Pilkada Jabar, Survei Dan Modus Quick Count

Kamis, 28 Juni 2018

Faktakini.com

*PILKADA JABAR, SURVEI DAN MODUS QC*

(1). Kemarin kami sempat pantau beberapa TPS di Bogor, Depok dan Bekasi terkait pelaksanaan Pilkada Jawa Barat. Dari 11 TPS terpantau (3 Bogor, 4 Depok, 4 Bekasi) Sudrajat menang di 9 TPS, Ridwan 1 TPS, Deddy 1 TPS. Optimisme Sudrajat bakal menang semakin besar.

(2). Namun, mendadak kaget ketika menjelang pukul 17.00 mayoritas QC menampilkan hasil sample bahwa Ridwan Kamil unggul dari Sudrajat. Terus terang kami sempat sedikit down. Kami mulai cermati secara teliti hasil QC tersebut. Info mulai masuk, pola kelihatan makin jelas.

(3). Setelah ditelusuri lembaga QC Pilkada Jabar yg menampilkan hasil RK menang versi QC adalah lembaga yang SAMA yang menampilkan hasil survey elektabiltas Ridwan unggul dan Sudrajat jeblok pada 6 bulan s/d seminggu sebelum Pilkada. Lembaga yang hasil surveynya sudah terbukti keliru.

(4). Pelaksana Survey yang juga pelaksana QC Pilkada Jawa Barat ;

1. Indo Barometer (13 Juni 2018)
Hasil Survey Elektabilitas :
Ridwan Kamil 36.9%
Sudrajat 6.1%

Terbukti hasil survey elektabilitas Indo Barometer KELIRU besar. Apakah mungkin kita bisa percaya hasil QC Indobarometer ?

2. SMRC (1 Juni 2018)
Ridwan Kamil 43.1%
Sudrajat 7.9 %

Terbukti hasil survey elektabilitas SMRC KELIRU besar. Apakah mungkin kita bisa percaya hasil QC SMRC ?

3. LSI Denny JA (22 Juni 2018)
Ridwan Kamil 42 %
Sudrajat 8.2 %

Terbukti hasil survey elektabilitas LSI KELIRU besar. Mustahil kita percaya hasil QC LSI Denny JA.

4. Poltracking Indonesia (22Juni 2018)
Ridwan Kamil 42%
Sudrajat 10.7 %

Terbukti hasil survey elektabilitas POLTRACING KELIRU besar. Dungu kalau percaya hasil QC Poltracking !

5. Instrat (22 Juni 2018)
Deddy M 38%
Ridwan Kamil 32 %

Terbukti hasil survey elektabilitas Instrat tidak bisa dipercaya. Salah. Dungu kalau percaya hasil QC Instrat.

(5). Berdasarkan publikasi hasil survey elektabilitas paslon Pilkada Jawa Barat yang SUDAH terbukti keliru besar dengan tingkat kesalahan (error) berkisar 10-25% khususnya terhadap elektabilitas Sudrajat Syikhu, Maka kredibilitas dari hasil QC dari 5 lembaga itu = NOL.

(6). Mustahil 5 lembaga survey tersebut secara kebetulan semua SALAH dalam mengukur elektabilitas paslon Pilkada Jawa Barat khususnya Sudrajat Syaikhu. Kesalahan itu sangat mungkin DISENGAJA. Dan terbukti ketika hasil QC dari 5 lembaga itu menampilkan RK sebagai pemenang.

Pola / Modus

(7). Dari fakta bahwa 5 lembaga survey SALAH mengukur elektabilitas Sudrajat dengan ANGKA KESALAHAN di atas 15%, Mustahil rakyat dapat mempercayai 5 lembaga survey yang juga pelaksana QC Pilkada Jabar itu. Mereka berkolusi mencurangi Pilkada melalui OPINi dan legitimasi pencurangan.

(8). OPTIMISME Sudrajat Syaikhu menang Pilkada Jawa Barat berdasarkan hitung suara manual KPU sangat besar. Saya yakin Sudrajat Syaikhu menang dengan selisih suara lebih dari 5% dari Ridwan Kamil.

Jaga, Kawal, Cegah !!!  Pastikan semua berlangsung JUJUR dan AKURAT.

(9). *Ridwan Kamil* sudah mengirim 'kode' usai mencoblos dan usai hasil QC dipublikasikan,  *"Saya akan mendukung Jokowi"*.

Berharap agar oknum2 tertentu berjibaku memenangkan RK dengan segala cara.

O o kamu ketahuan !

*@IreneViena*
28-6-2018 Jam 07.50 - 08.36 wib.
Dishare Jam 09.40 wib, Baca di Halaman *FB Abdul Kholik* :
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=399609540541819&id=312662402569867