Inilah 27 Perang Di Jaman Nabi Muhammad SAW
Ahad, 8 Juli 2018
Faktakini.com, Jakarta - Nabi Muhammad SAW tidak hanya memiliki kelembutan dan kemurahan hati, tetapi beliau juga sangat pemberani dan tak segan mengangkat senjata demi untuk membela agama Islam.
Sejarah Islam tak hanya mencatat sosok Nabi Muhammad SAW sebagai seorang utusan Allah yang berakhlak mulia tanpa cela, tapi juga sosok pahlawan besar.
Dalam banyak perjuangan membela Islam, Rasulullah adalah prajurit Allah yang gagah perkasa dan panglima perang yang bersahaja.
Ibnu Hisyam dalam as-Sirah an-Nabawiyah menyatakan ada 27 peperangan yang terjadi di zaman Nabi Muhammad SAW.
Peperangan tersebut terjadi dalam fase Madinah (10 tahun). Maka dapat disimpukan bahwa rata-rata Nabi Muhammad SAW berperang 2,7 kali setahun atau sekitar 4 bulan sekali.
Bisa dibayangkan bagaimana sibuknya beliau mempersiapkan fisik, perbekalan dan strategi perang kaum muslimin pada zaman itu. Padahal Nabi dan kaum muslimin juga harus berdakwah, berdagang, berkebun, membangun masyarakat dan aktivitas lainnya.
Islam mengajarkan perang yang penuh adab dan akhlak, bukan membunuh membabi buta, penuh dendam dan kezaliman.
Berikut peperangan di zaman Nabi Muhammad SAW:
1. Perang Waddan atau Perang al-Abwa.
Waktu : Shafar 2H/623 M
Lokasi : Waddan -Tenggara Kota Madinah.
Jumlah Muslim : 70 orang (muhajirin)
Jalannya Perang:
Serombongan kafilah Quraisy Mekah melewati wilayah Waddan. Sebelumnya, orang-orang kafir Quraisy telah mengobarkan peperangan terhadap umat Islam sejak awal kedatangan Islam dan mereka mengambil harta kaum muhajirin dengan cara yang zalim.
Rasulullah SAW yang mengetahui mereka melewati wilayah Madinah pun mencegat mereka. Tidak terjadi kontak fisik dalam peristiwa ini. Terjadi perjanjian damai antara Rasulullah dengan Amr bin Makhsyu adh-Dhamiri.
2. Perang Buwath
Waktu : Rabiul Awal tahun 2 H/623 M
Lokasi : Waddan -Tenggara Kota Madinah.
Jumlah Muslim : 200 orang
Jumlah Musuh : 100 orang dipimpin oleh Umayyah bin Khalaf
Jalannya Perang:
Mengetahui pergerakan Rasulullah SAW dan pasukannya, orang-orang Quraisy pun mempercepat langkah mereka dan melewati jalan yang tersembunyi untuk menghindari cegatan kaum muslimin. Peristiwa ini pun berakhir tanpa kontak senjata.
3. Perang Safwan atau Perang Badar I
Waktu : Rabiul Awal tahun 2 H
Lokasi : Madinah
Jumlah Muslim : 70 orang
Jalannya Perang:
Dilatarbelakangi oleh tindakan Kirz bin Jabir al-Fahri yang menyerang peternakan penduduk Madinah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memimpin 70 orang sahabatnya untuk menghadapi pembuat onar ini. Sesampainya di daerah Safwan, Nabi tidak menemukan mereka.
4. Perang Usyairah
Waktu : Jumadil Akhir tahun 2 H
Lokasi : Waddan -Tenggara Kota Madinah.
Jumlah Muslim : 150 orang sahabatnya menghadang kafilah Quraisy
Jalannya Perang:
Tidak terjadi kontak senjata. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengadakan ikatan perjanjian damai di jalur kafilah dagang itu dengan kabilah Bani Mudlij dan sekutu-sekutu Bani Dhamrah.
5. Perang Badar II
Perang di Zaman Nabi - lokasi perang badar
lokasi perang badar
Waktu : Ramadhan tahun 2 H
Lokasi : Badar
Jumlah Muslim : 313
Jumlah Musuh : 1000
Jalannya Perang:
Rasulullah SAW memimpin 313 orang kaum muslimin menghadapi 1000 orang-orang Mekah dibawah pimpinan Abu Jahal. Sama seperti aksi militer sebelumnya, perang ini dilatarbelakangi pencegatan kafilah dagang Quraisy.
Namun upaya pencegatan itu diketahui oleh pihak Quraisy sehingga mereka meminta bantuan kepada kaumnya di Mekah. Mekah pun mengelurkan orang-orang terbaik mereka dengan persenjataan lengkap.
Dalam perang ini, 22 orang sahabat Nabi gugur sebagai syuhada. Di pihak musyrikin Mekah 70 orang tewas dan 70 lainnya terluka. Perang ini pun dimenangkan oleh kaum muslimin.
6. Perang Bani Qainuqa’
Waktu : 2 H
Lokasi : Madinah.
Jalannya Perang:
Bani Qainuqa’ adalah nama kabilah Yahudi yang tinggal di Madinah. Rasulullah memerangi mereka pada bulan Syawal tahun 2 H. Peristiwa ini dilatarbelakangi peghkhianatan Yahudi atas perjanjian damai yang telah mereka sepakati dengan kaum muslimin.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengepung perkampungan mereka selama 15 hari. Akhirnya mereka pun menyerah dan diusir dari Madinah.
7. Ketujuh: Perang Bani Sulaim
Waktu : 2 H
Lokasi : Madinah
Jumlah Muslim : 200
Jalannya Perang:
Tidak sampai 7 hari setelah tiba di Madinah dari Perang Badar, Rasulullah berangkat menuju Bani Sulaim dengan membawa 200 orang pasukan. Keberangkatan Rasulullah ini dikarenakan Bani Ghathafan dan Bani Sulaim yang bersekutu memerangi Madinah.
Sesampainya di Qarqaratu al-Kidr, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak menjumpai sekutu tersebut karena mereka telah melarikan diri setelah melihat pasukan kaum muslimin.
8. Perang as-Suwaiq
Waktu : 2 H
Lokasi : Waddan -Tenggara Kota Madinah.
Jumlah Muslim : 200
Jumlah Musuh : 200 pimpinan Abu Sufyan
Jalannya Perang:
Perang dilatarbelakangi kemarahan orang-orang Mekah karena kekalahan mereka di Badar.
