Harga Melonjak Drastis, Anies Turun Tangan Datangkan 200 Ribu Ton Telur Ayam Dari Blitar
Jum'at, 13 Juli 2018
Faktakini.com, Jakarta - Alhamdulillah warga Jakarta dikaruniai pemimpin seperti Haji Anies Baswedan Ph.D. Di tengah melonjaknya harga telur ayam di Jakarta dan Kementerian Perdagangan nampak tak mampu mengatasi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kemudian bekerja sama dengan Kabupaten Blitar untuk mendatangkan 200.000 ton telur ayam ke Ibu Kota.
Eksekusi pengiriman tersebut diperjelas setelah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Bupati Blitar Rijanto menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) di Balairung, Balai Kota DKI, Senin 9 Juli 2018.
MoU tersebut akan ditindaklanjuti berupa perjanjian kerja sama oleh badan usaha milik daerah (BUMD) PT Food Station Tjipinang dan Koperasi Putera Blitar secara business to business (B to B).
Perwakilan Koperasi Putera Blitar sekaligus peternak ayam petelur Rofi Yasifun mengatakan pihaknya sudah memulai mengirimkan sebanyak 100 ton atau 100 ribu paket telur ayam ke Ibu Kota sejak dua bulan lalu.
"Sekarang MoU G to G (government to government) sudah ditandatangani. Kami siap menambah kapasitas menjadi 200ribu paket atau 200 ton telur ayam per bulan," katanya ketika ditemui di Balai Kota, Senin.
Rofi mengatakan, telur tersebut didapat dari koperasi peternak yang beranggotakan 500 orang. Total peternak ayam petelur di Kabupaten Blitar mencapai 6000 orang.
Lewat kerja sama dengan Pemprov DKI, peternak telur di kota kelahiran Bung Karno tersebut mendapat kepastian wilayah pemasaran.
"Dulu peternak acap kali kebingungan memasarkan telur ayam lantaran banyaknya saingan. Kerja sama dengan Food Station tentu memberi kepastian kepada peternak," jelasnya.
Pada perjanjian awal harga jual yang disepakati oleh Koperasi Putera Blitar dan Food Station Tjipinang berkisar Rp19.000/kg. Namun, harga telur ayam tersebut terus dievaluasi setiap bulan.
Evaluasi dilakukan karena harga pokok produksi (HPP) telur ayam mengalami fluktuasi lantaran harga pakan yang mayoritas merupakan produk impor.
Tertekannya nilai tukar rupiah membuat harga pakan ayam petelur melonjak hingga Rp3.700/kg. Dengan begitu, lanjutnya, harga jual pun mengalami penyesuaian.
"Harga jual dari koperasi kepada Food Station Tjipinang menjadi Rp22.700/kg. Kerja sama ini menguntungkan kami. 5-10 tahun belakangan, ketika harga produksi naik harga jual justru turun," ungkapnya.
Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Arief Prasetio Adi mengatakan siap meningkatkan pembelian komoditas telur dari peternak Blitar lantaran tingginya kebutuhan warga Ibu Kota.
"Kebutuhan telur ayam di Jakarta saat ini berkisar 298 ton per hari. Dua bulan lalu, kami sudah pesan 100ribu pack atau 100 ton per bulan, nanti pasti ditambah," ungkapnya.
Selain telur ayam, Arief mengatakan membuka peluang masuknya komoditas pangan lain yang dihasilkan oleh peternak atau petani Blitar, misalnya susu sapi dan daging ayam broiler.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menuturkan penandatanganan MoU akan dilanjutkan dengan pembahasan realisasi kerja sama antara badan usaha milik daerah DKI yaitu PT Food Station Tjipinang dan Koperasi Putera Blitar.
Tingginya tingkat kepadatan penduduk di Ibu Kota membuat Pemprov DKI harus memastikan ketersediaan pasokan atau suplai bahan pangan.
Itu sebabnya, pemerintah khususnya BUMD harus bekerja sama dengan daerah produsen lain untuk mendatangkan bahan pangan.
"Kami menugaskan BUMD menjalin kerja sama di dalam negeri. Salah satunya telur ayam ras dari blitar. Kami berharap kerja samanya nanti B2B antara Food Station Tjipinang dengan Koperasi Putera Blitar," kata Anies.
Foto: Gubernur DKI Jakarta Haji Anies Baswedan Ph.D
BISNIS.COM