Professor Fahmi Amhar: Saya Masih Heran Dengan Islam Nusantara

Kamis, 12 Juli 2018

Faktakini.com

SAYA MASIH HERAN DENGAN ISLAM NUSANTARA

Oleh : Prof. Fahmi Amhar

1. Katanya Islam Nusantara itu lebih asli dari Islam Arab, anehnya penganjurnya membanggakan diri punya sanad ilmu yang jelas, karena pernah sekolah di dunia Arab.

2. Katanya Islam Nusantara itu lebih murni dari Islam Arab, anehnya penganjurnya bangga dengan kebolehannya membaca kitab kuning yang berbahasa Arab, bukan kitab asli Nusantara yang berbahasa Jawa Kuno, Kawi atau Sansekerta.  Eh Sansekerta itu dari India bukan ?  :).

3. Katanya Islam Nusantara itu lebih sejati dari Islam Arab, anehnya sholat mereka berkiblat ke Arab dan masih berbahasa Arab, hajinya masih ke Arab, dan kalau mati masih ditahlili dengan bacaan berbahasa Arab.

4. Katanya, dakwah kita itu adalah menusantarakan Islam, dan bukan mengislamkan Nusantara, anehnya mereka tidak begitu nyaring ingin menusantarakan Freeport, menusantarakan (lagi) Indosat, atau bahkan menusantarakan demokrasi.

5. Katanya Islam Arab itu dulu menjajah, anehnya penjajah nusantara itu tidak pernah orang Arab, tetapi justru orang Belanda, orang Inggris, orang Jepang ...

6. Di Indonesia itu warga Hindu Nusantara tak pernah menjelek-njelekkan Hindu India, Katholik Nusantara tak pernah menjelek-njelekkan Katholik Vatikan, bahkan Syiah Nusantara tak pernah menjelek-jelekkan Syiah Iran; anehnya yang mengaku Islam Nusantara kok menjelek-jelekkan Islam Arab.

7. Islam Nusantara itu ramah, tidak mudah marah, anehnya mudah sekali mempersekusi ustadz yang tidak sepaham, bahkan membubarkan pengajiannya.

Ada lagi yang mengherankan Anda ?

Saya masih keheranan ...

Foto: Said Agil Siradj dan Permadi Arya (Abu Janda), dua Tokoh "Islam Nusantara"

Posting Komentar untuk "Professor Fahmi Amhar: Saya Masih Heran Dengan Islam Nusantara"