Abu Sufyan bernadzar tidak akan membiarkan air menyentuh kepalanya karena junub sebelum ia memerangi Nabi Muhammad. Lalu ia membawa 200 orang penunggang kuda dari kaum Quraisy menuju Madinah. Di Madinah, mereka bermalam di rumah seorang Yahudi dari Bani Nadhir yang bernama Salam bin Misykam. Dari sana ia memata-matai kondisi malam hari Kota Madinah.
Abu Sufyan memerintahkan beberapa orang untuk keluar mengawasi keadaan. Lalu mereka membunuh salah seorang Anshar. Kabar ini sampai kepada Nabi, beliau pun menyiapkan pasukan dan mengejar orang-orang Quraisy tersebut. Namun beliau tidak berhasil menemukan mereka.
9. Perang Dzi Amr atau Perang Ghathafan
Waktu : 3 H
Lokasi : Madinah
Jumlah Muslim : 450
Jalannya Perang:
Nabi memimpin 450 orang sahabatnya menghadapi orang-orang Ghathafan dari Bani Tsa’labah bin Muharib yang hendak menyerang Madinah.
Dalam perjalanan Rasulullah mengejar orang-orang Ghathafan, beliau kehujanan lalu melepas pakaiannya dan menjemurnya. Saat beliau sedang duduk istirahat, datanglah seorang laki-laki yang bernama Du’tsur bin al-Harits mengacungkan pedang ke kepala Rasulullah.
Ia berkata, “Siapa yang akan menghalangimu dariku sekarang?” Maksudnya, siapa yang akan menolongmu dari pedangku. Dengan tenang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Allah.” Lalu ia pun tergetar dan jatuhlah pedang dari tangannya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengambil pedang tersebut dan berkata, “Siapa yang akan menghalangimu dariku?” Ia menjawab, “Tidak ada seorang pun.” Kemudian ia mengucapkan dua kalimat syahadat.
Setelah itu Du’tsur datang menemui kaumnya dan mendakwahkan Islam kepada mereka. Peristiwa ini pun berakhir tanpa kontak senjata.
10. Perang Uhud
Perang di Zaman Nabi - Jabal Uhud di Madinah
Jabal Uhud di Madinah
Waktu : Syawal 3 H
Lokasi : Gunung Uhud (lokasi di utara Madinah, tinggi: 350 m, panjang: 7 Km, dan lebar: 3 Km)
Jumlah Muslim : 650 pasukan infantri dan 200 pasukan dengan kendaraan
Jumlah Musuh : 3000 orang musyrik pimpinan Abu Sufyan
Jalannya Perang:
Ada beberapa faktoryang melatar-belakangi perang ini;
a. Faktor agama:
Orang-orang musyrikin merapatkan barisan mereka. Mereka mengeluarkan harta untuk menghalangi manusia dari jalan Allah, mencegah orang-orang untuk memeluk Islam, dan berupaya menyerang Madinah.
b. Faktor sosial:
Orang-orang Mekah adalah orang yang dihormati di kalangan Arab. Apa yang terjadi di Badar telah mempermalukan dan merendahkan kedudukan mereka. Perang Uhud sekaligus menjadi momen balas dendam mereka atas tewas tokoh-tokoh Quraisy di Badar.
c. Faktor ekonomi:
Kafilah dagang Quraisy mulai terancam ketika melewati jalur perdagangan yang dulu biasa mereka lewati dengan aman. Sekarang, wilayah-wilayah tersebut menjadi bagian dari wilayah negara Islam Madinah atau bertetanggaan. Mereka sadar, sewaktu di Mekah dulu mereka telah merampas harta yang menjadi hak kaum muslimin dan umat Islam pasti akan menuntut hak mereka itu.
d. Faktor politik:
Mengembalikan superioritas Mekah di tanah Arab.
Perang Uhud berakhir dengan kekalahan di pihak umat Islam. 70 orang dari mereka gugur di medan pertempuran dan 40 orang sahabat terluka, termasuk Nabi Muhammad SAW.
Sementara di pihak kaum musyrikin 30 orang tewas.
11. Perang Hamraul Asad
Waktu : 3 H
Lokasi : Hamraul Asad
Jumlah Muslim : 540
Jumlah Musuh : 970
Jalannya Perang:
Perang ini adalah kelanjutan dari Perang Uhud. Keesokan harinya dalam keadaan terluka, Nabi SAW memimpin 540 sahabat untuk menghadapi 970 orang musyrik yang dipimpin oleh Abu Sufyan.
Perang ini terjadi karena Rasulullah khawatir orang-orang Mekah yang tengah naik moralnya karena memenangkan Perang Uhud, akan melanjutkan ambisi mereka dengan menyerang Madinah.
Apa yang dikhawatirkan Rasulullah pun benar adanya. Orang-orang Mekah tengah bergerak menuju Madinah. Mereka sangka Rasulullah dan para sahabatnya tengah terpuruk mentalnya dan lemah kondisinya, karena sebagian sahabat terluka di Uhud.
Peristiwa ini berakhir tanpa kontak senjata, karena orang-orang musyrikin Mekah lari ketakutan mendengar kabar tentang kedatangan Rasulullah dan pasukannya.
12. Perang Bani Nadhir
Waktu : Rabiul Awal tahun 4H
Lokasi : perkampungan Bani Nadhir
Jalannya Perang:
Rasulullah SAW memimpin pasukannya mengepung perkampungan Bani Nadhir karena orang-orang Yahudi ini mengingkari perjanjian damai dengan Rasulullah.
Peristiwa ini berakhir tanpa kontak senjata, Yahudi Bani Nadhir menyerah. Akhirnya mereka diusir dari Madinah. Mereka memilih bergabung dengan kabilah Yahudi lainnya di Khaibar.
13. Perang Badar III
Waktu : bulan Dzul Qa’dah tahun 4 H
Lokasi : Zharan atau Asfan
Jumlah Muslim : 1500 pasukan infantri dan 10 pasukan dengan berkendara
Jumlah Musuh : 2000 infantri dan 50 pasukan berkendara pimpinan Abu Sufyan.
Jalannya Perang:
Orang-orang Mekah datang untuk menyerang Madinah. Ketika sampai di wilayah Zharan atau Asfan, Rasulullah mengetahui kedatangan mereka, maka beliau pun menyiapkan pasukan untuk menghadang mereka. Abu Sufyan yang mengetahui kesiapan kaum muslimin pun kembali dan mengurungkan penyerangan.
14. Perang Dumatul Jandal
Waktu : Rabiul Awal tahun 5H
Lokasi : Dumatul Jandal ( dekat Syam).
