NU Gandeng PKS Bersinergi Membina Dan Mencerdaskan Umat
Rabu, 20 Juni 2018
Faktakini.com, Jakarta - Alhamdulillah betapa indah dan harmonisnya hubunga antara NU dengan PKS sangat terlihat jelas.
Pimpinan Wilayah Nadhatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah mengajak PKS sebagai partai islam untuk sama-sama membina dan mencerdaskan umat sehingga semakin memahami ajarannya. Baik NU maupun PKS diyakini dibentuk untuk membangun umat ke arah yang lebih baik.
“Hanya ranah perjuangannya saja yang berbeda,” ujar Ketua Tanfidziyah PWNU, Muhammad Adnan, ketika menerima silaturahim dari rombongan DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jateng di kantornya, Selasa (7/2) sore.
PKS, kata Adnan, berjuang dalam tataran kebijakan, sementara NU sebagai ormas berkiprah di dataran pembinaan moral. Keduanya dipandang perlu disinergikan untuk kepentingan umat.
Menurutnya aplikasi ajaran Islam secara benar lebih penting daripada sekedar memformalisasikan Islam dalam bentuk perda-perda sehingga praktek ajaran Islam lebih terasa di masyarakat. Kalangan Nahdliyin lebih mementingkan subtansi ajaran Islam dibandingkan sekedar mengedepankan simbol-simbol Islam semata.
Ketua Umum DPW PKS, Fikri Faqih, mengatakan sebagai ormas Islam terbesar, aspirasi warga Nahdliyin tentu harus didengar dan diperjuangkan. “Apalagi banyak tokoh dan simpatisan PKS juga berlatar belakang Nahdliyin,” katanya.
Misalnya di tingkat nasional, kader PKS yang sekarang menjabat sebagai Menteri Sosial Salim Assegaf Al Jufrie merupakan warga Nahdliyin. Di Jateng sendiri, Wakil Walikota Salatiga Muhammad Haris juga dibesarkan dalam lingkungan Ponpes Nahdliyin di Tengaran. Kemudian anggota DPRD Jateng Mahmud Machfud dan Wakhid Ahmadi yang merupakan lulusan dari Pesantren Tebu Ireng Jombang.
Semakin beragamnya latar belakang kader-kader PKS diharapkan bisa lebih masuk ke berbagai kalangan sehingga mampu bersinergi dalam memajukan kepentingan umat.
Sumber: Republika
Faktakini.com, Jakarta - Alhamdulillah betapa indah dan harmonisnya hubunga antara NU dengan PKS sangat terlihat jelas.
Pimpinan Wilayah Nadhatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah mengajak PKS sebagai partai islam untuk sama-sama membina dan mencerdaskan umat sehingga semakin memahami ajarannya. Baik NU maupun PKS diyakini dibentuk untuk membangun umat ke arah yang lebih baik.
“Hanya ranah perjuangannya saja yang berbeda,” ujar Ketua Tanfidziyah PWNU, Muhammad Adnan, ketika menerima silaturahim dari rombongan DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jateng di kantornya, Selasa (7/2) sore.
PKS, kata Adnan, berjuang dalam tataran kebijakan, sementara NU sebagai ormas berkiprah di dataran pembinaan moral. Keduanya dipandang perlu disinergikan untuk kepentingan umat.
Menurutnya aplikasi ajaran Islam secara benar lebih penting daripada sekedar memformalisasikan Islam dalam bentuk perda-perda sehingga praktek ajaran Islam lebih terasa di masyarakat. Kalangan Nahdliyin lebih mementingkan subtansi ajaran Islam dibandingkan sekedar mengedepankan simbol-simbol Islam semata.
Ketua Umum DPW PKS, Fikri Faqih, mengatakan sebagai ormas Islam terbesar, aspirasi warga Nahdliyin tentu harus didengar dan diperjuangkan. “Apalagi banyak tokoh dan simpatisan PKS juga berlatar belakang Nahdliyin,” katanya.
Misalnya di tingkat nasional, kader PKS yang sekarang menjabat sebagai Menteri Sosial Salim Assegaf Al Jufrie merupakan warga Nahdliyin. Di Jateng sendiri, Wakil Walikota Salatiga Muhammad Haris juga dibesarkan dalam lingkungan Ponpes Nahdliyin di Tengaran. Kemudian anggota DPRD Jateng Mahmud Machfud dan Wakhid Ahmadi yang merupakan lulusan dari Pesantren Tebu Ireng Jombang.
Semakin beragamnya latar belakang kader-kader PKS diharapkan bisa lebih masuk ke berbagai kalangan sehingga mampu bersinergi dalam memajukan kepentingan umat.
Sumber: Republika