Anies Bersyukur Acara Multaqo Ulama Dan Da'i Se-Dunia Di Jakarta Sukses
Senin, 9 Juli 2018
Faktakini.com, Jakarta - Alhamdulillah Pemprov DKI Jakarta sukses menjadi tuan rumah acara ini. Berikut pernyataan Gubernur DKI Jakarta Haji Anies Baswedan Ph.D di akun resminya.
Anies Baswedan
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla membuka Multaqo Ulama dan Da’i se-Asia Tenggara, Afrika dan Eropa ke-5 di Hotel Grand Cempaka.
Acara ini dihadiri Syekh Dr.Hasan Bukhori (Imam Masjidil Haram), Prof. Dr. Toha Abidin (Guru Besar Univ. Ummul Quro Mekkah), Prof. Dr. KH. Ma'aruf Amin, Habib Luthfi bin Yahya, Prof. Dr. Said Aqil Husin Al-Munawar, Prof. Dr. Didin Hafidudin, Prof. Dr. Yunahar Ilyas, KH. Syukron Ma'mun, Dr. Mukhlis Hanafi dan ulama-ulama lainnya. (;Termasuk Habib Zein bin Smith Ketua Umum PP Rabithah Alawiyah)
Kita bersyukur bahwa Pemprov DKI Jakarta kembali berkesempatan menjadi tuan rumah pertemuan ilmu dan silaturahmi antar bangsa.
Kesempatan bagi Indonesia untuk bisa menunjukkan bahwa di negeri ini beragam, namun yang unik bukan cuma keberagamannya tetapi persatuannya. Indonesia membangun persatuan bukan tanpa masalah, tetapi dari waktu ke waktu kita sebagai bangsa selalu bisa menyelesaikan tiap masalah satu per satu dan menjaga persatuan. Mungkin dunia Islam bisa juga mengambil hikmah dari bagaimana persatuan di Indonesia dibangun.
Kita juga bersyukur Habib Lufti Bin Yahya dari Pekalongan, tadi hadir khusus sebagai pembicara kunci dan pembicara pertama hari ini, beliau menggaungkan pesan untuk persatuan dan perdamaian yang akan didengar oleh para ulama yang datang dari Afrika, Timur Tengah dan lainnya. Kita berharap pengalaman di Indonesia bisa menjadi pelajaran dan hikmah yang bisa diambil untuk dunia.
Pak Wapres Jusuf Kalla juga seorang yang telah banyak bekerja membangun perdamaian di daerah konflik baik di Indonesia, maupun di berbagai wilayah di Asia Tenggara.
Bahkan bulan lalu sempat berkunjung ke Afganistan untuk merancang solusi perdamaian di sana. Kehadiran beliau Insya Allah akan
menginspirasi semua peserta untuk membawa pesan damai dan persatuan saat kembali ke wilayahnya masing-masing.
Faktakini.com, Jakarta - Alhamdulillah Pemprov DKI Jakarta sukses menjadi tuan rumah acara ini. Berikut pernyataan Gubernur DKI Jakarta Haji Anies Baswedan Ph.D di akun resminya.
Anies Baswedan
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla membuka Multaqo Ulama dan Da’i se-Asia Tenggara, Afrika dan Eropa ke-5 di Hotel Grand Cempaka.
Acara ini dihadiri Syekh Dr.Hasan Bukhori (Imam Masjidil Haram), Prof. Dr. Toha Abidin (Guru Besar Univ. Ummul Quro Mekkah), Prof. Dr. KH. Ma'aruf Amin, Habib Luthfi bin Yahya, Prof. Dr. Said Aqil Husin Al-Munawar, Prof. Dr. Didin Hafidudin, Prof. Dr. Yunahar Ilyas, KH. Syukron Ma'mun, Dr. Mukhlis Hanafi dan ulama-ulama lainnya. (;Termasuk Habib Zein bin Smith Ketua Umum PP Rabithah Alawiyah)
Kita bersyukur bahwa Pemprov DKI Jakarta kembali berkesempatan menjadi tuan rumah pertemuan ilmu dan silaturahmi antar bangsa.
Kesempatan bagi Indonesia untuk bisa menunjukkan bahwa di negeri ini beragam, namun yang unik bukan cuma keberagamannya tetapi persatuannya. Indonesia membangun persatuan bukan tanpa masalah, tetapi dari waktu ke waktu kita sebagai bangsa selalu bisa menyelesaikan tiap masalah satu per satu dan menjaga persatuan. Mungkin dunia Islam bisa juga mengambil hikmah dari bagaimana persatuan di Indonesia dibangun.
Kita juga bersyukur Habib Lufti Bin Yahya dari Pekalongan, tadi hadir khusus sebagai pembicara kunci dan pembicara pertama hari ini, beliau menggaungkan pesan untuk persatuan dan perdamaian yang akan didengar oleh para ulama yang datang dari Afrika, Timur Tengah dan lainnya. Kita berharap pengalaman di Indonesia bisa menjadi pelajaran dan hikmah yang bisa diambil untuk dunia.
Pak Wapres Jusuf Kalla juga seorang yang telah banyak bekerja membangun perdamaian di daerah konflik baik di Indonesia, maupun di berbagai wilayah di Asia Tenggara.
Bahkan bulan lalu sempat berkunjung ke Afganistan untuk merancang solusi perdamaian di sana. Kehadiran beliau Insya Allah akan
menginspirasi semua peserta untuk membawa pesan damai dan persatuan saat kembali ke wilayahnya masing-masing.