Temu Caleg 212 Di Medan, Menuju 2019 Momentum Kebangkitan Politik Islam

Sabtu, 21 Juli 2018

Faktakini.com, Medan - Relawan Al-Maidah 51 Sumut dan Medan Syariah Club akan mengadakan temu calon anggota legislatif (caleg) dan tokoh Islam 212 Sumatera Utara, Jumat (20/7/2018) di Hotel Madani Medan.

Koordinator Panitia, Ahmad Daud menjelaskan bahwa pertemuan ini bertujuan membangun kesepahaman bahwa 2019 momentum kebangkitan politik Islam.

"Kami sengaja mengundang dari 4 Partai (Gerindra, PKS, PAN dan PBB) karena mereka yang direkomendasikan oleh ulama. Output pertemuan ini ialag bagaimana pemenangan adalah caleg muslim tetapi tidak hanya muslim tetapi yang siap bela Islam," ujar Daud.

Daud sebelumnya menjelaskan diharapkan kalau tokoh - tokoh dan aktifis yang memang selama ini terbukti komitmennya pada agama masuk ke dewan legislatif tentu insya' Allah mereka akan dapat mewarnai dan meluruskan jalannya pemerintahan sehingga aspirasi umat Islam dan rakyat marginal terserap dan terealisasi.

Hadir di antara pertemuan itu, tokoh-tokoh lintas partai dan tokoh Islam antara lain Anggota DPR RI, Romo Raden Mohd Syafii, Ketua MUI Kota Medan, Prof Mohd Hatta, Sekretaris MUI Sumut, Dr Ardiansyah, Ketua GNPF Ulama, Sumut, Heriansyah, Ketua Aliansi Ormas Islam, Leo Imsar, Ketua PBB Sumut Awaluddin Sibarani, Ketua PKS Kota Medan, Salman Alfarisi, politisi PAN, Ahmad Arif, dan banyak tokoh lain. Dalam kesempatan itu, hadir pula Calon DPD RI asal Sumut, Dr Abdul Hakim Siagian.

Sementara itu dalam penyampaiannya, Romo Raden Syafii menjelaskan bahwa di tahun politik ini maka saatnya para penceramah dalam ceramahnya membawa tema politik. "Saatnya ente ceramah, pastikan yang dipilih oleh umat Islam adalah caleg Islam," ujarnya.

Ia menceritakan bagaimana kesulitan yang dihadapi di DPR RI jika anggota DPR-RI yang memperjuangkan nilai-nilai Islam tidak banyak.

Selain itu, Ketua MUI Kota Medan, Prof Mohd Hatta mengajak perlunya melakukan langkah-langkah strategis dalam memenangkan caleg yang bela Islam. Ia mengingatkan bahwa kekuatan umat Islam berada di Masjid.

"Kekuatan utama kita ada di Masjid. Masjid adalah bahagian utama dalam mengatur strategi. Apapun ke depan, kita harus bergerak lewat masjid," ujar Hatta.

Hatta menyayayangkan selama ini Masjid ini sering digunakan secara temporer. "Masjid hanya digunakan saat momen kematian. Saatnya sekarang digunakan untuk kehidupan," jelasnya. Selanjutnya, Sekum MUI Sumut, Dr Ardiansyah meminta agar caleg yang terpilih nanti  agar tidak diam dalam menyikapi masalah umat.

"Kami dari MUI. Tidak bisa berpolitik. Kami hanya bisa mengarahkan agar caleg ini dapat menegakkan amar makruf nahi mungkar," pungkasnya.

Sumber: suaramedan.com