Rajai Debat Pilgub Sumut, ERAMAS Tegaskan Siap Bangun Sumut Bermartabat
Selasa, 19 Juni 2018
Faktakini.com, Medan - Tak salah memang Pasangan Edy Rahmayadi - Musa Rajekshah alias ERAMAS diprediksi akan merajai Pilkada Gubernur Sumatera Utara 2018. Bahkan muncul prediksi ERAMAS akan meraup minimal 70 persen suara.
Karena kualitas mereka memang terlampau jauh diatas pasangan rival, dan hal itu terlihat jelas dalan Debat Publik Ketiga Pilgub Sumut 2018 yang diselenggarakan oleh KPU Sumut hari ini, Selasa (19/6) di Medan.
Pada sesi awal hingga pertengahan, pasangan rival nampak "babak belur" tak mampu mengimbangi kepiawaian ERAMAS. Perbedaan jauh kualitas kedua pasangan sangat terlihat jelas.
Pada sesi tanya jawab, Musa Rajekshah bertanya mengenai penegakan hukum di Sumatera Utara dimana banyak tanah bahkan tanah di hutan hingga seluas puluhan ribu hektar tidak dikuasai oleh negara. Jawaban paslon 2 kabur dan tidak mampu memberikan solusi bahkan terkesan menutup-nutupi.
Dengan gagah Edy Rahmayadi menimpali agar paslon 2 jangan menutup-nutupi lagi, tak boleh ada yang main-main.
"Mari kita bangun Sumatera Utara, jangan kita tutup-tutupi, belum lama ini Menteri Kehutanan dipanggil KPK soal eksekusi ini, jangan ditutup-tutupi", jawab Edy dengan tegas yang membuat paslon rival tak mampu berkata-kata lagi.
Paslon 2 kemudian bertanya bagaimana supaya kasus korupsi diusut tuntas. Arah pertanyaannya terkesan ingin memojokkan.
Dengan tegas Edy pun menjawab, "Saya tau persis kami berdua ini berusaha dicari-cari kesalahannya. Itu cara-cara tidak benar. Yakinkan dan buktikan hukum adalah panglima segala-galanya!".
Sontak para penonton memberikan applause untuk jawaban tegas dari Edy yang seorang Prajurit TNI berjiwa patriotik ini.
"Saya pilih Musa Rajekshah karena saya tau ia bersih. Kalau kami bersalah kami akan menanggung hukumannya di dunia dan akhirat".
Pernyataan penutup Edy Rahmayadi:
"Prinsip hukum harus ditegakkan. Orang terkenal begitu mudahnya mendapatkan KTP (; menyindir KTP 'illegal' Djarot) sementara orang miskin susah mendapatkan KTP. Jangan diam saat agama kita dihina (; kembali sindir Djarot yang membela Ahok si penghujat agama Islam). Dan jangan lakukan kriminalisasi terhadap Ulama. ERAMAS untuk Sumatera Utara Bermartabat".
Musa Rajekshah menimpali bahwa sebagai Putra Asli Sumut, "Walaupun banyak difitnah kami siap menghadapinya!".
Faktakini.com, Medan - Tak salah memang Pasangan Edy Rahmayadi - Musa Rajekshah alias ERAMAS diprediksi akan merajai Pilkada Gubernur Sumatera Utara 2018. Bahkan muncul prediksi ERAMAS akan meraup minimal 70 persen suara.
Karena kualitas mereka memang terlampau jauh diatas pasangan rival, dan hal itu terlihat jelas dalan Debat Publik Ketiga Pilgub Sumut 2018 yang diselenggarakan oleh KPU Sumut hari ini, Selasa (19/6) di Medan.
Pada sesi awal hingga pertengahan, pasangan rival nampak "babak belur" tak mampu mengimbangi kepiawaian ERAMAS. Perbedaan jauh kualitas kedua pasangan sangat terlihat jelas.
Pada sesi tanya jawab, Musa Rajekshah bertanya mengenai penegakan hukum di Sumatera Utara dimana banyak tanah bahkan tanah di hutan hingga seluas puluhan ribu hektar tidak dikuasai oleh negara. Jawaban paslon 2 kabur dan tidak mampu memberikan solusi bahkan terkesan menutup-nutupi.
Dengan gagah Edy Rahmayadi menimpali agar paslon 2 jangan menutup-nutupi lagi, tak boleh ada yang main-main.
"Mari kita bangun Sumatera Utara, jangan kita tutup-tutupi, belum lama ini Menteri Kehutanan dipanggil KPK soal eksekusi ini, jangan ditutup-tutupi", jawab Edy dengan tegas yang membuat paslon rival tak mampu berkata-kata lagi.
Paslon 2 kemudian bertanya bagaimana supaya kasus korupsi diusut tuntas. Arah pertanyaannya terkesan ingin memojokkan.
Dengan tegas Edy pun menjawab, "Saya tau persis kami berdua ini berusaha dicari-cari kesalahannya. Itu cara-cara tidak benar. Yakinkan dan buktikan hukum adalah panglima segala-galanya!".
Sontak para penonton memberikan applause untuk jawaban tegas dari Edy yang seorang Prajurit TNI berjiwa patriotik ini.
"Saya pilih Musa Rajekshah karena saya tau ia bersih. Kalau kami bersalah kami akan menanggung hukumannya di dunia dan akhirat".
Pernyataan penutup Edy Rahmayadi:
"Prinsip hukum harus ditegakkan. Orang terkenal begitu mudahnya mendapatkan KTP (; menyindir KTP 'illegal' Djarot) sementara orang miskin susah mendapatkan KTP. Jangan diam saat agama kita dihina (; kembali sindir Djarot yang membela Ahok si penghujat agama Islam). Dan jangan lakukan kriminalisasi terhadap Ulama. ERAMAS untuk Sumatera Utara Bermartabat".
Musa Rajekshah menimpali bahwa sebagai Putra Asli Sumut, "Walaupun banyak difitnah kami siap menghadapinya!".