Dahsyat! Diserang, Sarumpaet Tampar Sadis Ngabalin: Dasar Penjilat Kau!
Selasa, 3 Juli 2018
Faktakini.com, Jakarta - Bukan Hajjah Ratna Sarumpaet namanya kalo diam saja saat didzallimi, termasuk saat diserang oleh Ali Mochtar Ngabalin anak buah Presiden sekalipun.
Hal ini berawal saat Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menyebut aktivis Ratna Sarumpaet memprovokasi keluarga korban KM Sinar Bangun. Ratna yang akrab dipanggil Bunda Ratna pun dengan lugas balik mempertanyakan logika Ngabalin.
"Saya ini petugas kemanusiaan, kalau pemerintah lagi bekerja lalu saya datang, apa urusan saya? Tapi begitu pemerintah ingin menyetop saya datang, ya itu logikanya, gimana sih?" kata Ratna sang 'Wanita Besi Indonesia" kelahiran Tarutung, Tapanuli Utara 16 Juli 1948 ini saat dihubungi detikcom, Selasa (3/7/2018).
Bunda Ratna yang keberaniannya sudah tak diragukan lagi sejak dulu itu menilai pernyataan Ngabalin tidak tepat soal Ratna tidak tahu banyak karena datang di ujung pencarian.
"Kasih tahu sama dia itu, jangan bodoh sama orang, jangan dia pikir karena dia udah jadi juru bicaranya presiden, dia jadi pintar, nggak, itu pernyataan bodoh," ujar Ratna dengan tegas!
Sebagai aktivis kemanusiaan, lanjut Ratna, tugasnya memberi tahu saat ada hal yang dinilai salah. Sebab, Ratna menilai tidak ada alasan pemerintah menghentikan pencarian korban.
"Saya sebagai aktivis kemanusiaan tugas saya datang ketika terjadi kesalahan. Kesalahan itu saya anggap terjadi ketika mereka merencanakan menghentikan. Kasih tahu sama Ngabalin, jangan asal ngomong saja dia. Dasar penjilat," tuturnya.
Sebagai aktivis organisasi sosial dengan mendirikan Ratna Sarumpaet Crisis Centre. Ratna terkenal dengan pementasan monolog Marsinah Menggugat, yang banyak dicekal di sejumlah daerah pada era Orde baru. Jadi Orde Baru saja berani Bunda Ratna lawan, apatah lagi seorang Ngabalin tentunya.
Ngabalin sebelumnya membela Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan soal ribut-ribut dengan Ratna Sarumpaet di tepi Danau Toba. Ngabalin menilai Ratna telah memprovokasi keluarga korban KM Sinar Bangun.
"Sebetulnya Mbak Ratna itu datang di ujung akhir pencarian korban. Jadi wajar kalau dia tidak banyak tahu dan terkesan memprovokasi keluarga korban," kata Ngabalin kepada detikcom, Selasa (3/7). Yang kemudian seluruh perkataannya itu berbalik mentah-mentah karena langsung diserang balik oleh Hajjah Ratna Sarumpaet.
Sumber: Detik
Faktakini.com, Jakarta - Bukan Hajjah Ratna Sarumpaet namanya kalo diam saja saat didzallimi, termasuk saat diserang oleh Ali Mochtar Ngabalin anak buah Presiden sekalipun.
Hal ini berawal saat Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menyebut aktivis Ratna Sarumpaet memprovokasi keluarga korban KM Sinar Bangun. Ratna yang akrab dipanggil Bunda Ratna pun dengan lugas balik mempertanyakan logika Ngabalin.
"Saya ini petugas kemanusiaan, kalau pemerintah lagi bekerja lalu saya datang, apa urusan saya? Tapi begitu pemerintah ingin menyetop saya datang, ya itu logikanya, gimana sih?" kata Ratna sang 'Wanita Besi Indonesia" kelahiran Tarutung, Tapanuli Utara 16 Juli 1948 ini saat dihubungi detikcom, Selasa (3/7/2018).
Bunda Ratna yang keberaniannya sudah tak diragukan lagi sejak dulu itu menilai pernyataan Ngabalin tidak tepat soal Ratna tidak tahu banyak karena datang di ujung pencarian.
"Kasih tahu sama dia itu, jangan bodoh sama orang, jangan dia pikir karena dia udah jadi juru bicaranya presiden, dia jadi pintar, nggak, itu pernyataan bodoh," ujar Ratna dengan tegas!
Sebagai aktivis kemanusiaan, lanjut Ratna, tugasnya memberi tahu saat ada hal yang dinilai salah. Sebab, Ratna menilai tidak ada alasan pemerintah menghentikan pencarian korban.
"Saya sebagai aktivis kemanusiaan tugas saya datang ketika terjadi kesalahan. Kesalahan itu saya anggap terjadi ketika mereka merencanakan menghentikan. Kasih tahu sama Ngabalin, jangan asal ngomong saja dia. Dasar penjilat," tuturnya.
Sebagai aktivis organisasi sosial dengan mendirikan Ratna Sarumpaet Crisis Centre. Ratna terkenal dengan pementasan monolog Marsinah Menggugat, yang banyak dicekal di sejumlah daerah pada era Orde baru. Jadi Orde Baru saja berani Bunda Ratna lawan, apatah lagi seorang Ngabalin tentunya.
Ngabalin sebelumnya membela Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan soal ribut-ribut dengan Ratna Sarumpaet di tepi Danau Toba. Ngabalin menilai Ratna telah memprovokasi keluarga korban KM Sinar Bangun.
"Sebetulnya Mbak Ratna itu datang di ujung akhir pencarian korban. Jadi wajar kalau dia tidak banyak tahu dan terkesan memprovokasi keluarga korban," kata Ngabalin kepada detikcom, Selasa (3/7). Yang kemudian seluruh perkataannya itu berbalik mentah-mentah karena langsung diserang balik oleh Hajjah Ratna Sarumpaet.
Sumber: Detik