Jumlah Muslim : 1000
Jalannya Perang:
Nabi SAW memimpin 1000 orang sahabatnya menghadapi kabilah-kabilah musrik di wilayah Dumatul Jandal, sebuah daerah dekat wilayah Syam.
Perang ini dilatar-belakangi oleh kabilah-kabilah musyrik di Dumatul Jandal yang melakukan perampokan bagi orang yang melewati daerah mereka dan menggalang kekuatan untuk menyerang Madinah.
Para ahli sejarah berselisih apakah terjadi kontak senjata pada perang ini atau tidak. Ibnul Jauzi dalam Tarikh al-Muluk wa al-Umam menyatakan terjadi kontak senjata. Sedangkan Ibnu Katsir dalam al-Bidayah wa an-Nihayah, menukil dari Ibnu Ishaq berpendapat tidak terjadi kontak senjata.
Ash-Shalabi dalam karyanya Shalahuddin al-Ayyubi wa Juhuduhu fi Qaadha ala ad-Daulah al-Fatimiyah wa Tahriri Baitil Maqdis mengatakan inilah kontak pertama umat Islam dengan orang-orang Salib (orang Nasrani). Karena Dumatul Jandal dekat wilayah Syam yang dikuasai Romawi yang berama Nasrani.
15. Perang Bani Musthaliq
Waktu : Sya’ban tahun 5H
Lokasi : daerah Muraisi’
Jumlah Muslim : 700 pasukan infantri dan 30 pasukan berkuda
Jalannya Perang:
Nabi SAW memimpin 700 pasukan infantri dan 30 pasukan berkuda menghadapi orang-orang Bani Musthaliq yang dipimpin oleh al-Harits bin Abi Dharar.
Sebab terjadinya perang ini adalah orang-orang Bani Musthaliq berencana menyerang kaum muslimin. Nabi mengutus Buraidah bin al-Hashib untuk menanyakan kepada al-Harits tentang pernyataan perang tersebut.
Dan berita tersebut benar sebagaimana adanya. Nabi pun dengan cepat merespon hal itu dengan terlebih dahulu melakukan penyerangan. Perlu diketahui, Bani Musthaliq adalah sekutu Mekah saat Perang Uhud.
Perang ini dimenangkan oleh kaum muslimin dengan satu orang sahabat gugur di medan jihad. Sementara 10 orang dari Bani Musthaliq tewas dan sisanya menjadi tawanan.
16. Perang Ahzab / Khandaq
Waktu : Syawal tahun 5H
Lokasi : Zharan atau Asfan
Jumlah Muslim : 3000
Jumlah Musuh : 10.000 orang pimpinan Abu Sufyan bin Harb
Jalannya Perang:
Perang Ahzab adalah perang melawan sekutu orang-orang musyrik Mekah, musyrik luar Madinah, dan dibantu oleh Yahudi. Mereka semua secara serentang melakukan penyerangan terhadap Kota Madinah.
Perang ini dipicu oleh beberapa orang Yahudi Madinah yang menyeru Mekah dan kabilah-kabilah musyrik lainnya untuk bersekutu menginvasi Madinah.
Mengetahui kabar yang sangat berbahaya ini, kaum muslimin atas usul Shahabt Salman al-Farisi membangun parit (Arab: Khandaq) sebagai benteng pertahanan dari serangan sekutu besar ini.
Walaupun dikepung dan diserang selama satu bulan, kaum muslimin berhasil bertahan. Musuh pun kembali dengan tangan hampa, tanpa kemenangan.
17. Perang Bani Quraizhah
Waktu : Dzul Hijjah tahun 5H
Lokasi : Madinah
Jalannya Perang:
Saat Rasulullah membersihkan diri sepulangnya dari Perang Ahzab, Malaikat Jibril datang menemui beliau dan mengatakan, “Apakah engkau sudah meletakkan senjata? Demi Allah, kami para malaikat masih memanggul senjata-senjata kami. Keluarlah menuju mereka”. Rasulullah bertanya, “Kepada siapa?” “Kesana”. Kata Jibril menunjuk kea rah perkampungan Bani Quraizhah. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berangkat menuju Bani Quraizhah (HR. Bukhari).
Yahudi Bani Quraizhah memiliki peran sentral atas terkepungnya kaum muslimin selama 1 bulan dalam Perang Ahzab. Merekalah yang melobi orang-orang musyrik untuk menyerang Madinah, padahal Bani Quraizhah telah mengadakan perjanjian damai dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Perang ini berakhir dengan kemenangan kaum muslimin. Dari pihak kaum muslimin gugur 4 orang sahabat dan 200 lainnya luka-luka. Sementara dari 400 orang Yahudi ada yang tewas da nada pula yang ditangkap.
18. Perang Bani Lihyan
Waktu : Rabiul Awal tahun 6 H
Jalannya Perang:
Rasulullah SAW memimpin 200 orang sahabatnya menghadapi Bani Lihyan yang membunuh 10 orang sahabat Rasulullah.
Mendengar kedatangan Nabi SAW, orang-orang Bani Lihyan pun lari.
19. Perang Dzi Qard atau al-Ghabah
Waktu : Rabiul Awal tahun 6 H
Jumlah Muslim : 500
Jalannya Perang:
Nabi SAW memimpin 500 orang sahabatnya menghadapi Uyainah bin Hishn al-Fazari bersama pasukan berkuda dari orang-orang Ghathafan. Pasukan ini menyerang peternakan Rasulullah dan membunuh seorang dari Bani Ghifar dan menawan istrinya.
Orang-orang Ghathafan ini pun pergi melarikan diri. Dan akhirnya sang wanita tawanan berhasil datang kepada Nabi SAW dengan selamat.
20. Perang Hudaibiyah
Perang di Zaman Nabi - Lokasi Perjanjian Hudaibiyah, pinggiran Kota Mekah
Lokasi Perjanjian Hudaibiyah, pinggiran Kota Mekah
Waktu : Dzul Qa’dah tahun 6 H
Lokasi : Hudaibiyah-Mekah
Jumlah Muslim : 1400
Jalannya Perang:
Rasulullah SAW bersama 1400 orang sahabatnya hendak menunaikan umrah. Sesampainya di Hudaibiyah mereka dihalangi oleh orang-orang Quraisy. Lalu terjadilah perjanjian damai Hudaibiyah.
21. Perang Khaibar
Waktu : Muharam tahun ke-7 H
Lokasi : Khaibar
Jumlah Muslim : 1400 orang pasukan infantri dan 20 pasukan berkendara
Jumlah Musuh : 10.000 orang Yahudi Khaibar
Jalannya Perang:
Rasulullah SAW memimpin 1400 orang pasukan infantri dan 20 pasukan berkendara menghadapi 10.000 orang Yahudi Khaibar yang dipimpin oleh Kinanah bin Abi al-Haqiq.
