Ini Kritik Keras Agi Betha Untuk Lik Khai

Selasa, 3 Juli 2018

Faktakini.com

Tulisan Bu Agi Betha πŸ‘‡πŸ½πŸ‘‡πŸ½

🚫LIK KHAI

Lik Khai membuat spanduk di beberapa titik strategis Kota Batam. Kain besar yg terbentang di pusat kota dan memuat foto dirinya itu sangat menarik perhatian. Jika di kota2 besar Jawa, gaya personal branding seperti itu sudah setara dengan gaya para Ketua Partai besar seperti Romy, Airlangga, dan Cak Imin, yg wajah sumringahnya terpampang dimana2.

Tapi yg menimbulkan kekecewaan dan kemudian menjadi kemarahan warga Batam, adalah karena mereka tidak dapat membaca kalimat yg ditulis oleh Lik Khai. Di samping foto tubuh makmurnya, ia memamerkan tulisan berhuruf 'ARAB' yg mencolok dan mendominasi layar.

Karena sehari2 masyarakat setempat tidak bebahasa Arab, tidak menulis huruf Arab, dan jelas jauh dari budaya Kearab-araban, maka merekapun gusar.

What the maksud of the kalimat..? Media sosial setempatpun heboh. Warga net antara lain menulis: "Jangan dipilih lagi wakil rakyat yg tak dapat berbahasa Indonesia." Yang lainnya mengatakan: "Ini adalah Indonesia, bukan 'Timur-Tengah'..!"

Mendapat protes keras kanan kiri, Lik Khai berkilah bahwa dia telah salah pasang spanduk. Ia meminta maaf dan berjanji menurunkan media promosi dirinya itu. Ia berkelit baliho2 bongsor itu seharusnya bertuliskan 2 bahasa, yaitu bahasa leluhurnya dan bahasa Indonesia. Tapi jika menengok isi dari akun media sosialnya, memang Lik Khai gemar menulis dengan huruf nenek moyangnya, yg tentu itu hanya dapat dibaca dan dipahami oleh kalangan terbatas.

Siapa Lik Khai? Dia adalah anggota DPRD Kota Batam dari PARTAI NASDEM yg duduk di Komisi 1. Sebagai anggota dewan, ia terbilang cukup aktif berbicara melalui media setempat maupun di televisi. Dengan kapasitasnya sebagai anggota dewan, mestinya memang Lik Khai bisa berhati2 mengontrol penampakannya dimuka umum, karena jelas ada pasal hukum yg dilanggar atas spanduk yg hanya bermuatan tulisan Arab tanpa tulisan berbahasa Indonesia tsb.

Selain itu, sebagai kader Nasdem, mestinya Lik Khai cermat dalam mengingat prinsip2 sesama warga Nasdem. Utamanya pernyataan yg dikemukakan oleh sesama kader Nasdem yg lebih berpengaruh. EMMY HAFILD, mantan petinggi Walhi yg kini duduk menjadi pengurus di DPP Nasdem misalnya, menyerukan bahwa Indonesia bukan Arab. Emmy yg akan maju sebagai caleg dr Nasdem, dan di Pilkada DKI lalu menjadi Jubir dan Timses Ahok-Djarot, jelas mengatakan bahwa memakai atribut2 Arab adalah bentuk RADIKALISME dan INTOLERANSI.

Menurut Emmy, menjadi ke-arab2 an adalah dosa besar yg menyalahi Keberagaman dan mengingkari ke-Indonesiaan. Apalagi memakai atribut agama dan menggunakan ciri2 nenek-moyang, itu tabu bagi warga Indonesia yg Berkebhinnekaan.

✔Kalau ada yg bertanya kenapa sy menulis 'Arab' dan bukan identitas Tiongkok yg sebenarnya, semata krn sy menghindar dikatai 'Rasis, Sara, dan Anti Pancasila'.

Karena kita tengah berada di era dimana mendiskreditkan segala yg kearab-araban dan berbau Islam, bukanlah perilaku Rasis, bukan pula Sara.

Tapi siapa berani mempersoalkan atribut2 Aseng, maka segala sesuatu akan langsung dicap SARA. Ia menjadi Legal untuk dipojokkan, bahkan Dibully dan Dikriminalisasi.

😎😎😎