Pasca Terror Bom Molotov, Laskar FPI Jaga Rumah Ketua PKS Mardani Ali Sera
Sabtu, 21 Juli 2018
Faktakini.com, Jakarta - Front Pembela Islam (FPI) akan membantu menjaga keamanan rumah politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera yang dilempar bom molotov, Kamis dinihari. Rencana anggota FPI bakal ikut berjaga itu disampaikan menantu Mardani, Wijaya.
"Kalau tidak ada halangan, malam ini FPI juga ikut membantu berjaga," kata menantu Mardani, Wijaya, Jumat, 20 Juli 2018.
Sejak kemarin, aparat Kepolisian dan TNI menjaga kediaman Mardani Ali Sera di Jatimakmur, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi.
Menurut Wijaya, penjagaan oleh aparat mulai dilakukan sejak Kamis malam. Ada sekitar enam orang aparat gabungan berjaga sampai pagi.
Wijaya mengatakan, setelah kejadian itu masih ada rasa khawatir akan adanya teror susulan. Namun, kekhawatiran bisa menurun setelah adanya pengamanan. "Ada teman-teman juga ikut menjaga bersama aparat kepolisian," ujar Wijaya.
Wijaya, adalah seorang saksi dalam kasus pelemparan bom molotov ini. Dia sudah diperiksa oleh polisi bersama satu petugas keamanan, dan asisten rumah tangga. Adapun kesaksian yang diberikan perihal peristiwa pelemparan bom molotov.
"Saya juga dipesankan agar tidak memberikan keterangan yang spekulatif," ujar dia.
Rumah Mardani Ali Sera dilempar bom molotov pada Kamis dinihari. Dari lokasi polisi menemukan dua bom molotov, satu sudah dalam kondisi pecah, dan satu lagi masih utuh. Adapun botol yang dipakai adalah botoh bekas sirup yang diisi bahan bakar minyak, dan diberikan sumbu dari kain.
Sumber: Tempo
Faktakini.com, Jakarta - Front Pembela Islam (FPI) akan membantu menjaga keamanan rumah politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera yang dilempar bom molotov, Kamis dinihari. Rencana anggota FPI bakal ikut berjaga itu disampaikan menantu Mardani, Wijaya.
"Kalau tidak ada halangan, malam ini FPI juga ikut membantu berjaga," kata menantu Mardani, Wijaya, Jumat, 20 Juli 2018.
Sejak kemarin, aparat Kepolisian dan TNI menjaga kediaman Mardani Ali Sera di Jatimakmur, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi.
Menurut Wijaya, penjagaan oleh aparat mulai dilakukan sejak Kamis malam. Ada sekitar enam orang aparat gabungan berjaga sampai pagi.
Wijaya mengatakan, setelah kejadian itu masih ada rasa khawatir akan adanya teror susulan. Namun, kekhawatiran bisa menurun setelah adanya pengamanan. "Ada teman-teman juga ikut menjaga bersama aparat kepolisian," ujar Wijaya.
Wijaya, adalah seorang saksi dalam kasus pelemparan bom molotov ini. Dia sudah diperiksa oleh polisi bersama satu petugas keamanan, dan asisten rumah tangga. Adapun kesaksian yang diberikan perihal peristiwa pelemparan bom molotov.
"Saya juga dipesankan agar tidak memberikan keterangan yang spekulatif," ujar dia.
Rumah Mardani Ali Sera dilempar bom molotov pada Kamis dinihari. Dari lokasi polisi menemukan dua bom molotov, satu sudah dalam kondisi pecah, dan satu lagi masih utuh. Adapun botol yang dipakai adalah botoh bekas sirup yang diisi bahan bakar minyak, dan diberikan sumbu dari kain.
Sumber: Tempo