Sebelumnya, orang-orang Yahudi telah memerangi umat Islam pada Perang Uhud dan Ahzab. Kemudian dari Khaibar, mereka berencana menyerang Madinah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun mendahului rencana mereka. Dan Allah memberikan kemenangan kepada kaum muslimin.
Dalam perang ini, 50 orang sahabat Nabi terluka dan 18 gugur di medan tempur. Sementara dari pihak Yahudi 93 orang tewas.
22. Perang Wadi al-Qura
Waktu : Muharam tahun ke-7 H
Lokasi : Wadi al-Qura
Jumlah Muslim : 1382
Jalannya Perang:
Setelah tuntas menghadapi Yahudi di Khaibar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memimpin 1382 orang sahabatnya menghadapi Yahudi Wadi al-Qura. Perang ini berakhir dengan kemenangan kaum muslimin dan 11 orang Yahudi tewas.
23. Perang Dzatu ar-Riqaq
Waktu : Muharam tahun ke-7 H
Lokasi : Khaibar
Jumlah Muslim : 400 orang
Jalannya Perang:
Rasulullah SAW memimpin 400 orang sahabatnya menghadapi pasukan sekutu orang-orang musyrik dari Bani Ghathafan, Bani Muharib, Bani Tsa’labah, dan Bani Anmar.
Perang ini dilatar-belakangi oleh seruan Bani Ghathafan kepada sekutu-sekutunya untuk berangkat menyerang umat Islam di Madinah. Namun, setelah mengetahui kaum muslimin telah bersiap meladeni mereka, mereka pun lari dan tercerai-berai.
24. Penaklukkan Kota Mekah (Fathu Makkah)
Waktu : Ramadhan tahun 8 H
Lokasi : Mekah
Jumlah Muslim : 10.000 orang
Jalannya Perang:
Rasulullah SAW memimpin 10.000 orang sahabatnya untuk menyerang Mekah yang telah membatalkan perjanjian damai di Hudaibiyah. Mekah memerangi Bani Bakr yang merupakan sekutu Nabi dalam perjanjian tersebut.
Peristiwa ini berakhir dengan menyerahnya orang-orang Mekah. Akhirnya, setelah 8 tahun berpisah, Rasulullah kembali menginjakkan kaki beliau di tanah kelahirannya tersebut.
25. Perang Hunain atau Perang Hawazin
Waktu : Syawal tahun 8 H
Lokasi : Khaibar
Jumlah Muslim : 12.000 orang
Jalannya Perang:
Kaum muslimin memiliki pasukan yang begitu besar, karena orang-orang Mekah telah menjadi bagian dari keluarga kaum muslimin. Saat itu, Rasulullah memimpin 12.000 sahabatnya untuk menghadapi sekutu orang-orang Hawazin, Tsaqif, Bani Muiz, Bani Hilal, dll.
Perang ini dilatar-belakangi kekhawatiran orang-orang Hawazin setelah mendengar umat Islam menaklukkan Mekah. Setelah Mekah jatuh, mereka menyangka kaum muslimin akan memerangi mereka. Mereka pun menyiapkan pasukan untuk menyerang umat Islam terlebih dahulu. Mendengar kabar tersebut Rasulullah mengirim mata-matanya menuju Hawazin dan akhirnya beliau siapkan 10.000 pasukan yang ikut bersama beliau dalam penaklukkan Mekah ditambah 2000 pasukan dari Mekah.
Kaum muslimin berhasil memenangkan pertempuran ini. Namun karena kecerobohan kaum muslimin di awal perang, mereka menderita kerugian yang cukup besar dengan 6 orang gugur di medan perang dan 6000 lainnya terluka.
Hal ini sebagaimana yang difirmankan Allah SWT;
لَقَدْ نَصَرَكُمُ اللَّهُ فِي مَوَاطِنَ كَثِيرَةٍ ۙ وَيَوْمَ حُنَيْنٍ ۙ إِذْ أَعْجَبَتْكُمْ كَثْرَتُكُمْ فَلَمْ تُغْنِ عَنْكُمْ شَيْئًا وَضَاقَتْ عَلَيْكُمُ الْأَرْضُ بِمَا رَحُبَتْ ثُمَّ وَلَّيْتُمْ مُدْبِرِينَ
“Sesungguhnya Allah telah menolong kamu (hai para mukminin) di medan peperangan yang banyak, dan (ingatlah) peperangan Hunain, yaitu diwaktu kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlah(mu), maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikitpun, dan bumi yang luas itu telah terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari kebelakang dengan bercerai-berai.” (QS. At-Taubah: 25)
Sementara dari pihak orang-orang musyrik 71 orang tewas terbunuh.
26. Perang Thaif
Waktu : Syawal tahun 8 H
Lokasi : Thaif
Jumlah Muslim : 12.000 orang
Jalannya Perang:
Rasulullah SAW memimpin 12.000 pasukannya menghadapi Bani Tsaqif di Thaif. Rasulullah mengepung perkampungan mereka dan akhirnya mereka menyerah dan memeluk Islam.
27. Perang Tabuk
Waktu : Rajab tahun 9 H
Lokasi : Tabuk
Jumlah Muslim : 30.000 orang
Jalannya Perang:
Sebelumnya, pada Jumadil Awal tahun 8 H, Romawi cukup dibuat terkejut dengan perlawanan umat Islam di Perang Mu’tah. Akibat dari peperangan itu, kabilah-kabilah Arab yang dijajah Romawi mulai berani melakukan pembangkangan. Dalam Perang Mu’tah juga, gugur sahabat-sahabat dekat Rasulullah dan panglima Perang Mu’tah: Zaid bin Haritsah, Ja’far bin Abi Thalib, dan Abdullah bin Rawahah radhiallahu ‘anhum.
Untuk membuat perhitungan terhadap umat Islam, Romawi merencanakan menyerang Madinah. Kabar tersebut sampai kepada Rasulullah SAW. Lalu beliau siapkan 30.000 sahabatnya menghadapi negara adidaya Romawi itu di Tabuk.
Peristiwa ini berakhir tanpa kontak senjata, karena orang-orang Romawi enggan menghadapi kaum muslimin di Tabuk, mereka lebih senang jika Rasulullah dan pasukannya mendatangi benteng mereka di Syam. Padahal Rasulullah telah beberapa hari menunggu kedatangan mereka di Tabuk.
Hal ini semakin menambah kewibawaan Negara Islam Madinah.
