Partai Demokrat Sangat Menyesalkan Penunjukan Iriawan Sebagai Plt Gub Jabar
Senin, 18 Juni 2018
Faktakini.com, Jakarta - Partai Demokrat menyesalkan dipilihnya mantan Kapolda Metro Jaya Komjen M Iriawan sebagai Pj Gubernur Jawa Barat. Menurut Demokrat netralitas menjadi fokus mereka dalam pilkada kali ini.
"Ya pertama kita sangat menyesalkan dan menyayangkan atas dipilihnya Komjen Iriawan menjadi Pj gubernur Jawa Barat setelah akan kosong ke depan. Ini menjadi fokus Demokrat bagaimana menjaga netralitas semua di dalam pilkada ini," kata Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean kepada detikcom, Minggu (17/6/2018) malam.
Menurutnya penunjukan Iriawan menimbulkan kecurigaan bagi Demokrat. Ia pun menyinggung soal adanya calon di pilkada Jabar yang punya latar belakang polisi.
"Terpilihnya Komjen Iriawan tentu menimbulkan kecurigaan bagi kami akan ketidaknetralan aparat di dalam kontestasi pilkada ini. Karena kebetulan ada salah satu kontestan yang juga adalah seorang polisi. Jadi ini memang membuat kita menduga-duga banyak hal," ucapnya.
"Meskipun itu hak dari pemerintah, Mendagri maupun presiden mestinya bisa lebih bijak lah ya. Memilih untuk menetapkan Pj gubernur yang netral dan tidak berwarnalah. Kita anggap karena ini warna nya kan ada, sama-sama polisi. Kebetulan juga dia didukung PDIP, Mendagrinya PDIP, calonnya polisi, ini tentu wajar bagi kami mencurigai hal ini tidak akan netral," sambung Ferdinand.
Meski demikian ia mengatakan hal itu merupakan hak dan kewenangan pemerintah. Menurutnya Demokrat saat ini hanya bisa menyampaikan keberatan.
"Tapi karena ini adalah hak dan kewenangan (pemerintah), partai Demokrat bisa apa? Partai Demokrat hanya bisa menyampaikan keberatannya dan berharap tadinya presiden bisa lebih bijak. Kalau alasan untuk menjaga keamanan, ini tidak masuk akal. Di sana ada kapolda, jenderal juga. Ada Pangdam Siliwangi, TNI. Saya pikir mereka itu siap untuk menjaga keamanan di Jawa Barat selama pilkada. Tidak perlu ditambah Pj gubernur yang polisi," ujarnya.
Sebelumnya, pelantikan Iriawan sebagai Pj gubernur akan dilgelar hari ini, Senin (18/6). Hal itu dibenarkan oleh Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Sumarsono. Iriawan sendiri saat ini menjabat Sestama Lemhanas.
"Iya, besok dilantik jam 10.00 WIB di Gedung Merdeka Bandung," kata Sumarsono saat dikonfirmasi detikcom.
Sumarsono menjamin tak akan ada konflik kepentingan yang akan muncul gara-gara Pj Gubernur Jawa Barat nanti adalah seorang polisi. "Nggak ada konflik kepentingan," kata Sumarsono.
Foto: M Iriawan alias Iwan Bule
Sumber: Detik
Faktakini.com, Jakarta - Partai Demokrat menyesalkan dipilihnya mantan Kapolda Metro Jaya Komjen M Iriawan sebagai Pj Gubernur Jawa Barat. Menurut Demokrat netralitas menjadi fokus mereka dalam pilkada kali ini.
"Ya pertama kita sangat menyesalkan dan menyayangkan atas dipilihnya Komjen Iriawan menjadi Pj gubernur Jawa Barat setelah akan kosong ke depan. Ini menjadi fokus Demokrat bagaimana menjaga netralitas semua di dalam pilkada ini," kata Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean kepada detikcom, Minggu (17/6/2018) malam.
Menurutnya penunjukan Iriawan menimbulkan kecurigaan bagi Demokrat. Ia pun menyinggung soal adanya calon di pilkada Jabar yang punya latar belakang polisi.
"Terpilihnya Komjen Iriawan tentu menimbulkan kecurigaan bagi kami akan ketidaknetralan aparat di dalam kontestasi pilkada ini. Karena kebetulan ada salah satu kontestan yang juga adalah seorang polisi. Jadi ini memang membuat kita menduga-duga banyak hal," ucapnya.
"Meskipun itu hak dari pemerintah, Mendagri maupun presiden mestinya bisa lebih bijak lah ya. Memilih untuk menetapkan Pj gubernur yang netral dan tidak berwarnalah. Kita anggap karena ini warna nya kan ada, sama-sama polisi. Kebetulan juga dia didukung PDIP, Mendagrinya PDIP, calonnya polisi, ini tentu wajar bagi kami mencurigai hal ini tidak akan netral," sambung Ferdinand.
Meski demikian ia mengatakan hal itu merupakan hak dan kewenangan pemerintah. Menurutnya Demokrat saat ini hanya bisa menyampaikan keberatan.
"Tapi karena ini adalah hak dan kewenangan (pemerintah), partai Demokrat bisa apa? Partai Demokrat hanya bisa menyampaikan keberatannya dan berharap tadinya presiden bisa lebih bijak. Kalau alasan untuk menjaga keamanan, ini tidak masuk akal. Di sana ada kapolda, jenderal juga. Ada Pangdam Siliwangi, TNI. Saya pikir mereka itu siap untuk menjaga keamanan di Jawa Barat selama pilkada. Tidak perlu ditambah Pj gubernur yang polisi," ujarnya.
Sebelumnya, pelantikan Iriawan sebagai Pj gubernur akan dilgelar hari ini, Senin (18/6). Hal itu dibenarkan oleh Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Sumarsono. Iriawan sendiri saat ini menjabat Sestama Lemhanas.
"Iya, besok dilantik jam 10.00 WIB di Gedung Merdeka Bandung," kata Sumarsono saat dikonfirmasi detikcom.
Sumarsono menjamin tak akan ada konflik kepentingan yang akan muncul gara-gara Pj Gubernur Jawa Barat nanti adalah seorang polisi. "Nggak ada konflik kepentingan," kata Sumarsono.
Foto: M Iriawan alias Iwan Bule
Sumber: Detik