Adian Napitupulu Bentrok Dengan Petugas KPU Saat Daftarkan Caleg PDIP
Selasa, 17 Juli 2018
Faktakini.com, Jakarta - Pada hari ini, Selasa (17/7/2018) sempat terjadi keributan yang melibatkan dua politikus PDIP Adian Napitupulu dan Masinton Pasaribu, jelang penutupan pendaftaran caleg di KPU RI, satu per satu partai politik mendatangi Kantor KPU untuk mendaftarkan kadernya.
Dimana setelah PSI, hari ini giliran PDI Perjuangan yang mendaftarkan calegnya ke KPU. Rombongan PDIP tiba di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, sekitar pukul 13.45 WIB. Para kader dan simpatisan PDIP menggunakan seragam partai, walau ada pula yng mengenakan baju daerah.
Kader dan simpatisan PDIP ini melakukan long march dari kantor DPP PDIP di Jalan Diponegoro ke kantor KPU. Dari kantor DPP PDIP, long march tersebut diikuti rombongan beserta satu buah mobil yang didesain mirip seperti sebuah panggung.
Panggung ini dilengkapi dengan pengeras suara dan dihiasi dengan pernak-pernik PDIP. Mulai dari logo partai hingga sebuah monumen buatan bertemakan salam metal yang menggambarkan nomor urut PDIP dan ada pula dukungan untuk Jokowi yang disebut mobil hias kirab kebangsaan.
Saat hendak masuk ke kantor KPU, sempat terjadi bentrok antara petugas pengamanan gerbang masuk KPU dengan beberapa politikus PDIP Adian Napitupulu, Masinton Pasaribu hingga Arteria Dahlan. Di saat yang bersamaan, mobil Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo memang rombongan hendak masuk ke KPU.
Adian protes karena rombongan Perindo didahulukan masuk sementara kader PDIP dibatasi. Padahal, yang diizinkan masuk ke kantor KPU hanya 6 orang yang sudah diwakilkan pengurus PDIP lain, tapi walaupun demikian Adian tetap saja protes.
Dalam video yang beredar luas, terlihat Adian berteriak-teriak.
"Apa, kenapa? Dibatasi? Ayo, masuk," ujar Adian.
Juga terdengar teriakan "Kenapa gak boleh (masuk)? Kenapa gak boleh? Kenapa gak boleh? Jagoan lu?"
Sempat terjadi adu mulut dan dorong mendorong selama beberapa menit. Setelah itu, rombongan PDIP akhirnya berhasil masuk ke kantor KPU.
Foto: Adian Napitupulu dan Masinton Pasaribu
Sumber: Kumparan
Faktakini.com, Jakarta - Pada hari ini, Selasa (17/7/2018) sempat terjadi keributan yang melibatkan dua politikus PDIP Adian Napitupulu dan Masinton Pasaribu, jelang penutupan pendaftaran caleg di KPU RI, satu per satu partai politik mendatangi Kantor KPU untuk mendaftarkan kadernya.
Dimana setelah PSI, hari ini giliran PDI Perjuangan yang mendaftarkan calegnya ke KPU. Rombongan PDIP tiba di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, sekitar pukul 13.45 WIB. Para kader dan simpatisan PDIP menggunakan seragam partai, walau ada pula yng mengenakan baju daerah.
Kader dan simpatisan PDIP ini melakukan long march dari kantor DPP PDIP di Jalan Diponegoro ke kantor KPU. Dari kantor DPP PDIP, long march tersebut diikuti rombongan beserta satu buah mobil yang didesain mirip seperti sebuah panggung.
Panggung ini dilengkapi dengan pengeras suara dan dihiasi dengan pernak-pernik PDIP. Mulai dari logo partai hingga sebuah monumen buatan bertemakan salam metal yang menggambarkan nomor urut PDIP dan ada pula dukungan untuk Jokowi yang disebut mobil hias kirab kebangsaan.
Saat hendak masuk ke kantor KPU, sempat terjadi bentrok antara petugas pengamanan gerbang masuk KPU dengan beberapa politikus PDIP Adian Napitupulu, Masinton Pasaribu hingga Arteria Dahlan. Di saat yang bersamaan, mobil Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo memang rombongan hendak masuk ke KPU.
Adian protes karena rombongan Perindo didahulukan masuk sementara kader PDIP dibatasi. Padahal, yang diizinkan masuk ke kantor KPU hanya 6 orang yang sudah diwakilkan pengurus PDIP lain, tapi walaupun demikian Adian tetap saja protes.
Dalam video yang beredar luas, terlihat Adian berteriak-teriak.
"Apa, kenapa? Dibatasi? Ayo, masuk," ujar Adian.
Juga terdengar teriakan "Kenapa gak boleh (masuk)? Kenapa gak boleh? Kenapa gak boleh? Jagoan lu?"
Sempat terjadi adu mulut dan dorong mendorong selama beberapa menit. Setelah itu, rombongan PDIP akhirnya berhasil masuk ke kantor KPU.
Foto: Adian Napitupulu dan Masinton Pasaribu
Sumber: Kumparan