Gambar: Ilustrasi
Sumber: duniatimteng.id
Faktakini.com, Jakarta - Nabi Muhammad SAW tidak hanya memiliki kelembutan dan kemurahan hati, tetapi beliau juga sangat pemberani dan tak segan mengangkat senjata demi untuk membela agama Islam.
Sejarah Islam tak hanya mencatat sosok Nabi Muhammad SAW sebagai seorang utusan Allah yang berakhlak mulia tanpa cela, tapi juga sosok pahlawan besar.
Dalam banyak perjuangan membela Islam, Rasulullah adalah prajurit Allah yang gagah perkasa dan panglima perang yang bersahaja.
Ibnu Hisyam dalam as-Sirah an-Nabawiyah menyatakan ada 27 peperangan yang terjadi di zaman Nabi Muhammad SAW.
Peperangan tersebut terjadi dalam fase Madinah (10 tahun). Maka dapat disimpukan bahwa rata-rata Nabi Muhammad SAW berperang 2,7 kali setahun atau sekitar 4 bulan sekali.
Bisa dibayangkan bagaimana sibuknya beliau mempersiapkan fisik, perbekalan dan strategi perang kaum muslimin pada zaman itu. Padahal Nabi dan kaum muslimin juga harus berdakwah, berdagang, berkebun, membangun masyarakat dan aktivitas lainnya.
Islam mengajarkan perang yang penuh adab dan akhlak, bukan membunuh membabi buta, penuh dendam dan kezaliman.
Berikut peperangan di zaman Nabi Muhammad SAW:
1. Perang Waddan atau Perang al-Abwa.
Waktu : Shafar 2H/623 M
Lokasi : Waddan -Tenggara Kota Madinah.
Jumlah Muslim : 70 orang (muhajirin)
Jalannya Perang:
Serombongan kafilah Quraisy Mekah melewati wilayah Waddan. Sebelumnya, orang-orang kafir Quraisy telah mengobarkan peperangan terhadap umat Islam sejak awal kedatangan Islam dan mereka mengambil harta kaum muhajirin dengan cara yang zalim.
Rasulullah SAW yang mengetahui mereka melewati wilayah Madinah pun mencegat mereka. Tidak terjadi kontak fisik dalam peristiwa ini. Terjadi perjanjian damai antara Rasulullah dengan Amr bin Makhsyu adh-Dhamiri.
2. Perang Buwath
Waktu : Rabiul Awal tahun 2 H/623 M
Lokasi : Waddan -Tenggara Kota Madinah.
Jumlah Muslim : 200 orang
Jumlah Musuh : 100 orang dipimpin oleh Umayyah bin Khalaf
Jalannya Perang:
Mengetahui pergerakan Rasulullah SAW dan pasukannya, orang-orang Quraisy pun mempercepat langkah mereka dan melewati jalan yang tersembunyi untuk menghindari cegatan kaum muslimin. Peristiwa ini pun berakhir tanpa kontak senjata.
3. Perang Safwan atau Perang Badar I
Waktu : Rabiul Awal tahun 2 H
Lokasi : Madinah
Jumlah Muslim : 70 orang
Jalannya Perang:
Dilatarbelakangi oleh tindakan Kirz bin Jabir al-Fahri yang menyerang peternakan penduduk Madinah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memimpin 70 orang sahabatnya untuk menghadapi pembuat onar ini. Sesampainya di daerah Safwan, Nabi tidak menemukan mereka.
4. Perang Usyairah
Waktu : Jumadil Akhir tahun 2 H
Lokasi : Waddan -Tenggara Kota Madinah.
Jumlah Muslim : 150 orang sahabatnya menghadang kafilah Quraisy
Jalannya Perang:
Tidak terjadi kontak senjata. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengadakan ikatan perjanjian damai di jalur kafilah dagang itu dengan kabilah Bani Mudlij dan sekutu-sekutu Bani Dhamrah.
5. Perang Badar II
Perang di Zaman Nabi - lokasi perang badar
lokasi perang badar
Waktu : Ramadhan tahun 2 H
Lokasi : Badar
Jumlah Muslim : 313
Jumlah Musuh : 1000
Jalannya Perang:
Rasulullah SAW memimpin 313 orang kaum muslimin menghadapi 1000 orang-orang Mekah dibawah pimpinan Abu Jahal. Sama seperti aksi militer sebelumnya, perang ini dilatarbelakangi pencegatan kafilah dagang Quraisy.
Namun upaya pencegatan itu diketahui oleh pihak Quraisy sehingga mereka meminta bantuan kepada kaumnya di Mekah. Mekah pun mengelurkan orang-orang terbaik mereka dengan persenjataan lengkap.
Dalam perang ini, 22 orang sahabat Nabi gugur sebagai syuhada. Di pihak musyrikin Mekah 70 orang tewas dan 70 lainnya terluka. Perang ini pun dimenangkan oleh kaum muslimin.
6. Perang Bani Qainuqa’
Waktu : 2 H
Lokasi : Madinah.
Jalannya Perang:
Bani Qainuqa’ adalah nama kabilah Yahudi yang tinggal di Madinah. Rasulullah memerangi mereka pada bulan Syawal tahun 2 H. Peristiwa ini dilatarbelakangi peghkhianatan Yahudi atas perjanjian damai yang telah mereka sepakati dengan kaum muslimin.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengepung perkampungan mereka selama 15 hari. Akhirnya mereka pun menyerah dan diusir dari Madinah.
7. Ketujuh: Perang Bani Sulaim
Waktu : 2 H
Lokasi : Madinah
Jumlah Muslim : 200
Jalannya Perang:
Tidak sampai 7 hari setelah tiba di Madinah dari Perang Badar, Rasulullah berangkat menuju Bani Sulaim dengan membawa 200 orang pasukan. Keberangkatan Rasulullah ini dikarenakan Bani Ghathafan dan Bani Sulaim yang bersekutu memerangi Madinah.
Sesampainya di Qarqaratu al-Kidr, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak menjumpai sekutu tersebut karena mereka telah melarikan diri setelah melihat pasukan kaum muslimin.
8. Perang as-Suwaiq
Waktu : 2 H
Lokasi : Waddan -Tenggara Kota Madinah.
Jumlah Muslim : 200
Jumlah Musuh : 200 pimpinan Abu Sufyan
Jalannya Perang:
Perang dilatarbelakangi kemarahan orang-orang Mekah karena kekalahan mereka di Badar.
