PKS Diprediksi Menang 2019, Yang Teriak "Bubarkan PKS" = Pihak Takut Kalah

Selasa, 3 Juli 2018

Faktakini.com, Jakarta - Pasca Pilkada serentak 2018, diperkirakan hasutan dan teriakan "bubarkan PKS" akan makin digencarkan oleh pihak-pihak yang takut kalah pada Pemilu 2019.

Hal ini disebabkan kesuksesan gilang-gemilang PKS pada Pilkada 2018 ini, sehingga prospek partai berazas Islam ini dinilai sangat cerah dalam menghadapi Pemilu 2019.

Namun cerah untuk PKS, tentu sebaliknya "gelap gulita" yang akan menerpa pihak musuh-musuh PKS. Mereka nampak "gemetar" tak berani bersaing secara fair melawan PKS pada Pemilu 2019.

Mereka sadar PKS makin dicintai umat sementara mereka dijauhi umat Islam, terutama saat umat Islam melihat para petualang politik anti PKS itu justru bermesra-mesraan dengan Ahok si penghujat Islam.

Karena itu untuk mencegah kejayaan PKS 2019, mereka akan berusaha mencegah PKS mengikuti Pemilu 2019. Mereka tak malu-malu menebar dusta, fitnah dan pembusukan terhadap PKS.

Sungguh aneh yang mereka lakukan ini, karena PKS adalah Partai Politik resmi yang dillndungi oleh Undang-Undang, bahkan Wakil Ketua MPR RI saat ini adalah Kader PKS.

Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengatakan, partainya sukses menggunakan tagar #2019GantiPresiden untuk mendongkrak perolehan suara pasangan yang mereka usung di Jawa Barat, yakni Sudrajat-Ahmad Syaikhu.

"Strategi kami di Jawa Barat dengan #2018AsyikMenang #2019GantiPresiden mampu menarik perhatian pemilih," kata Mardani melalui pesan singkat, Kamis (28/6/2018).

Ia menambahkan, cukup besarnya perolehan suara Sudrajat-Syaikhu juga menunjukan suksesnya PKS mengkonsolidasikan kadernya meskipun dengan logistik yang terbatas.

Demikian pula dengan Pilkada Jawa Tengah. Mardani menganggap pasangan yang mereka usung Sudirman Said-Ida Fauziyah sukses memainkan isu antikorupsi.

Selain itu, ia mengatakan, Sudirman-Ida juga sukses memainkan isu pertanian dan kesejahteraan bagi nelayan untuk mendongkrak suara.

"Tentu dukungan dari pimpinan partai dan endorser di pekan terakhir juga (membantu). Dengan hasil ini kami punya keyakinan #2019GantiPresiden dapat terwujud," lanjut dia.

Pada hitung cepat Litbang Kompas, pasangan Ridwan Kamil-UU Ruzhanul Ulum menang dengan 32,54 persen suara.

Pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu memperoleh 29,53 persen suara.

Pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi menempati posisi ketiga dengan perolehan 25,72 persen.

Tubagus Hasanudin-Anton Carliyan dari PDIP berada di urutan terakhir dengan perolehan 12,2 persen.

Hal mengejutkan lainnya, pasangan Sudirman-Ida yang sebelumnya cenderung tak diperhitungkan dan elektabilitasnya rendah mampu menampilkan kekuatannya hingga mendekati pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin.

Dalam hitung cepat Litbang Kompas, pasangan Ganjar-Yasin memperoleh 58, 34 persen.

Kemudian pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah memperoleh 41,66 persen suara.

Di banyak daerah lain, Jagoan PKS nenjadi raja diraja seperti ERAMAS di Pilgub Sumut, Midji - Norsan di Pilgub Kalbar, dan lain-lain.

Sumber: Kompas