاءِ. وَادْخُلُوْهَا بِاْلمَحَبَّةِ وَاْلوِدَادِ وَاْلأُلْفَةِ وَاْلاِتِّحَادِ. وَاْلإِتِّصَالِ بِأَرْوَاحٍِ وَأَجْسَادٍ.
"Marilah Wahai kalian dan seluruh pengikut baik miskin ataupun kaya, orang lemah ataupun kuat, bergabung bersama Jam'iyyah yang diberkahi ini, yang diberi nama Jam'iyyah Nahdlatul Ulama. Masuklah kedalamnya dengan penuh rasa cinta, kasih sayang, guyub, bersatu, terpaut ruh dan jasadnya"
(Hadratus Syaikh Hasyim Asy'ari dalam Muqaddimah Qanun Asasi NU, 16 Rajab 1344 H)
Sebagai warga NU tentu saya merasa sedih melihat fenomena akhir-akhir ini. Ketika ada seseorang yang bertindak sebagai pribadi, tidak mengatasnamakan NU, melakukan kesalahan fatal karena telah memenuhi undangan organisasi Yahudi yang dalam platform gerakannya jelas-jelas mendukung Israel, pelaku penjajahan dan teror, dan dalam kesempatan tersebut pihak terundang sama sekali tidak menyinggung ihwal hak Palestina yang sudah banyak dirampas oleh Kaum Zionis.
Apapun alasan yang dikemukakan oleh orang tersebut pada akhirnya menguntungkan pihak penjajah Israel yang baru saja mengklaim Jerussalem sebagai Ibukota mereka. Padahal jelas Jerussalem adalah wilayah Palestina, Negara yang kita akui kedaulatannya. Pernyataan Netayahu jelas mengkonfirmasi blunder orang yang diundang tersebut.
Bagaimana bisa, menyampaikan pesan 'Rahmah' kepada Israel yang menurut Goldstone Report (Laporan Tim Pencari Fakta PBB dalam Konflik Gaza) telah melakukan Pelanggaran HAM di Palestina.
Di sisi lain, amat disayangkan mereka yang tidak bisa membedakan sikap pribadi dan sikap Jam'iyyah Nahdlatul Ulama. Beberapa pihak menyerang Jam'iyyah NU. Bahkan ada yang offside dengan menyebut NU sebagai organisasi liberal, syiah, ataupun sarkasme lainnya.
Mungkin mereka belum baca catatan sejarah bahwa Hadratus Syaikh Hasyim Asy'ari telah menyerukan kepada seluruh Nahdliyyin untuk membaca Qunut Nazilah untuk perjuangan saudara kita di Palestina.
Juga tidak bisa dibenarkan ketika ada segelintir orang yang membentur-benturkan Jam'iyyah NU dengan mereka yang mengkritik pribadi yang diundang Yahudi itu. Kritik kepada pribadi tapi oleh mereka yang memang senang dengan perpecahan dan penjajahan lalu diseret ke penghinaan Jam'iyyah NU. Sikap ini tentu tidak lepas dari polarisasi politik dan cara pandang yang sudah sejak dulu terjadi.
NU adalah Jam'iyyah penuh barokah. NU adalah organisasi anti penjajahan, anti terorisme, anti liberalisme, dan menolak mereka yang doyan mencaci maki sahabat Nabi. Bahkan dalam Muqaddimah Qanun Asasi NU, Hadratus Syaikh mengutip hadits Nabi :
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم "اِذَاظَهَرَتِ الْفِتَنُ اَوِالْبِدَعُ وسُبَّ اَصْحَابِيْ فَلْيُظْهِرِالْعَالِمُ عِلْمَهُ فَمَنْ لَمْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللهِ وَالْمَلاَئِكَةِ وَالنَّاسِ اَجْمَعِيْنَ".
"Rasulullah bersabda : Apabila fitnah dan bid’ah muncul dan para sahabatku di caci maki, maka hendaklah orang-orang alim menampilkan ilmunya. Barang siapa tidak berbuat begitu, maka dia akan terkena laknat Allah, laknat Malaikat dan semua orang"
Sebagai organisasi besar, tentu saja ada dinamika perbedaan di dalamnya. Baik dalam pemahaman agama maupun politik. Dalam Muktamar NU XVIII di Krapyak Jogja telah dirumuskan 9 pedoman berpolitik untuk warga NU, point ke 8 berbunyi :
"Perbedaan pandangan di antara aspirasi-aspirasi politik warga NU harus tetap berjalan dalam suasana persaudaraan, tawadlu’ dan saling menghargai satu sama lain, sehingga di dalam berpolitik itu tetap terjaga persatuan dan kesatuan di lingkungan Nahdlatul Ulama".
Jadi, jangan Bully NU ketika ada warga Nahdliyyin ada yang aktif berpolitik di berbagai Partai, baik PKB, Golkar, PKS, PPP, ataupun lainnya. Jangan juga benturkan NU dengan partai manapun. Mereka yang melakukannya justeru sama saja dengan merendahkan Jam'iyyah NU.
______________
_Iman Ni'matullah_
Warga NU, lahir dari keluarga NU, Nyantri di Pesantren asuhan Kyai NU