Abu Sufyan bernadzar tidak akan membiarkan air menyentuh kepalanya karena junub sebelum ia memerangi Nabi Muhammad. Lalu ia membawa 200 orang penunggang kuda dari kaum Quraisy menuju Madinah. Di Madinah, mereka bermalam di rumah seorang Yahudi dari Bani Nadhir yang bernama Salam bin Misykam. Dari sana ia memata-matai kondisi malam hari Kota Madinah.
Abu Sufyan memerintahkan beberapa orang untuk keluar mengawasi keadaan. Lalu mereka membunuh salah seorang Anshar. Kabar ini sampai kepada Nabi, beliau pun menyiapkan pasukan dan mengejar orang-orang Quraisy tersebut. Namun beliau tidak berhasil menemukan mereka.
9. Perang Dzi Amr atau Perang Ghathafan
Waktu : 3 H
Lokasi : Madinah
Jumlah Muslim : 450
Jalannya Perang:
Nabi memimpin 450 orang sahabatnya menghadapi orang-orang Ghathafan dari Bani Tsa’labah bin Muharib yang hendak menyerang Madinah.
Dalam perjalanan Rasulullah mengejar orang-orang Ghathafan, beliau kehujanan lalu melepas pakaiannya dan menjemurnya. Saat beliau sedang duduk istirahat, datanglah seorang laki-laki yang bernama Du’tsur bin al-Harits mengacungkan pedang ke kepala Rasulullah.
Ia berkata, “Siapa yang akan menghalangimu dariku sekarang?” Maksudnya, siapa yang akan menolongmu dari pedangku. Dengan tenang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Allah.” Lalu ia pun tergetar dan jatuhlah pedang dari tangannya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengambil pedang tersebut dan berkata, “Siapa yang akan menghalangimu dariku?” Ia menjawab, “Tidak ada seorang pun.” Kemudian ia mengucapkan dua kalimat syahadat.
Setelah itu Du’tsur datang menemui kaumnya dan mendakwahkan Islam kepada mereka. Peristiwa ini pun berakhir tanpa kontak senjata.
10. Perang Uhud
Perang di Zaman Nabi - Jabal Uhud di Madinah
Jabal Uhud di Madinah
Waktu : Syawal 3 H
Lokasi : Gunung Uhud (lokasi di utara Madinah, tinggi: 350 m, panjang: 7 Km, dan lebar: 3 Km)
Jumlah Muslim : 650 pasukan infantri dan 200 pasukan dengan kendaraan
Jumlah Musuh : 3000 orang musyrik pimpinan Abu Sufyan
Jalannya Perang:
Ada beberapa faktoryang melatar-belakangi perang ini;
a. Faktor agama:
Orang-orang musyrikin merapatkan barisan mereka. Mereka mengeluarkan harta untuk menghalangi manusia dari jalan Allah, mencegah orang-orang untuk memeluk Islam, dan berupaya menyerang Madinah.
b. Faktor sosial:
Orang-orang Mekah adalah orang yang dihormati di kalangan Arab. Apa yang terjadi di Badar telah mempermalukan dan merendahkan kedudukan mereka. Perang Uhud sekaligus menjadi momen balas dendam mereka atas tewas tokoh-tokoh Quraisy di Badar.
c. Faktor ekonomi:
Kafilah dagang Quraisy mulai terancam ketika melewati jalur perdagangan yang dulu biasa mereka lewati dengan aman. Sekarang, wilayah-wilayah tersebut menjadi bagian dari wilayah negara Islam Madinah atau bertetanggaan. Mereka sadar, sewaktu di Mekah dulu mereka telah merampas harta yang menjadi hak kaum muslimin dan umat Islam pasti akan menuntut hak mereka itu.
d. Faktor politik:
Mengembalikan superioritas Mekah di tanah Arab.
Perang Uhud berakhir dengan kekalahan di pihak umat Islam. 70 orang dari mereka gugur di medan pertempuran dan 40 orang sahabat terluka, termasuk Nabi Muhammad SAW.
Sementara di pihak kaum musyrikin 30 orang tewas.
11. Perang Hamraul Asad
Waktu : 3 H
Lokasi : Hamraul Asad
Jumlah Muslim : 540
Jumlah Musuh : 970
Jalannya Perang:
Perang ini adalah kelanjutan dari Perang Uhud. Keesokan harinya dalam keadaan terluka, Nabi SAW memimpin 540 sahabat untuk menghadapi 970 orang musyrik yang dipimpin oleh Abu Sufyan.
Perang ini terjadi karena Rasulullah khawatir orang-orang Mekah yang tengah naik moralnya karena memenangkan Perang Uhud, akan melanjutkan ambisi mereka dengan menyerang Madinah.
Apa yang dikhawatirkan Rasulullah pun benar adanya. Orang-orang Mekah tengah bergerak menuju Madinah. Mereka sangka Rasulullah dan para sahabatnya tengah terpuruk mentalnya dan lemah kondisinya, karena sebagian sahabat terluka di Uhud.
Peristiwa ini berakhir tanpa kontak senjata, karena orang-orang musyrikin Mekah lari ketakutan mendengar kabar tentang kedatangan Rasulullah dan pasukannya.
12. Perang Bani Nadhir
Waktu : Rabiul Awal tahun 4H
Lokasi : perkampungan Bani Nadhir
Jalannya Perang:
Rasulullah SAW memimpin pasukannya mengepung perkampungan Bani Nadhir karena orang-orang Yahudi ini mengingkari perjanjian damai dengan Rasulullah.
Peristiwa ini berakhir tanpa kontak senjata, Yahudi Bani Nadhir menyerah. Akhirnya mereka diusir dari Madinah. Mereka memilih bergabung dengan kabilah Yahudi lainnya di Khaibar.
13. Perang Badar III
Waktu : bulan Dzul Qa’dah tahun 4 H
Lokasi : Zharan atau Asfan
Jumlah Muslim : 1500 pasukan infantri dan 10 pasukan dengan berkendara
Jumlah Musuh : 2000 infantri dan 50 pasukan berkendara pimpinan Abu Sufyan.
Jalannya Perang:
Orang-orang Mekah datang untuk menyerang Madinah. Ketika sampai di wilayah Zharan atau Asfan, Rasulullah mengetahui kedatangan mereka, maka beliau pun menyiapkan pasukan untuk menghadang mereka. Abu Sufyan yang mengetahui kesiapan kaum muslimin pun kembali dan mengurungkan penyerangan.
14. Perang Dumatul Jandal
Waktu : Rabiul Awal tahun 5H
Lokasi : Dumatul Jandal ( dekat Syam).
Jumlah Muslim : 1000
Jalannya Perang:
Nabi SAW memimpin 1000 orang sahabatnya menghadapi kabilah-kabilah musrik di wilayah Dumatul Jandal, sebuah daerah dekat wilayah Syam.
