KH Slamet Maarif: Kunjungi Israel, Yahya Staquf Telah Menyakiti Hati Umat Islam

Selasa, 12 Februari 2018

Faktakini.com, Jakarta - Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212 KH Slamet Maarif menyatakan anggota Dewan Pertimbangan Presiden yang juga petinggi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf telah menyakiti hati umat Islam lantaran memenuhi undangan suatu forum Israel untuk membicarakan masalah Palestina.

Yahya berkunjung ke Universitas Tel Aviv untuk menjadi pembicara dalam diskusi yang diprakarsai The Israel Council of Foreign Relation.

"Sikap Gus Yahya yang mendatangi Israel sungguh menyakiti hati umat Islam," ucap Kyai Slamet saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (11/6).

PA 212 menilai Yahya tak sepatutnya hadir dalam forum tersebut. Kyai Slamet menegaskan bahwa sudah semestinya seluruh elemen masyarakat Indonesia menentang Israel karena telah menjajah Palestina. Bukan justru duduk bersama Israel dalam suatu forum.

Israel, lanjutnya, sudah terbukti merebut wilayah Palestina. Tidak sedikit pula warga Palestina yang menjadi korban atas konflik yang tak kunjung berhenti selama ini.

Slamet merujuk pada Alquran Surat Al Isro ayat 4.

Mengutip ayat tersebut, Kyai Slamet mengatakan Allah telah berfirman bahwa Israel akan selalu membuat kerusakan di muka bumi dan selalu bersikap sombong dan angkuh. Oleh karena itu, Kyai Slamet menilai tidak perlu berdialog dengan Palestina.

"Kita tidak perlu kerja sama, mendukung dan dialog dengan Israel," ucap Kyai Slamet.

Kyai Slamet menilai langkah Gus Yahya yang menyuarakan penderitaan Palestina dalam forum di Israel bakal berujung sia-sia. Selanjutnya, Kyai Slamet mengatakan tidak perlu lagi memenuhi undangan yang diberikan oleh pihak Israel meski sekadar dialog sekalipun.

"Enggak perlu dialog justru itu mendukung Israel. Enggak perlu lagi memenuhi undangan bangsa penjajah Israel," kata Kyai Slamet.

Juru bicara PA 212 Ustadz Novel Bamukmin mengatakan hal serupa. Menurutnya, Israel selama ini telah menyebabkan kematian banyak penduduk sipil Palestina yang tak bersenjata.

Ustadz Novel mengatakan tidak perlu ada lagi yang berdialog dengan Israel meski menyuarakan kepentingan Palestina sekalipun.

"Menyakitkan umat Islam sedunia dan mencoreng nama baik Indonesia yang sangat aktif membela Palestina," kata Ustadz Novel.

Sumber: Cnnindonesia