Sosialisasi 4 Pilar MPR, Ini Nomor HP Untuk Menampung Usulan Nama Capres

Selasa, 10 Juli 2018

Faktakini.com, Jakarta - Para Ulama dan Tokoh Islam termasuk Sekretaris Tim 11 Alumni 212 KH Muhammad Al-Khaththath dan pengacara Persaudaraan Alumni (PA) 212 Dr Eggi Sudjana hadir dalam acara sosialisasi empat pilar MPR. Keduanya hadir sebagai pembicara dalam acara tersebut.

Kegiatan itu digelar di aula Buya Hamka, Masjid Agung Al-Azhar, Jalan Sisingamangaraja, Jakarta, Selasa (10/7/2018). Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) disebut sebagai pembicara utama, tetapi belakangan dikabarkan HNW berhalangan hadir.

Untuk itu, anggota Fraksi PKS MPR Dr Mardani Ali Sera didapuk menggantikan HNW. Mardani kemudian memberikan sambutan yang lebih menyinggung tentang Pilpres 2019.

Disusul kemudian,  Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Ustadz Al-Khaththath, yang juga memberikan sambutan.

Ustadz Al-Khaththath dan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera membagikan nomor ponsel genggamnya kepada peserta sosialisasi 4 pilar MPR. Mereka mengaku hal itu untuk menampung usulan capres pilihan masyarakat.

"Ada 500 ulama se-Indonesia akan kumpul di Jakarta merumuskan siapa calon presiden pilihan umat. Oleh karena itu masih ada kesempatan usul. Caranya ini. Silakan catat nomornya, nanti usulkan calon presiden. Tulis namanya dan nama ormasnya, catat nomor WA-nya 087777787964, itu nomor favorit saya," kata Ustadz Al Khaththath.

Acara Ijtima Ulama itu akan digelar pada 27-29 Juli. Ia mengatakan calon presiden dan wakilnya haruslah yang tidak menjadikan Islam sebagai musuh.

"Nah bagaimana ini bisa diimplementasikan, pertama kita harus punya calon presiden dan wakil presiden yang kira-kira setuju dengan pemahaman ini. Yaitu dari kalangan mereka yang merujuk dari UUD 45 dan tidak menafikan Islam. Tidak menjadikan Islam sebagai musuh. Berarti capres-cawapres yang kita pilih wajahnya seperti itu? Setuju?" tanya Al Khaththath.

Dia mengimbau massa yang hadir untuk mengusulkan capres yang diinginkan. Ustadz Al Khaththath menyebut usul dari warga itu akan disampaikan ke ulama.

"Sekarang Saudara-saudara siap menuliskan siapa calonnya? Sudah siap? Sebut nama capresnya. Nanti seluruhnya saya rekap nanti saya kirim ke ijma ulama. Siap untuk pilih presiden baru? takbir," imbuhnya yang langsumg disambut pekikan Allahu Akbar dari para peserta.

Sementara itu, Dr Mardani Ali Sera menyebut PKS terbuka akan setiap usulan capres-cawapres. Karena sebelumnya nama yang beredar berasal dari internal kader.

"Kalau nama-nama itu kan kader. Yang nonkader terbuka, ada yang usulin Ustadz Abdul Somad, Habib Rizieq, ada banyak dan sekarang nerima lagi enggak apa apa," sambungnya.

"Jadi pemimpin tertinggi negeri ini adalah presiden dan 17 April 2019 kita akan memilih Presiden, siap? Dan sudah saatnya presiden dari kalangan umat yang sebenar-benarnya. Allahuakbar," kata Mardani.

Mardani, yang merupakan anggota Fraksi PKS MPR, menyampaikan itu di acara Sosialisasi 4 Pilar MPR dengan tema 'pemimpin yang kita cita-citakan sesuai amanat UUD 1945'. Mardani menggantikan Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid karena berhalangan hadir.

Mardani mengatakan akan ada banyak pertempuran pada masa menjelang pilpres. Adapun masa pendaftaran capres dan cawapres yang akan dilaksanakan pada 4-10 Agustus mendatang.

"17 April ini penting 2019 karena itu pencoblosan yang akan menentukan masa depan Indonesia, tetapi pencalonannya bulan depan. Tanggal 4-10 Agustus itu harus sudah ada pencalonan capres dan cawapres. Jadi tanggal 10 bulan depan sudah kudu ada daftar calon capres-cawapres," kata Mardani.

Ia menyebut kalangan ulama harus mulai bersatu menentukan pilihan calon pemimpin bangsa.

"Sebagian ulama ada yang beti, beti itu beda tipis. Kalau betot beda total. Saatnya sekarang harusnya umat Islam harus jelas, kita mau benar-benar dapat pemimpin yang warohmatun," kata Mardani.

"Salah satu jenis keberkahan ada di pemimpin yang bertakwa yang mencintai masyarakat. Siap 2019? 2019 ganti presiden," sambungnya.

Seusai acara, ia mengaku tak masalah menyinggung pilpres di acara Sosialisasi 4 Pilar. "Kan temanya pemimpin, toh tidak disebut nama," imbuhnya

Selain itu, ada pula ahli hukum pidana Dr Abdul Chair Ramadhan yang dihadirkan sebagai pembicara dalam acara yang mengusung tema 'Pemimpin yang Kita Cita-citakan Sesuai Amanat UUD '45'.

"Kepemimpinan dengan pemimpin itu adalah mutlak, bagaimana seorang pemimpin, gagasan konsep sistem dan dapat dirasakan masyarakat Indonesia secara pasti," ucap Dr Abdul Chair saat memberikan sambutan.

Sumber: Detik