Perang ini dilatar-belakangi oleh kabilah-kabilah musyrik di Dumatul Jandal yang melakukan perampokan bagi orang yang melewati daerah mereka dan menggalang kekuatan untuk menyerang Madinah.
Para ahli sejarah berselisih apakah terjadi kontak senjata pada perang ini atau tidak. Ibnul Jauzi dalam Tarikh al-Muluk wa al-Umam menyatakan terjadi kontak senjata. Sedangkan Ibnu Katsir dalam al-Bidayah wa an-Nihayah, menukil dari Ibnu Ishaq berpendapat tidak terjadi kontak senjata.
Ash-Shalabi dalam karyanya Shalahuddin al-Ayyubi wa Juhuduhu fi Qaadha ala ad-Daulah al-Fatimiyah wa Tahriri Baitil Maqdis mengatakan inilah kontak pertama umat Islam dengan orang-orang Salib (orang Nasrani). Karena Dumatul Jandal dekat wilayah Syam yang dikuasai Romawi yang berama Nasrani.
15. Perang Bani Musthaliq
Waktu : Sya’ban tahun 5H
Lokasi : daerah Muraisi’
Jumlah Muslim : 700 pasukan infantri dan 30 pasukan berkuda
Jalannya Perang:
Nabi SAW memimpin 700 pasukan infantri dan 30 pasukan berkuda menghadapi orang-orang Bani Musthaliq yang dipimpin oleh al-Harits bin Abi Dharar.
Sebab terjadinya perang ini adalah orang-orang Bani Musthaliq berencana menyerang kaum muslimin. Nabi mengutus Buraidah bin al-Hashib untuk menanyakan kepada al-Harits tentang pernyataan perang tersebut.
Dan berita tersebut benar sebagaimana adanya. Nabi pun dengan cepat merespon hal itu dengan terlebih dahulu melakukan penyerangan. Perlu diketahui, Bani Musthaliq adalah sekutu Mekah saat Perang Uhud.
Perang ini dimenangkan oleh kaum muslimin dengan satu orang sahabat gugur di medan jihad. Sementara 10 orang dari Bani Musthaliq tewas dan sisanya menjadi tawanan.
16. Perang Ahzab / Khandaq
Waktu : Syawal tahun 5H
Lokasi : Zharan atau Asfan
Jumlah Muslim : 3000
Jumlah Musuh : 10.000 orang pimpinan Abu Sufyan bin Harb
Jalannya Perang:
Perang Ahzab adalah perang melawan sekutu orang-orang musyrik Mekah, musyrik luar Madinah, dan dibantu oleh Yahudi. Mereka semua secara serentang melakukan penyerangan terhadap Kota Madinah.
Perang ini dipicu oleh beberapa orang Yahudi Madinah yang menyeru Mekah dan kabilah-kabilah musyrik lainnya untuk bersekutu menginvasi Madinah.
Mengetahui kabar yang sangat berbahaya ini, kaum muslimin atas usul Shahabt Salman al-Farisi membangun parit (Arab: Khandaq) sebagai benteng pertahanan dari serangan sekutu besar ini.
Walaupun dikepung dan diserang selama satu bulan, kaum muslimin berhasil bertahan. Musuh pun kembali dengan tangan hampa, tanpa kemenangan.
17. Perang Bani Quraizhah
Waktu : Dzul Hijjah tahun 5H
Lokasi : Madinah
Jalannya Perang:
Saat Rasulullah membersihkan diri sepulangnya dari Perang Ahzab, Malaikat Jibril datang menemui beliau dan mengatakan, “Apakah engkau sudah meletakkan senjata? Demi Allah, kami para malaikat masih memanggul senjata-senjata kami. Keluarlah menuju mereka”. Rasulullah bertanya, “Kepada siapa?” “Kesana”. Kata Jibril menunjuk kea rah perkampungan Bani Quraizhah. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berangkat menuju Bani Quraizhah (HR. Bukhari).
Yahudi Bani Quraizhah memiliki peran sentral atas terkepungnya kaum muslimin selama 1 bulan dalam Perang Ahzab. Merekalah yang melobi orang-orang musyrik untuk menyerang Madinah, padahal Bani Quraizhah telah mengadakan perjanjian damai dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Perang ini berakhir dengan kemenangan kaum muslimin. Dari pihak kaum muslimin gugur 4 orang sahabat dan 200 lainnya luka-luka. Sementara dari 400 orang Yahudi ada yang tewas da nada pula yang ditangkap.
18. Perang Bani Lihyan
Waktu : Rabiul Awal tahun 6 H
Jalannya Perang:
Rasulullah SAW memimpin 200 orang sahabatnya menghadapi Bani Lihyan yang membunuh 10 orang sahabat Rasulullah.
Mendengar kedatangan Nabi SAW, orang-orang Bani Lihyan pun lari.
19. Perang Dzi Qard atau al-Ghabah
Waktu : Rabiul Awal tahun 6 H
Jumlah Muslim : 500
Jalannya Perang:
Nabi SAW memimpin 500 orang sahabatnya menghadapi Uyainah bin Hishn al-Fazari bersama pasukan berkuda dari orang-orang Ghathafan. Pasukan ini menyerang peternakan Rasulullah dan membunuh seorang dari Bani Ghifar dan menawan istrinya.
Orang-orang Ghathafan ini pun pergi melarikan diri. Dan akhirnya sang wanita tawanan berhasil datang kepada Nabi SAW dengan selamat.
20. Perang Hudaibiyah
Perang di Zaman Nabi - Lokasi Perjanjian Hudaibiyah, pinggiran Kota Mekah
Lokasi Perjanjian Hudaibiyah, pinggiran Kota Mekah
Waktu : Dzul Qa’dah tahun 6 H
Lokasi : Hudaibiyah-Mekah
Jumlah Muslim : 1400
Jalannya Perang:
Rasulullah SAW bersama 1400 orang sahabatnya hendak menunaikan umrah. Sesampainya di Hudaibiyah mereka dihalangi oleh orang-orang Quraisy. Lalu terjadilah perjanjian damai Hudaibiyah.
21. Perang Khaibar
Waktu : Muharam tahun ke-7 H
Lokasi : Khaibar
Jumlah Muslim : 1400 orang pasukan infantri dan 20 pasukan berkendara
Jumlah Musuh : 10.000 orang Yahudi Khaibar
Jalannya Perang:
Rasulullah SAW memimpin 1400 orang pasukan infantri dan 20 pasukan berkendara menghadapi 10.000 orang Yahudi Khaibar yang dipimpin oleh Kinanah bin Abi al-Haqiq.
