FPI Aceh: Gubernur Dan DPRA Jangan Egois Dan Saling Bertengkar

Senin, 2 Juli 2018

Faktakini.com, Lhokseumawe - Menyikapi kecekcokan antara Gubernur Aceh dan  DPR Aceh, Front Pembela Islam ( FPI) Aceh mengajak kedua pihak agar tidak saling egois dan saling berantam apalagi dipertontonkan di depan rakyatnya.

Hal itu di sampaikan oleh Tgk Muslim At Thahiry Pimpinan Dayah Darul Mujahidin melalui pers rilis yang turut diterima Dailyaceh.com,senin 2/7/2018 perihal ketegangan antara dua lembaga tertinggi di Provinsi Aceh saat ini.

Menurut Tgk Muslim At Thahiry, ketegangan antara Gubernur Aceh dan Lembaga DPRA sudah cukup di pertontonkan kepada rakyat dan anak anak melalui media massa dan sudah saatnya untuk berdamai demi kemajuan Aceh yang lebih dan sejahtera.

Ia mengungkapkan sudah 30 tahun lebih dipertontonkan komplik bersenjata antara RI dan GAM,ekarang mau apalagi , apakah Pemimpin Aceh mau mendidik anak Aceh dengan etika tidak baik dalam bertutur, apakah bahasa yang keji layak keluar dari mulud seorang pemimpin,ungkap Tgk Muslim.

Dan soal ada rakyat yang kritik terhadap kebijakan Gubernur itu sah sah saja, begitu pula soal ada interpelasi dari DPR Aceh kepada Gubernur itu sah sah saja, karena Gubernur Ibarat seorang ayah dalam Rumah tangga Aceh, dan DPR Aceh ibarat anak yang tua yang mewakili anak anak yang kecil untuk menanyakan apa saja yang belum jelas bagi anak anak lain.

" Soal ada rakyat yang kritik terhadap kebijakan Gubernur itu sah-sah saja karena Gubernur bagaikan seorang ayah dalam rumah tangga, kata Tgk Muslim.

Masih kata Tgk Muslim, Kami atas nama bahagian dari rakyat Aceh malu punya pemimpin yang sibuk bertengkar dan buka-buka aib orang di media, apa tidak ada hal lain yang perlu dikerjakan, rakyat sudah cukup menderita, angka kemiskinan tambah meningkat , penganguran dimana mana, kenapa tidak menjadi fokus pada tugas sendiri selaku pemimpin.

Pada kesempatan ini, Tgk Muslim juga menyinggung mengenai Pergub APBA dan Pergub Cambuk, kalau rakyat tidak setuju cabut aja pergub itu, pergub kan bukan Al quran yang tak boleh dirobah-robah, sedangkan pergub kan boleh di robah atau di cabut, bukti rakyat tidak setuju adalah manyoritas wakil rakyat tidak setuju.

Maka cabut aja Pergub tersebut, jangan seorang gubernur sok sok jadi tuhan, peraturannya ngak boleh di ganggu gugat, padahal Allah SWT saja yang maha mengetahui ada aturannya yang dimansuhkan diganti dengan aturan lain, apalagi kita manusia, terang Tgk Muslim.

Jadi jangan buat Aceh ini seperti milik pribadi, atau bagaikan sebuah perusahaan pribadi, mau di buat sesuka hati, kami sudah bosan nonton adegan "teumenak-teumenak di FB dan di media lainya", cetusnya lagi.

Maka sekali lagi kami harapkan jangan pertotonlan akhlak tidak baik di Aceh ini, karena Aceh daerah yang punya marwah dan punya tata kerama dalam kehidupan. Jangan nanti salahkan rakyat dikala rakyat bertutur kasar kepada pemimpinnya, karena pemimpin yg tidak bisa jaga kata kata,tutup Tgk Muslim dalam pesan rilisnya.

Sumber: