Luar Biasa! Diserang Ahokers Saat Resmikan Lapangan Banteng, Anies Malah Sambut Mereka



Kamis, 26 Juli 2018

Faktakini.co, Jakarta - Masya Allah, memang sungguh luar biasa Gubernur DKI Jakarta Haji Anies Baswedan Ph.D ini. Terus menuai prestasi demi prestasi termasuk Taman Lapangan Banteng, Jakarta Pusat yang kini semakin cantik.

Penataan kembali lapangan bersejarah ini akhirnya selesai, Rabu (25/7/2018) malam ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan Taman Lapangan Banteng.

Renovasi lapangan tersebut membutuhkan waktu sekitar satu tahun. Peletakan batu pertama oleh Plt Gubernur Sumarsono dan sebagian besar renovasi dilakukan di era Anies dan prasasti ditandatangani oleh Gubernur Anies.

Dalam sambutannya, Anies meminta lapangan ini tidak hanya dijadikan taman melainkan juga pusat interaksi warga untuk berkegiatan.

"Harapannya tempat ini bukan sekedar tempat yang mempesona karena rancangannya baik adalah rancangan yang memungkinkan warga berinteraksi bersama, di arena ini begitu tempat ini menjadi tempat dimana warga bisa berinteraksi warga bisa melakukan kegiatan bersama," ujarnya.

Anies berharap lapangan banteng yang baru dapat menjadi ikon tidak hanya Jakarta melainkan juga ikon Indonesia. "Saya harap ini jadi ikon Jakarta dan Indonesia," katanya.

Adapun renovasi lapangan Banteng ini menggunakan dana swasta yakni dana dari koefisien lantai bangunan PT Sinarmas dan CSR PT Rekso.

Lapangan Banteng kini tidak hanya terdiri dari taman melainkan tempat pertunjukan seni budaya, lapangan olahraga, tempat bermain anak dan arena lari.

Anies sungguh jauh berbeda dengan penguasa DKI jaman old yang hanya bisa mengumpat, ngomong kotor dan mengeluarkan caci maki kasar.

Saat menanggapi teriakan 'Hidup Ahok' dari sekelompok Ahoker yang mendatangi peresmian Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Anies tidak marah, Anies tidak mengumpat seperti Ahok, tetapi Anies dengan bijak mengatakan semua masyarakat punya hak menikmati suasana Lapangan Banteng.

"Setiap warga negara memiliki hak yang sama untuk menikmati tempat ini, dan mudah-mudahan tempat ini menjadi tempat interaksi bagi semuanya, dengan latar belakang apa pun dan pandangan apa pun," kata Anies di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Rabu (25/7/2018).  Demikian jawab Anies dengan bijak, Masya Allah...

Sebelumnya, teriakan 'Hidup Ahok' terdengar saat peresmian Lapangan Banteng dari beberapa orang Ahokers, kelompok pecundang Pilgub DKI 2017.

Teriakan itu memancing perhatian warga dan tamu undangan yang datang. Mereka nampak merasa terganggu dengan kedatangan sekelompok orang yang sejatinya sedang mempermalukan diri sendiri itu. Mata kamera jurnalis juga terarah ke kerumunan suara sumber teriakan itu.

"Hidup Ahok, terima kasih, Ahok-Djarot," teriak sekelompok orang berbaju kotak-kotak. Selain berteriak 'Hidup Ahok', mereka juga membawa spanduk 'Terima Kasih Basuki Djarot atas Karya Revitalisasi Lapangan Banteng'.

Hal ini membuktikan kelompok "gagal move on" masih sakit hati atas kekalahan super telak Ahok - Djarot di Pilgub DKI 2017 dari pasangan Anies - Sandi yang didukung oleh Habib Rizieq Shihab dan para Ulama.

Kelompok ini juga nampak "lapar" pujian, ingin sang majikan diakui sebagai sosok berprestasi. Walaupun itu tentu bagai melukis di atas ombak. Karena memang Ahok si penghujat agama Islam yang dibui selama dua tahun karena terbukti bersalah menistakan agama Islam ini nyaris tak punya apapun hasil kerja yang bisa dibanggakan sehingga kalah telak saat ikut Pilgub DKI 2017.

Kali Item yang kotor dan bau disamping Wisma Atlet "diwarisi" Ahok kepada Anies, tetapi Anies sama sekali tak menghina kelalaian Ahok tersebut bahkan sama sekali tak menyinggung bagaimana AMDAL kok Wisma Atlet didirikan di samping Kali Item.

Di kampung halamannya sendiri Bangka Belitung, Ahok pun ditolak oldh warga setempat untuk menjadi Gubernur sehingga kalah dari Eko Maulana Ali di Pilgub Babel 2007.

Jadi warga kampung halamannya sendiri pun terbukti tak sudi dipimpin oleh Ahok, tentu apalagi warga DKI. Jadi sungguh aneh kalau Ahokers masih terus sakit hati terhadap Anies.

Tak lama kerumunan itu membentangkan spanduk, Satpol PP langsung bergerak ke kerumunan.

Beberapa petugas Satpol PP kemudian mencoba berdialog, meminta mereka tidak berteriak dan menurunkan spanduk. "Ngakunya warga. Kita minta diturunkan spanduknya. Kalau nggak bisa tenang, nanti dikeluarkan," kata Kasatpol PP Jakarta Pusat Rahmat Lubis di lokasi.

Akhirnya para Ahokers itu pun bersedia untuk tenang dan menyaksikan sampai selesai prosesi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan revitalisasi Lapangan Banteng. Terima kasih Anies!