Sebelumnya, orang-orang Yahudi telah memerangi umat Islam pada Perang Uhud dan Ahzab. Kemudian dari Khaibar, mereka berencana menyerang Madinah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun mendahului rencana mereka. Dan Allah memberikan kemenangan kepada kaum muslimin.
Dalam perang ini, 50 orang sahabat Nabi terluka dan 18 gugur di medan tempur. Sementara dari pihak Yahudi 93 orang tewas.
22. Perang Wadi al-Qura
Waktu : Muharam tahun ke-7 H
Lokasi : Wadi al-Qura
Jumlah Muslim : 1382
Jalannya Perang:
Setelah tuntas menghadapi Yahudi di Khaibar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memimpin 1382 orang sahabatnya menghadapi Yahudi Wadi al-Qura. Perang ini berakhir dengan kemenangan kaum muslimin dan 11 orang Yahudi tewas.
23. Perang Dzatu ar-Riqaq
Waktu : Muharam tahun ke-7 H
Lokasi : Khaibar
Jumlah Muslim : 400 orang
Jalannya Perang:
Rasulullah SAW memimpin 400 orang sahabatnya menghadapi pasukan sekutu orang-orang musyrik dari Bani Ghathafan, Bani Muharib, Bani Tsa’labah, dan Bani Anmar.
Perang ini dilatar-belakangi oleh seruan Bani Ghathafan kepada sekutu-sekutunya untuk berangkat menyerang umat Islam di Madinah. Namun, setelah mengetahui kaum muslimin telah bersiap meladeni mereka, mereka pun lari dan tercerai-berai.
24. Penaklukkan Kota Mekah (Fathu Makkah)
Waktu : Ramadhan tahun 8 H
Lokasi : Mekah
Jumlah Muslim : 10.000 orang
Jalannya Perang:
Rasulullah SAW memimpin 10.000 orang sahabatnya untuk menyerang Mekah yang telah membatalkan perjanjian damai di Hudaibiyah. Mekah memerangi Bani Bakr yang merupakan sekutu Nabi dalam perjanjian tersebut.
Peristiwa ini berakhir dengan menyerahnya orang-orang Mekah. Akhirnya, setelah 8 tahun berpisah, Rasulullah kembali menginjakkan kaki beliau di tanah kelahirannya tersebut.
25. Perang Hunain atau Perang Hawazin
Waktu : Syawal tahun 8 H
Lokasi : Khaibar
Jumlah Muslim : 12.000 orang
Jalannya Perang:
Kaum muslimin memiliki pasukan yang begitu besar, karena orang-orang Mekah telah menjadi bagian dari keluarga kaum muslimin. Saat itu, Rasulullah memimpin 12.000 sahabatnya untuk menghadapi sekutu orang-orang Hawazin, Tsaqif, Bani Muiz, Bani Hilal, dll.
Perang ini dilatar-belakangi kekhawatiran orang-orang Hawazin setelah mendengar umat Islam menaklukkan Mekah. Setelah Mekah jatuh, mereka menyangka kaum muslimin akan memerangi mereka. Mereka pun menyiapkan pasukan untuk menyerang umat Islam terlebih dahulu. Mendengar kabar tersebut Rasulullah mengirim mata-matanya menuju Hawazin dan akhirnya beliau siapkan 10.000 pasukan yang ikut bersama beliau dalam penaklukkan Mekah ditambah 2000 pasukan dari Mekah.
Kaum muslimin berhasil memenangkan pertempuran ini. Namun karena kecerobohan kaum muslimin di awal perang, mereka menderita kerugian yang cukup besar dengan 6 orang gugur di medan perang dan 6000 lainnya terluka.
Hal ini sebagaimana yang difirmankan Allah SWT;
لَقَدْ نَصَرَكُمُ اللَّهُ فِي مَوَاطِنَ كَثِيرَةٍ ۙ وَيَوْمَ حُنَيْنٍ ۙ إِذْ أَعْجَبَتْكُمْ كَثْرَتُكُمْ فَلَمْ تُغْنِ عَنْكُمْ شَيْئًا وَضَاقَتْ عَلَيْكُمُ الْأَرْضُ بِمَا رَحُبَتْ ثُمَّ وَلَّيْتُمْ مُدْبِرِينَ
“Sesungguhnya Allah telah menolong kamu (hai para mukminin) di medan peperangan yang banyak, dan (ingatlah) peperangan Hunain, yaitu diwaktu kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlah(mu), maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikitpun, dan bumi yang luas itu telah terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari kebelakang dengan bercerai-berai.” (QS. At-Taubah: 25)
Sementara dari pihak orang-orang musyrik 71 orang tewas terbunuh.
26. Perang Thaif
Waktu : Syawal tahun 8 H
Lokasi : Thaif
Jumlah Muslim : 12.000 orang
Jalannya Perang:
Rasulullah SAW memimpin 12.000 pasukannya menghadapi Bani Tsaqif di Thaif. Rasulullah mengepung perkampungan mereka dan akhirnya mereka menyerah dan memeluk Islam.
27. Perang Tabuk
Waktu : Rajab tahun 9 H
Lokasi : Tabuk
Jumlah Muslim : 30.000 orang
Jalannya Perang:
Sebelumnya, pada Jumadil Awal tahun 8 H, Romawi cukup dibuat terkejut dengan perlawanan umat Islam di Perang Mu’tah. Akibat dari peperangan itu, kabilah-kabilah Arab yang dijajah Romawi mulai berani melakukan pembangkangan. Dalam Perang Mu’tah juga, gugur sahabat-sahabat dekat Rasulullah dan panglima Perang Mu’tah: Zaid bin Haritsah, Ja’far bin Abi Thalib, dan Abdullah bin Rawahah radhiallahu ‘anhum.
Untuk membuat perhitungan terhadap umat Islam, Romawi merencanakan menyerang Madinah. Kabar tersebut sampai kepada Rasulullah SAW. Lalu beliau siapkan 30.000 sahabatnya menghadapi negara adidaya Romawi itu di Tabuk.
Peristiwa ini berakhir tanpa kontak senjata, karena orang-orang Romawi enggan menghadapi kaum muslimin di Tabuk, mereka lebih senang jika Rasulullah dan pasukannya mendatangi benteng mereka di Syam. Padahal Rasulullah telah beberapa hari menunggu kedatangan mereka di Tabuk.
Hal ini semakin menambah kewibawaan Negara Islam Madinah.
Gambar: Ilustrasi
Sumber: duniatimteng.id